Chapter 5

2.4K 232 36
                                    

Taehee dibantu oleh bibi Shim kini tengah berada di dapur menyiapkan makanan untuk makan malam.

Taehee terlihat bahagia dengan senyum manis yang sejak tadi tidak pernah luntur di bibirnya, membuat bibi Shim ikut tertular kebahagiaan yang dirasakan oleh majikannya itu.

“Nyonya..”

“Ehm? Ada apa bi?” ucap Taehee tanpa mengalihkan perhatiannya dari sup yang ia buat.

“Saya sangat senang melihat semuanya telah kembali.” Mendengar ucapan bibi Shim, Taehee menghentikan acara mengaduk supnya dan mengarahkan pandangannya kepada bibi Shim.

“Aku sangat bodoh karena terlalu larut dalam kesedihanku sehingga mengabaikan suami dan anakku yang selalu setia mendampingiku. Harusnya, aku bisa bangkit dari kesedihanku sejak dulu...” Taehee kini mulai berkaca-kaca

“Nyonya...”

“Aku sangat menyesal karena melewatkan semuanya selama lima belas tahun ini, apalagi aku banyak melewatkan bagaimana tumbuh kembang chanyeol dan membuat anak itu kekurangan kasih sayang dan perhatian, aku sangat menyesal.”

Melihat Taehee yang kini meneteskan air matanya,bibi Shim mendekat dan memeluk majikannya itu.

“Belum terlambat untuk memperbaiki semuanya, Nyonya...” Taehee mengangguk dan melepaskan pelukan itu.

“Terima kasih karena bibi selalu ada untuk kami, bi.” Bibi Shim mengangguk dan bergegas pergi saat melihat Jihoon datang.

“Tidak perlu berterima kasih nyonya, karena aya sudah menganggap tuan dan nyonya seperti anak saya sendiri, kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan saya nyonya.”

Taehee melihat bibi Shim yang melenggang pergi kembali fokus pada sup nya. Tak lama, ia merasakan sesuatu yang berat di pundaknya.

“Jihoon-ah...” ternyata sang suami yang memeluknya dari belakang dan menumpukkan kepalanya pada pundak Taehee.

Awalnya Taehee merasa biasa saja, namun lama kelamaan dia merasakan pundaknya itu basah.

“Jihoon-ah, ada apa?” Tanya taehee sambil berbalik menghadap sang suami.

Tidak menjawab, Jihoon malah memeluk Taehee dengan erat dan mengucapkan kata maaf berulang kali membuat Taehee semakin tidak mengerti.

“Sesuatu menganggu mu?” tanya Taehee yang kini melepaskan pelukan sang suami dan mengusap air matanya.

“Taehee-ya?”

“Ehm?”

“Berjanjilah..." ucapan Jihoon membuat kening sang istri mengkerut.

"Berjanjilah apapun yang telah terjadi di masa lalu dan akan masa di masa depan nanti, jika aku melakukan kesalahan kau harus memaafkanku...”

“Jihoon-ah..” jujur, ucapan suaminya itu membuat Taehee semakin bingung.

“Aku mohon, berjanjilah kau akan memaafkanku dan tak akan pernah meninggalkanku.” Kini Jihoon memelas.

Taehee semakin bingung dengan suaminya, namun dia tidak mau berpikiran macam-macam dan memilih mengiyakan ucapan sang suami.

“Baiklah, aku berjanji. Aku berjanji akan memaafkanmu dan tak akan pernah meninggalkanmu” Tanpa pikir panjang, Taehee mengucapkan kalimat itu.

“Terima kasih, sayang. Satu hal yang harus selalu kau ingat, aku sangat mencintaimu, mencintai Chanyeol dan mencintai keluarga kita.” Ucap jihoon sambil membawa Taehee kembali dalam pelukannya.

Taehee hanya diam dan mencoba menenangkan suami nya dengan cara mengelus punggungnya.

Meskipun dalam hati kecilnya, tidak bisa dibohongi ia merasakan ada sesuatu yang aneh dengan suaminya itu.

[2] My Little BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang