Sehun terduduk di ranjang sambil memerhatikan intens sang ibu yang sedang mengemas pakaiannya.
Ya, hari ini Sehun sudah diperbolehkan pulang.
"Eomma tahu kalau eomma cantik. Tidak perlu menatap eomma seperti itu, Hunie... ah akhirnya selesai." Ucap Yejin kemudian mendekat ke arah Sehun yang terkekeh mendengar ucapan sang ibu.
"Euhm, eomma sangat cantik. Hunie ingin menikahi eomma saja rasanya."
"Aihhh, kau akan membuat appa marah jika mendengarnya, Hunie..."
Mendengar jawaban ibunya, Sehun kembali terkekeh. Sementara Yejin yang kini ada di depan Sehun menatap dalam anaknya.
"Eomma..."
Yejin kemudian mengelus sayang wajah sang anak. "Jangan sakit lagi, Hunie..." ucap Yejin kemudian membawa Sehun kedalam dekapannya.
Sehun mengangguk dan membalas pelukan sang ibu.
"Eomma sangat sedih saat melihatmu---"
"Jangan dilanjutkan! Hunie akan baik-baik saja, eomma. Jangan khawatir, ne?" Sehun melepas pelukannya kemudian menyela perkataan sang ibu.
"Hunie..." Mata Yejin kini berkaca-kaca
"Appa sudah menunggu di--- eh? Eomma? Hunie? Kenapa?" Suho yang tiba-tiba masuk jelas kebingungan dengan situasi antara ibu dan adiknya.
"Ck, merusak suasana!" Delik Sehun yang kemudian turun dari ranjang dan melangkah keluar lebih dulu.
Sementara Yejin terkekeh geli melihat Sehun yang kesal sementara Suho kebingungan.
"Ada apa eomma? Kenapa malah tertawa?"
"Aish, kau ini. Tidak ada apa-apa, ayo cepat susul adikmu." Kini Yejin pun meninggalkan Suho.
"Ada apa dengan mereka..." Bingung Suho.
Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh lima menit, keluarga Kim kini telah sampai di rumah mereka.
Setelah sampai, Yejin dibantu asisten rumah tangganya membawa barang-barang Sehun.
"Eomma, bagaimana dengan Sehun?" Tanya Suho, karena sejak diperjalanan tadi Sehun tertidur.
"Mau membantu appa membawanya kedalam Myeonie? Appa tidak tega jika harus membangunkan adikmu..." Tanya Hyunbin mengambil alih sambil melirik anak bungsunya yang tertidur sangat lelap.
"Baiklah appa. Aish, harusnya dia masih dirawat, kenapa bebal sekali minta pulang. Bahkan wajahnya saja masih terlihat pucat." Kesal Suho.
"Seperti kau tidak tahu adikmu saja."
Suho dan Hyunbin yang hendak mengangkat Sehun mengurungkan niatnya karena anak itu terbangun terlebih dahulu.
"Eoh, sudah sampai?" Tanya Sehun.
"Sudah, ayo appa bantu kedalam, Hunie." Tawar Hyunbin.
Sehun sedikit meregangkan tubuhnya yang lemas.
"Lemas ya?" Tanya Hyunbin.
"Sedikit lemas, appa..."
Sehun menggapai tangan sang ayah yang kemudian memapahnya masuk kedalam rumah diikuti dengan Suho.
"Langsung ke kamar saja ya, Hunie? Supaya Hunie bisa beristirahat."
"Mau disini dulu appa..." Jawab Sehun sambil mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Little Brother
Teen FictionDokter itu menatap kearah Ji hoon yang kemudian menganggukkan kepalanya. "Waktu kematiannya pukul dua puluh tiga lewat empat puluh menit. Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan bayi anda nyonya." Tae hee yang menangis keras, sementara Ji hoon menampakk...