VI.

811 89 84
                                    

Hallo
Saya kembali huhuhuhu
Makasih dukungannya T^T
Komen kalian sangat buat saya bersemangat dan lucu-lucu 💝😢


Cerita ini murni dari pemikiran saya
Bila ada kesamaan cerita itu semua murni  faktor ketidak sengajaan.

Tulisan miring berarti FLASHBACK ya


Happy Reading!!!

"Jika kau memintaku untuk menetap aku dengan senang hati melakukannya... tapi.. jika kau memintaku untuk pergi... maka aku akan melakukannya untuk mu" Winwin menghela nafas berat. Keputusan yang sulit untuknya. Tapi demi Jaehyun bahagia Winwin akan melakukan apapun.

Jaehyun terdiam, lidahnya terasa kelu. Ada rasa tak suka saat semua kalimat itu keluar dari mulut Winwin. Jaehyun menatap Winwin dan melangkah menghampirinya.

"Win... apa maksud dari semua omongan mu?"

Winwin menggeleng lemah "Kau pintar Jaehyun.. Aku yakin kau pasti tau maksudku"

Jaehyun terdiam beberapa saat kemudian ia mulai membuka mulutnya

"Mulai besok jangan memasak untuk ku lagi" Winwin terdiam mendengarnya. Matanya berair dadanya sesak, ia ingin sekali meluapkan emosinya memberi tau orang didepannya ini betapa dia sangat menyayanginya.

"Jangan membuat dirimu terlalu lelah Win... tetap lah disini.." Jaehyun menarik nafas panjang menatap Winwin yang masih terdiam.
"..Aku masih membutuhkan mu Win" lanjutnya dan melangkah menjauh pergi memasuki kamar nya sendiri.

Winwin terduduk dilantai yang dingin, sekarang semua emosinya dia luapkan lewat tangisannya. Winwin meremat pakaiannya. Dia sakit. Sangat sakit. Apa Winwin kurang berkorban demi Jaehyun? Apa perjuangannya kurang? Apa dia terlalu menuntut Jaehyun?

Winwin selalu memikirkan bagaimana cara agar suaminya itu bahagia, termasuk berpura-pura tidak mengetahui apapun yang telah dilakukan suaminya. Malam itu saat Winwin tidak sengaja terbangun dia melihat Jaehyun sedang bermain dengan kakak tingkatnya sendiri. Hatinya hancur Sangat, tapi Winwin tidak mau senyum di wajah Jaehyun luntur karenanya. Dan memilih untuk berpura-pura tidak tau apapun yang dilakukam Jaehyun malam itu.

Menurutnya melihat Jaehyun tersenyum dan bahagia adalah hal yang dia impikan walau harus tertusuk ribuan belati di tubuhnya. Tubuhnya bergetar menahan isakan, bibirnya berdarah lantaran Winwin yang berusaha menahan isakannya.

Winwin berdiri, langkahnya sempoyongan. Membuka kulkas kemudian mengeluarkan semua kotak yang berisikan masakannya sendiri dan membuangnya ketempat sampah. Mulai sekarang dia akan berhenti memasak untuk Jaehyun sesuai yang Jaehyun inginkan.


🍃     🍃     🍃


Jaehyun bersandar dipintu, ia mengepalkan tangannya memukul lantai meluapkan seluruh emosinya. Jaehyun terdiam sayup-sayup ia mendengar isakan tertahan dari luar kamarnya. Dia tahu betul milik siapa isakan tersebut. Apa dia keterlaluan?

Dia tidak tau apa yang dia perbuatan barusan keterlaluan atau tidak. Jaehyun tidak tau.
Pikirannya melayang memutar memori-memori yang telah lalu.

First and Last |JaeWin TAHAP REVISI📍|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang