VII.

928 87 65
                                    

Haiiii..
Jadi aku udah nentuin ya siapa yang bakal muncul dari hasil vote kalian..
Terimaksin yg udah Vote..

Gimana kalian kesel sama Jae? 🌚

Cerita ini murni dari pemikiran saya
Bila ada kesamaan cerita itu semua murni faktor ketidak sengajaan.

Tulisan miring berarti FLASHBACK ya

Happy Reading!!!

Hari selanjutnya masih sama, Jaehyun tidak pulang dan Winwin yang mengunci dirinya dikamar. Kehidupannya hancur hanya dalam semalam. Ia berharap ini hanya mimpi buruk tapi takdir menertawakannya. Winwin harus menerima kenyataan apa yang sedang ia hadapi sekarang.

Pipinya semakin tirus lingkaran hitam dibawah matanya semakin jelas. Winwin terbangun dipagi buta atau mungkin ia tidak tidur semalaman.

"Kau pergi kemana?" Gumamnya pelan.

Winwin bangun dan mulai melangkah terhuyung. Tidak ada lagi sinar dimatanya. Kehidupannya benar-benar menjadi kacau. Langkah kakinya terhenti didepan almari tiga pintu didepannya. Membukanya dan mengambil satu helai pakaian disitu, menghirup aroma dibaju itu sesaat.

Ia sangat merindukan suaminya itu, tapi apa yang bisa dia perbuat? Jaehyun jelas-jelas tidak menginginkannya lagi. Untuk apa dia terus bertahan? Winwin bertahan hanya karna alasan klasik... karena dia sangat mencintai suaminya itu.

Sungguh kejam dunia ini membuatnya Winwin tertawa pelan

Tangannya meremat dadanya kuat berharap rasa sakit itu akan menghilang.

Winwin kembali melangkah, matanya melihat sekeliling ruangan itu. Kenangan lama kembali berputar dikepalanya bak benang kusut.

Bibir pucatnya tersenyum tipis. Langkahnya berlanjut menuju pintu. Winwin keluar begitu saja tanpa menggunakan alas kaki.
Dijalanan tempatnya melangkah banyak orang-orang berbisik dengan bagaimana ia berjalan, penampilan dan juga raut muka yang ia tunjukan.

Winwin menulikan pendegarannya dan terus berjalan, satu tujuannya, cafe tempat ia bekerja.

Setelah hampir dua jam lebih Winwin berjalan akhirnya tujuannya sampai. Cafe yang baru saja dibuka masih sepi akan pengunjung, dari luar Winwin bisa melihat Renjun dan beberapa karyawan lainnya tengah sibuk membersihkan serta menata meja-meja. Winwin merapihkan bajunya, ia mencoba  tersenyum ceria seperti biasa.

"GEGE!" Renjun yang melihat Winwin langsung menghampirinya

"Kenapa kau sulit sekali dihubungi?" Winwin tertawa sembari menepuk pundak Renjun pelan.

"Maafkan aku neee~"

Renjun memajukan bibirnya kesal, matanya menangkap pemandangan ganjil.

"Gege.. kau tidak menggunakan alas kaki?" Renjun menunduk diikuti Winwin.

Lagi-lagi Winwin tertawa "Sepatuku rusak diperjalanan tadi.. jadi aku buang saja"

"Ohhh kau begitu kaya hmm" Renjun menyikut Winwin sembari tersenyum penuh arti.

"HEY RENJUN KEMBALI BEKERJA" Teriak seorang wanita bernama Yeri lantang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First and Last |JaeWin TAHAP REVISI📍|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang