6) Kim Taehyung

758 103 32
                                    


Sejak tadi, Nayeon tak berhenti melirik Jeongyeon yang duduk sendirian di tepi lapangan. Rasanya ia ingin segera mengakhiri pelajaran olahraganya ini dan pergi menghampiri sahabatnya di sana. Jeongyeon memang diberi keringanan untuk tidak ikut pelajaran olahraga hari ini karena lututnya yang terluka.

"Aku tak apa" ujar Jeongyeon tanpa suara. Ia menggembungkan pipinya lalu menaikkan kedua lengannya seakan dirinya seorang pria kekar, mencoba memberitahu Nayeon bahwa dia adalah orang yang kuat. Kemudian tersenyum saat melihat Nayeon menertawainya di tengah lapangan sana.

Kini Nayeon terlihat berjalan menghampiri dirinya. Teman-temannya yang lain juga mulai menepi, hanya terlihat beberapa orang saja di lapangan yang ingin bermain basket dan Taehyung juga berada di dalam kelompok itu.

"Wah keringatku banyak sekali, hari ini matahari benar-benar menyengat." Ujar Nayeon sambil mendaratkan bokongnya di samping Jeongyeon. Tangannya mengambil sebotol air mineral di sampingnya lalu segera meneguknya demi menghilangkan dahaga.

"Tapi kau benar-benar tak apa kan, Jeongyeon?" Ujar Nayeon lagi penuh perhatian.

"Aku tak apa, Nayeonie. Kau tau aku sudah terbiasa seperti ini." Balas Jeongyeon sambil tersenyum menenangkan Nayeon.

"YOO JEONGYEON!!!"

Teriakkan Taehyung itu membuat seisi lapangan memusatkan perhatiannya pada mereka. Jeongyeon hanya menatap Taehyung yang masih berada di tengah lapangan sana penuh tanya.

"KALAU AKU MENANG, HARI INI KAU PULANG DENGANKU YA??!!"

Seketika Jeongyeon menjadi bahan ledekkan teman-temannya yang lain, ada yang menggodanya bahkan ada juga yang mengaku iri padanya. Sementara Taehyung terlihat tak peduli dan tetap menatap Jeongyeon menunggu jawaban gadis itu.

"Sudahlah, iyakan saja" ujar Nayeon sambil menyenggol bahunya. Hingga akhirnya Jeongyeon menganggukan kepalanya lalu membentuk lingkaran besar dengan kedua tangannya tanda setuju.

Taehyung refleks mengepalkan tangannya puas dengan jawaban Jeongyeon. Lalu ketika peluit dibunyikan wajah Taehyung seketika berubah serius. Ia benar-benar bertekad memenangkan permainan ini.

Ternyata apa yang dikatakan orang-orang selama ini benar bahwa lelaki akan bertambah tampan dua kali lipat ketika sedang bermain basket. Itulah yang dirasakan teman-teman perempuan Jeongyeon saat ini, mereka terus berteriak menyemangati Taehyung tanpa lupa memuji ketampanannya. Begitu pun dengan Jeongyeon. Bohong kalau ia tak terpesona dengan Taehyung saat ini. Peluh yang membasahi kening pemuda itu membuat Jeongyeon tak bisa lagi mengendalikan detak jantungnya.

Waktu tak terasa berjalan begitu cepat, peluit kembali dibunyikan tanda permainan berakhir. Jeongyeon baru tahu kalau Taehyung sangat mahir bermain basket, pemuda itu bahkan tak membiarkan tim lawan memegang bola lebih dari dua menit. Tentu saja permainan kali ini dimenangkan tim Taehyung.

"KAU TAK BOLEH MELARIKAN DIRI!!!" Teriak Taehyung pada Jeongyeon mengingatkan gadis itu pada perjanjian mereka sebelumnya.

"Wah Taehyung benar-benar luar biasa"

Jeongyeon hanya menggelengkan kepalanya pelan. Anak itu memang tak bisa mengajak seseorang dengan cara normal ya.

***

Semenjak kejadian di lapangan beberapa hari yang lalu, Taehyung menjadi lebih sering mengantar jemput Jeongyeon ke sekolah. Meskipun Jeongyeon berulang kali menolak tawaran Taehyung karena merasa tak enak, tapi Jeongyeon selalu saja berakhir duduk di jok motor pemuda itu. Taehyung bahkan sudah membelikan Jeongyeon helm.

"Taehyung, hari ini Jeongyeon pulang denganku. Lagian beberapa hari ini kau bersama Jeongyeon terus, aku cemburu tahu" ujar Nayeon pada Taehyung. Jeongyeon juga menatap pemuda itu dengan tatapan memelas.

"Baiklah terserah kau saja" jawab Taehyung tapi matanya menatap Jeongyeon seolah ia berbicara pada gadis itu.

"Asik! Pokoknya malam ini kau menginap ya, Jeongyeon. Aku juga akan mengajak Jihyo dan Momo biar tambah seru!" Ujar Nayeon antusias sambil menarik Jeongyeon berjalan mendahului Taehyung. Mendengar nama Jihyo dan Momo membuat Jeongyeon juga ikut antusias, ia jadi agak jarang berkumpul dengan kedua sahabatnya itu semenjak mereka di tempatkan di kelas berbeda yang terletak cukup jauh dari kelasnya dan Nayeon.

Taehyung hanya menatap punggung kedua gadis itu sebentar lalu beranjak dari tempatnya menuju parkiran sekolah mereka.

***

Taehyung menekan sandi pintu apartemennya lalu segera masuk kedalam. Di depan pintu ia melihat sepasang sepatu wanita, membuat wajahnya seketika berubah tak suka.

"Oh Taehyung-ah! Kau sudah pulang ternyata" Tanya wanita paruh baya yang muncul dari arah dapur.

Taehyung membuka sepatunya dalam diam, tak berniat sedikitpun untuk merespon wanita itu.

"Oh iya, kata Sora ahjumma baju olahragamu ada noda darahnya. Apa kau terluka?" Ujar wanita itu lagi dengan lembut yang membuat Taehyung benar-benar muak.

"Bukan urusanmu"

Wanita itu hanya menatap pintu kamar Taehyung yang baru saja tertutup di depannya dengan tatapan sendu. Ini sudah berjalan hampir dua tahun tapi anak itu masih belum menerima dirinya.

"AKU MEMASAK MAKANAN KESUKAANMU! MAKANLAH SEBELUM DINGIN YA!" Teriak wanita itu agak keras agar Taehyung dapat mendengarnya dari balik pintu itu.

Meskipun ia tahu makanan ini akan Taehyung berikan pada Sora atau mungkin akan berakhir di tempat sampah, tapi ia akan terus mencoba hingga Taehyung menerimanya. Ia sangat yakin suatu saat nanti hari itu akan datang, karena ia tahu betul Taehyung sebenarnya anak yang baik.

***

23-07-2019

Fortuna PrincepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang