Pernah Sakit~2

132 22 2
                                    


Daniel POV

Langkahku secara perlahan menuju tempat yang menyimpan banyak kenangan yang selalu membuka pintu menerima kelelahan hari-hariku. Menelisik setiap sudut ruang dan ku tak menemukan perubahan selama 7 tahun ku meninggalkannnya.

Terjejer lukisan-lukisan dan akh.. foto itu lagi, menambah rinduku padanya. senyuman itu, dan mata itu yang selalu menyempit seperti bulan sabit ketika tersenyum. Cantik. Sangat cantik.
Terasa sangat jelas sakit dipundak dan punggungku karena duduk berjam-jam dipesawat dan ditambah lagi macetnya jalanan kota Seoul.

Membuka ruangan sedang yang membuat fikiranku merasa nyaman hanya dengan menghirup aroma kamarku. Inginku langsung berbaring dan menyalakan pendingin ruangan bersuhu sedang. Kuletakkan tas ransel dan menuju kamar mandi untuk sejenak melepas penat dengan shampo citrus dan coklat ditambah air panas yang merileksasikan tubuh.

Author POV

Selesai acara membersihan tubuhnya pemuda itu keluar kamar mandi dengan kepulan asap yang masih mengikuti tubuhnya bergerak. Dengan celana hitam selutut dan handuk putih kecil yang bertengger dipundaknya, lelaki itu melangkahkan kakiknya menuju almari pakaiannya dan memilih kaos oblong putih yang terasa ringan dan nyaman.
Semakin malam semakin rendah suhu di Kota itu. Tangan panjangnya menggenggam secangkir coklat panas dan mata yang mengamati lalu lalang kendraan yang terlintas dari jendela lantai 9 kamar pribadinya. Sedikit tersentak dengan deringan ponsel diatas bad tempat tidurnya.

Kim Sejeong

Incoming voice call

Mata lelaki itupun terbelak melihat nama si penelfon, Jantungnya terasa berhenti. hatinya berdegup tak karuan ia senang, sanggat senang. Perlahan ia memilih tombol hijau dan mulai meletakkan di telingga kanannya.

“Yeoboseo..”

“...”

Mendengar suara yang sangat-sangat ia rindukan itu adalah hal yang teramat membahagiakan, sungguh. Hatinya tak berhenti berdebar dan semakin tenggelam dalam-dalam mencintai gadis itu. Walaupun sambungan telefon sudah terputus tetapi senyumannya tek berhenti juga.

Matanya memfokuskan pada foto yang berdiri di atas meja sebelah tempat tidurnya. Hampir disetiap sudut ruangan terpasang foto gadisnya. Ia mengambil dan mengamati dalam foto gadis yang tersenyum manis di foto itu.

 Ia mengambil dan mengamati dalam foto gadis yang tersenyum manis di foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Flasback on

Hey apa kekasihku merajuk hm?”
Hening tak ada jawaban dari gadis yang membuang muka melihat keluar jendela apartement Kang Daniel.

“Sayang.. Sudahlah marahnya” Sedikit tersentak dengan mata merah yang tiba-tiba menatap kearahnya dengan sedikit air mata kekecewaan.

“Selalu begitu. Kau sakit, dan tidak memberi tahuku. Daniel apakah kau tidak tahu begitu khawatirnya aku padamu”
Memeluk gadis didepannya dan mencium lembut pucuk kepalanya. “Maafkan aku, aku tidak ingin membuatmu kawatir. Hanya luka kecil Sejong-ie”

One Shot || One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang