Take 24

77 14 3
                                    

Jiyeon sedikit berlari menghampiri Eunbi dan Sungyeol. Gaun putihnya ia angkat sedikit agar tidak membatasi langkahnya. Kejadian sebelumnya membuat Jiyeon iba pada Eunbi. Lagi pula Jiyeon melihat semuanya di mana Hanbyul dengan sengaja melakukan hal menjengkelkan itu pada Eunbi. Secara tidak langsung, Hanbyul juga mengacaukan acara pertunangannya dengan Myungsoo.

Jiyeon sampai di depan Eunbi dan Sungyeol. Raut khawatir terpancar dari wajah Jiyeon. Selain cantik dan anggun, Jiyeon juga baik. Tak salah Myungsoo memilihnya.

"Eunbi-ssi, kau baik-baik saja?" tanya Jiyeon.

"Hem, aku baik-baik saja. Kami akan segera pulang," jawab Eunbi.

"Eunbi-ssi, maukah kau di sini lebih lama? Acara selanjutnya akan dimulai," pinta Jiyeon.

"Tapi aku...," Eunbi ragu untuk mengatakan setuju. Penampilannya kini sangat kacau.

"Tenang saja, aku bisa mengurusnya," kata Jiyeon, seolah mengerti apa yang Eunbi khawatirkan.

Eunbi tidak punya pilihan lain untuk menolak permintaan Jiyeon. Jadi di sinilah Eunbi berakhir, di salah satu kamar di rumah Jiyeon. Seorang pelayan dan seorang stylish siap merubah Eunbi menjadi cantik kembali. Jiyeon bahkan memberikan salah satu gaunnya untuk dipakai Eunbi.

"Nona, kau mau style rambut yang seperti apa?" tanya stylish itu pada Eunbi.

"Yang biasa saja, tidak terlalu mencolok."

Hanya butuh waktu setengah jam bagi stylish itu menjadikan Eunbi cantik kembali. Eunbi bisa segera turun bergabung dengan Sungyeol dan para tamu lainnya. Make up Eunbi memang lebih natural dari sebelumnya, namun itulah yang membuatnya cantik. Sungyeol bahkan tidak bisa melewatkan pandangannya dari Eunbi sedikitpun.

"Sungyeol-ssi? Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Eunbi setelah mendapati  Sungyeol menatapnya tanpa berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sungyeol-ssi? Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Eunbi setelah mendapati  Sungyeol menatapnya tanpa berkedip.

"Ah? Aku? Tidak, aku hanya berpikir kau sedikit cantik saja. Kutegaskan, sedikit cantik," kata Sungyeol ketika menekankan di kata terakhir.

"Cih, kalau tidak berniat memuji jangan dipaksakan," kata Eunbi jengkel.

Musik mengalun indah kala itu. Rupanya acara penting yang dimaksud Jiyeon adalah pesta dansa. Semua tamu undangan yang memiliki pasangan diharuskan untuk berdansa. Eunbi sedikit frustasi mendengar pengumuman tersebut. Mungkin lebih baik Eunbi pulang saja tadi, dari pada harus berdansa bersama Sungyeol. Lagi pula Eunbi tidak bisa berdansa.

"Jadi pesta dansa ya? Aku harus dansa denganmu? Yah, apa boleh buat, aku harus melakukannya," kata Sungyeol. Bersikap seolah terpaksa berdansa dengan Eunbi padahal jauh di dalam hatinya dia senang.

Sungyeol mengulurkan tangannya berharap Eunbi menyambut tangannya itu. Namun Eunbi ragu. Sungyeol tidak menyerah, ia masih tetap mengulurkan tangannya menunggu Eunbi.

"Hei, cepatlah! Hanya kita yang belum berdansa. Lihat sekelilingmu, mereka melihat ke arah kita. Kuberi tahu, jangan sampai membuatku malu atau kau akan menyesal," ancam Sungyeol, dan tentu saja hanya ancaman kosong belaka.

Akhirnya Eunbi bersedia berdansa dengan Sungyeol. Walaupun Eunbi merasa sangat kaku. Eunbi berusaha sebisa mungkin menyamakan gerakannya dengan Sungyeol.

"Aw, jangan injak kakiku," bisik Sungyeol sambil meringis.

"Maaf."

Semua tamu hanyut dalam irama lagu dan dansa mereka. Tiba-tiba saja semua lampu di ruangan mati. Hanya ada cahaya remang dari lilin yang ada di meja. Rupanya itu adalah bagian dari acaranya. Mereka sengaja mematikan lampu agar terkesan lebih romantis.

"Jangan panik semuanya. Kami sengaja mematikan lampu agar kalian bisa lebih romantis," kata Myungsoo.

Sungyeol sepertinya berbakat dalam hal dansa. Ia bisa membimbing Eunbi sehingga bisa berdansa selaras dengannya. Tapi, gelapnya ruangan menjadikan Sungyeol sedikit agresif. Hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya tiba-tiba saja terlintas. Bibir gadis di hadapannya ini membuat pandangan Sungyeol terkunci. Maka perlahan tanpa Sungyeol sadari, bibirnya telah mengecup bibir Eunbi. Saat ia sadar, Sungyeol malah tidak beritikad melepaskan bibirnya dari bibir Eunbi. Justru Sungyeol mengubah kecupan itu menjadi ciuman. Mulanya Eunbi menolak, tapi jantung Eunbi tiba-tiba saja berdebar kencang, sehingga tak kuasa menolak Sungyeol.

Ciuman itu hanya berlangsung selama tiga puluh detik. Setelahnya mereka menjadi canggung satu sama lain. Namun Sungyeol tidak bisa membiarkan keadaan menjadi tidak nyaman.

"Kwon Eunbi, jadilah kekasihku," ungkap Sungyeol.

"Kekasih?"

Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang