Ji hoon meremas kuat foto yang ada di tangannya "Sialan, berani dia bermain di belakangku?" Ji hoon melempar foto itu, kemudian menghancurkan apapun yang ada di dekatnya. Amarahnya sudah tidak bisa di tahan lagi.
Sudah hampir satu bulan, Ji hoon ada di luar negeri karena keperluan bisnisnya. Meninggalkan anak dan istrinya di rumah meskipun berat. Namun kini, semuanya terasa sia-sia, istrinya, yang begitu ia percayai bermain api di belakangnya.
Pagi tadi, ada seseorang tak dikenal yang mengirimkan amplop cokelat ke kantornya, awalnya ia ragu untuk membukanya. Namun karena rasa penasarannya, akhirnya Ji hoon membuka amplop itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat apa yang ada di dalamnya.
Kurang apa ia selama ini? Ji hoon sangat mencintai Tae hee meskipun ia ragu Tae hee mencintainya, tapi belum cukupkah apa yang telah Ji hoon berikan selama ini? Bahkan mereka sudah memiliki seorang anak.
"Pak Choi, siapkan kepulanganku sekarang dan pesankan aku tiket yang paling cepat." Ji hoon mengangkat teleponnya dan menghubungi sekretarisnya.
***
Hoeekkk Hoeekkk
Chanyeol terus menangis di pangkuan pengasuhnya yang sedang membantu sang ibu yang terus memuntahkan isi perutnya.
"Eomma hikss." lirih Chanyeol
Setelah mual nya mereda, Tae hee membersihkan sisa muntahannya dan mengambil alih Chanyeol dari pengasuhnya.
"Kau boleh pergi bibi Kim, siapkan makan siang untuk Chanyeol."
"Baik nyonya."
"Chanie, sudah tidak apa-apa. Eomma baik" Tae hee mendudukan Chanyeol di hadapannya.
"Kenapa Eomma terus muntah?"
"Chanie suka adik bayi tidak?"
Chanyeol terdiam sejenak, lalu menggeleng membuat Tar hee terheran.
"Kenapa tidak suka?"
"Kata Baekhyun, adik bayi nakal dan kalau punya adik bayi nanti Eomma sama Appa tidak akan sayang lagi."
"Astaga, itu tidak benar Chanie."
"Benarkah? Tapi kata Baekhyun, adik bayi akan merebut semuanya, kalau ada adik bayi nanti harus berbagi mainan, kamar tidur, es krim. Chanie tidak mau."
"Sayang, tidak seperti itu. Milik Chanie akan tetap menjadi milik Chanie dan adik bayi akan punya semuanya sendiri, tidak akan menganggu milik Chanie."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Little Brother
Teen FictionDokter itu menatap kearah Ji hoon yang kemudian menganggukkan kepalanya. "Waktu kematiannya pukul dua puluh tiga lewat empat puluh menit. Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan bayi anda nyonya." Tae hee yang menangis keras, sementara Ji hoon menampakk...