Aku ingin menjauhimu seasing-asingnya, seantara sepasang mata, bibir dan telinga. Sejarak dua roda sepeda. Serenggang telunjuk dan jari tengahnya. Sejauh dua ujung lingkaran sempurna, diukur dengan satuan panjang per tiada.
Aku ingin membencimu dengan deras, sederas air terjun yang mengalir dari bawah ke atas. Berhenti untuk peduli seiring berhentinya rotasi bumi. Berhenti menyapa, sama halnya dengan mentari setiap datang pagi. Merendahkanmu serendah Mahameru. Menjadi musuh paling jauh, sejauh jeda yang ada pada kata bersama.
S
ejatinya, aku hanya ingin melupakanmu dengan mustahil. Sebab kau tak ingin reda.
Subang, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Krótkie OpowiadaniaUntuk hari ini dan hari-hari berikutnya, semoga hal baik senantiasa mendapat restu semesta.
