My family life

1.2K 90 19
                                    

Happy reading!
Sorry for typo!
17+

" sudahlah jisoo...masih banyak wanita di luar sana yang lebih cantik dari yuna." Ucap min ho berusaha menghibur namun bukannya senang malahan membuat jisoo menatap garang sahabatnya tersebut. " ups... calm down man... just kidding..sorry okey?" Ucap min ho membuat tanda piss di kedua tangannya. " hey.. tunggu kau mau kemana?" Tanya minho pasalnya acaranya belum selesai sekarang tapi jisoo memilih pergi keluar.

" balapan tentu saja. " ucap jisoo enteng

" hey kau sedang emosi seperti ini sebaiknya jangan." Kata minho.

" paling aku mati kalau tidak menang." Ucap jisoo dingin dan mulai menyalakan mesin mobil barunya.

****

Suara mesin mobil terdengar dengan di area balapan. Suara rem dan decitan mobil terdengar di area balap itu membuat choi min ho menatap khawatir ke arah sahabat dekatnya itu. Mengemudi dengan keadaan emosi dan tidak baik seperti itu sangalah berbahaya dan minho takut terjadi apa - apa dengan jisoo.

" ahh bagaimana ini.. apa aku telepon jinri saja ya? Atau yuna?" Kata minho bicara sendiri seolah ada lawan bicara saat ini.

Sudah hampir 4 jam lebih dan jisoo masih saja tidak berhenti untuk balapan, bahkan raut wajah jisoo sama menyeramkan dengan paman kim menurut minho saat ini. Itu sangat membuat minho khawatir.

" yya...! Kim jisoo!berhenti.." pekik minho namun sepertinya tidak di dengarkan oleh jisoo sama sekali karena nyatanya mobil jisoo semakin melaju dengan kencangnya.

Bayang - bayang yuna menari - nari terus di otaknya dan pikirannya. Itu membuat jisoo marah sekaligus kesal setengAh mati. Kenapa ia tidak bisa tidak memikirkan gadis itu? Wanita yang memintanya untuk menghilang dan jangan pernah menganggu hidupnya kenapa ia harus terus memikirkannya?

Seorang gadis yang ada di pikirannya tiba - tiba muncul di depan mobilnya dan itu sungguh membuatnya terkejut setengah mati. Bahkan pakaian gadis itu masih sama seperti yang di lihatnya beberapa jam yang lalu. Suara rem mobil terdengar begitu keras saat jisoo dengan sekuat tenaga menginjak pedal remnya.

" apa kau gila?!" Pekik jisoo langsung keluar dari mobil begitu saja saat melihat apa yang terjadi baru saja. Gadis itu bisa saja mati tertabrak mobilnya karena ia sedang dalam kecepatan tinggi. " apa yang kau lakukan di sini?!" Pekik jisoo mengcengkram tangan yuna.

" sakit..." kata yuna saat tangan jisoo memegang erat pergelangan tangannya.

Secara otomatis jisoo langsung melepas cengkraman tangannya " pergi " ucap jisoo dingin dan siap berbalik masuk ke dalam mobilnya sekarang namun tangAnnya di tahan oleh seseorang dan itu yuna pelAkunya.

" apa yang coba kau lakukan?" Kata jisoo berbalik menatap yuna dengAn tatapan tak percayA dan meremehkan.

" berhenti." Ucap yuna menatap jisoo seolah memohon agar lelaki itu tidak melanjutkan balapannya.

" jangan ganggu aku, seperti aku tidak lagi menganggu hidupmu. Seharusnya kau senang kan sekarang? Tidak ada lagi seorang kim jisoo yang terus menempelimu seperti permen karet." Kata jisoo menarik tangannya yang di pegang oleh yuna dan meninggalkan yuna begitu saja. Ini untuk kedua kalinya jisoo menatapnya dengan tatapan dingin seperti itu dan itu membuAt yuna merasakan sakit di hatinya.

Mr perfect 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang