perlahan

21 0 0
                                    

waktu membawa keadaan semakin membingungkan tapi seolah aku bisa menghadapi itu semua,

aku fikir aku dan Alam terhenti tapi kisah-kisah baru perlahan mulai muncul.

*disekolah*

ada pengumuman bahwa disekolah akan diadakan lomba paskibraka tingkat antar sekolah atau provinsi,dan berhubung disekolah kami ada ekstrakurikuler paskibraka maka dari itu teman-teman mengajukan diri.

"Lam,atur anak-anak untuk persiapan lomba paskibra,kita masih ada waktu beberapa minggu lagi,atur anggota dan latih!"perintah kakak senior paskib

karena saat lomba ini yang dibutuhkan adalah anggota paskib,photography atau documenter,dan juga tukang makeup,maka dari itu aku yang sama sekali tidak terkait dengan paskibra tapi hanya sering meriaskan wajah para anggota paskib khususnya cewek,tapi cowo kalua ada lomba sekedar diberi bedak tipis saja biar ngeset.maka dari itu aku ikut sebagai tukang make up dan fotografer.

disekolah kegiatan semakin ramai,semakin dekat dengan hari lomba maka disekolah semakin ramai,aku melihat alam dari kejauhan jujur itu cukup bagiku,tapi aku melihatnya begitu Lelah dan aku hanya bisa melihatnya yang sedang sibuk dari jauh.

*TIBA DI HARI H PERLOMBAAN*
dari sekolah kami beramai-ramai naik bus sekolah menuju tempat sekolah dimana lomba tersebut dilaksanakan,aku ikut sebagai photographer dan juga tata riasnya,
Ruangan ruangan nya dipenuhi tangga tangga tinggi tanpa pegangan,lalu ruangannya kosong dan lepas,hanya saja sedikit pengap dan berdebu,disanalah para anggota paskibra preparing untuk lomba,sambil nunggu waktunya dan giliran sekolah kami,kami duduk duduk diruang itu,ada yang main tiktok,ada juga yang makan,ada yang main game,ada yang berfoto ria,ada juga yang gosip,rame deh pokoknya.

Aku tak tinggal diam,aku merias wajah anggota-anggota paskib yang wanita terlebih dahulu,hanya meletakkan 3-5 totol foundation lalu ngeset pakai powder,lalu pakai lipstik dengan warna yang kalem tapi berwarna,eyeshadow penegas saja dan juga shading sedikit di hidung.

"Ja,aku dong make up in kayak gini bagusloh"
semuanya pada berebut dimakeupin,karena emang cuma aku yang ada disitu sebagai tata riasnya.
Saatnya aku bergeser ke kaum lelaki,mas-mas yang dah berasa sangat keren pakai baju paskibranya,aku hanya meletakkan sedikit bedak bayi diwajah mereka,lalu menata baju mereka.
Semua sudah kubenahi,tapi Alam belum,lantas aku bergeser ke arahnya.

"Misi ya lam aku mau rapihin baju mu,maafyaaa"
Izin ku kepadanya yang kuganggu dalam lamunanya.

"Eh jaaa kaget aku woi,yaudah kita pakai apa aja ini?"
Tanya nya kepada ku yang membuat aku kegirangan dalam hati.

"Kita pakai bedak ajakok sama nanti aku rapihin bajukamu sedikit"
Ujarku kepadanya.

Lalu aku mengarahkan tanganku untuk mengambil bedaknya dan meletakkannya sedikit diwajah alam,aku gemetaran perihal itu alam melihat aku dan sedikit tertawa,Alam melihatku dengan tatapan yang dibaliknya ada ribuan kata yang terbungkam,mungkin juga perasaan?
Begitu juga aku yang melihat sorotan matanya yang penuh ketulusan,sejak saat itu aku yakin semua yang hidup berdampingan dengan Alam,akan dibuat bahagia olehnya,aku jamin.

Alam berdiri,lalu ku rapihkan simbol simbol dibajunya dan aku peniti sedikit dibajunya,
Alam terlihat begitu rapih dan aku senang detik detik itu,karena itu detik dimana aku bisa berada dihadapannya begitu dekat dan melihat tatapannya.

Perlahan,aku benci diriku yang terlalu mementingkan perkataan orang lain yang sebenarnya gak akan sesulit itu,perlahan aku jatuh hati dengan alam tak bisa tertahan lagi tapi aku tak mau merusak komitmen itu,
Apa aku terlalu egois atau jalan ini semestinya di tempuh?

Aku takut ketika aku jatuh cinta kepadanya lalu hatinya sudah terkubur begitu saja karena kegigihanku untuk mempertahankan komitmen persahabatan,sebagaimana di hari pertama aku bertemu dengan alam dan suka kepadanya lalu kukubur perasaan ini ketika dia bilang kita hanyalah sahabat!

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang