Tell Me if you Can't pass it.

758 30 1
                                    

"Eomma, apakah kita tidak akan kembali lagi ke dorm?"

"Eomma bagaimana dengan konser yang akan berlangsung 1 minggu lagi?"

"Eomma ayolah kita pulang saja"

"Eomma, aku tidak peduli jika aku dipukul oleh mereka"

Daritadi hanya protesan namja itu saja yang terdengar di ruangan kecil bercat abu abu itu.

"Eomma, Ayolah... jebal" Namja itu menggoyangkan lengan sang eomma layaknya anak kecil.

"Huh.. TaeTae my baby lion. Dengar sayang, eomma tidak mau melihat ulang kejadian saat itu lagi. Cukup sudah kau disakiti oleh mereka" Tutur eomma Yeon, eomma yeon menangkup pipi Taehyung. Gemas. Ia sangat suka melahap pipi gembul milik Taehyung, sangat lah menggemaskan bukan?

Manik mata Taehyung berkaca-kaca ia menunduk berusaha agar tidak menangis lagi.
"Hey.. dengar eomma Tae" eomma Yeon menundukan kepalanya agar sejajar dengan kepala Tae.

"Ne" Parau Taehyung.

"Eomma hanya ingin kau tidak kenapa napa sayang. Eomma takut"
"Eomma takut kehilanganmu" Jelas eomma sembari menghapus lembut air mata yang keluar dari manik mata hazel itu.

"Eomma" Taehyung mengangkat wajahnya.

"Hmm" eomma tersenyum, tangannya sesekali mengusap pelan mata Taehyung.

Puk

Pelukan hangat Taehyung menjalar pada tubuh eomma.
Eomma Yeon bahagia. Sangat.

"Eomma Taetae sayang eomma" ucap Taehyung, lalu mengecup kecil pipi eomma yeon.

"Nado" Eomma yeon mengusap pala Taehyung dengan kasih dan sayang.

"Eomma izinkan aku, untuk kembali pada mereka" seketika itu juga, usapan hangat itu berhenti.

Eomma yeon menatapnya seolah berkata. 'Jangan'

"Eomma izinkan aku, aku janji tidak akan masuk ke ruangan berbau obat itu kembalii!" Rengek Taehyung, manja.

Pertahanan eomma runtuh, Taehyung ber-aegyo, sambil menangis dan menggoyangkan pelan tubuh eomma.

"Ne, asal kau jaga kesehatan. Tae.. eomma tidak bisa ikut. Eomma kan di-" Eomma yeon menghentikan ucapannya. Hampir saja keceplosan.

"Apa?" Tanya Tae.

Eomma yeon menggeleng

"Lupakan. Bersiap siap lah, eomma akan menelfon Tuan Yoongi." Eomma yeon memerintah sembari memotong wortel yang kini ada dihadapannya. Didapur.

"SIAP EOMMA" Taehyung bersemangat, ia berlari kecil sambil bersenandung saat pergi ke kamarnya.

Sedangkan sang eomma hanya tersenyum sendu seraya menundukan kepalanya.
Tak terasa sebuah cairan bening terlihat pada manik matanya.

"Maaf Taehyung, eomma dipecat" Gumam eomma tersenyum kecut, ia lagi-lagi tak bisa melindungi sang anak.

Eomma yeon menginjakan kakinya melangkah pergi meninggalkan area dapur usang.

"Eomma dipecat? Ini pasti karenaku" lirih Taehyung, ya, sedari tadi Taehyung sama sekali tak beranjak pergi dari area dapur usang itu.
Ia hanya tak sengaja melupakan sesuatu,yang membuatnya kembali ke area dapur. Namun, ia mengurungkan niatnya saat mendengar gumaman eomma yang menurutnya lumayan kencang.

Taehyung pergi secara perlahan, benak pikirannya

...............

Kwak jabajwo nal anajwo oh noo~

Denting telefon itu berbunyi,menandakan terdapat panggilan masuk.

Taehyung mengangkatnya.

"Yeoboseyo hyung?" Taehyung menggenggam ponselnya seraya melipat pakaiannya.

"Taehyung-ah, hyung akan menjemputmu hari ini" di sebrang sana, suara dingin khas min Yoongi itu terdengar sayup.

"Jinjja-yo!? Ahh Kamsahamnida hyung!!" Teriak Taehyung kegirangan.

Yoongi hanya senyum kecil, walau ia tahu Taehyung tak bisa melihat senyumannya itu.

"Nee, tapi kau harus tahan. Aku akan memainkan sandiwara"Yoongi

"Okay hyung"

"Oh ya Tae"

"Mwo?"

"Tell me if you can't pass it" Ucapan Yoongi membuat Taehyung terharu sekaligus tersenyum senang.

PIP
panggilan terputus, 03:11 menit.

Taehyung memandangi ponsel genggamnya, ia menyadari sesuatu.

"Aigoo, aku lupa memberi tahu Yoongi hyung jika aku tidak mau terlihat pulang bersama Yoongi hyung" Sesal Taehyung, berdecih bersamaan munculnya sang eomma.

"Sudah siap Tae? Tuan Yoongi sudah menunggu dibawah" Taehyung terlonjak. Terkejut.

Baru beberapa menit yang lalu ia menerima telefon dari Yoongi, dan sekarang apa eomma bilang? Dibawah? Heol..

Taehyung berlari, mengacuhkan eomma yang memanggilnya.

Dibawah

"Y-yoongi Hyung" gugup saat ia menyadari bahwa ia sedang mengajak ngobrol sang raja es.

"Nee Tae, sudah? Sini biar aku bawakan" titahnya.

"Ani.. aku bisa sendiri"

"Hajima! Biar aku saja"

"Geund--"

"Taehyung, biar aku saja."

"N-ne hyung"

SKIP

"Eomma baik baik ya disini, aku akan sering mengunjungi eomma" Sahut Taehyung.

Eomma Yeon tersenyum.

"Iya" hanya berupa ucapan kecil dan anggukan yang Tae dapatkan.

"Aku pergi dulu eomma" Taehyung pamit begitupula dengan Yoongi.

Keduanya berjalan ke arah parkiran mobil Yoongi, mobil berupa BMW.

Saat Taehyung ingin membuka pintu belakang, Yoongi menahan tangannya dan menuntun tangan dingin itu ke arah knop pintu mobil depan.

Sehingga, terbuka.

"Kau didepan, bersamaku" ujarnya, tanpa menoleh ke Taehyung.

Taehyung tersipu gugup, tersirat rasa ketakutan dan tak nyaman. Entahlah.. ia masih sedikit ragu dengan hyungnya itu.

"Mau makan?" Tanya Yoongi memecahkan keheningan yang tercipta di antara kami.

"Tidak, Hyung saja" Taehyung menggeleng cepat sebagai jawaban.

"Makan, kau harus makan" Perintah Yoongi, membuat Taehyung menggelembungkan pipinya kesal.

"Arraseo, arraseo. Baiklah" Pasrah Taehyung.

"Turunlah, dan duduk di meja yang kau suka. Aku akan memakirkan mobil ini terlebih dahulu" ucap Yoongi, Taehyung mengangguk.

Ia keluar perlahan dari mobil Yoongi, setelah itu mobil Yoongi melaju bebas ke arah Basement.









Tbc:v

Maap late up :(
Ya karena aghu sibuk, nulis cerita itu ga gampang.

Makanya vote dong chingu♡
Love you BowLoves♡

Mianhae TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang