4

1.4K 140 89
                                    

"San~ dengerin gue cerita napa ㅠ_ㅠ"

San tidak mendengar ucapanku. Ia masih fokus dengan benda tipis berbentuk persegi panjang yang berada di genggaman tangannya.

"Eh, San! Punya telinga ga?!"

Tidak ada jawaban. Sip, aku memutuskan untuk membentaknya.

"EH LU TAU GA LU KE SINI NGAPAIN? PAKE WIFI GUE KAN?! INI YANG PUNYA WIFI LAGI MANGGIL ELU BANGCAT!"

San tersontak kaget. Lalu ia tidak sengaja melempar ponselnya. "Astagaaa... maaf gue gak denger,"

Jadi, dari tadi pagi, San ke rumahku hanya untuk menikmati wifi gratis. Kurang baik apa coba aku jadi sahabatnya? Maklum ya, si San kan misqueen. Ngewifi aja ke rumah orang -_-.

San bangkit dari duduknya lalu ia berjalan mengambil ponselnya. "Fyuhhh... untuk hp gue ga kenapa-napa~"

Aku memasang wajah kesal. "Idih. Alay lu, San,"

"Hehehe. Mau cerita apa Ongwa yang manisss???" tanya San dengan nada yang dibuat-buat.

"Jadi gini, lu kenal Minhee gak?"

San menampilkan ekspresi bingungnya. "Hah? Mingi?"

"Minhee, cuk. Minhee! Bukan Mingi
-_-"

"Gak kenal gue. Emang kenapa lu nanya begituan?"

Aku pun menceritakan tragedi nastar kemarin kepada San.

"TENANG, HWA. GUE BAKAL BANTU CARI TAU TENTANG MINHEE!!" San tiba-tiba ngegas.

"Pokoknya gue galau banget. Sampai-sampai gue belum makan dari kemarin ㅠ__ㅠ"

"Yeuu si angry bird bisa galau ternyata, hahahaha~ Btw, lu mau gue traktir makan di luar gitu?"

Traktir? San kesambet apa woy bisa berubah jadi baik gini -_-. Jangan-jangan ada maunya ni anak. Eh, kalau ditraktir makan, aku ga nolak sih :>.

"Serius, San? Lu mau nraktir gue?" tanyaku meyakinkan dia.

San mengangguk-angguk layaknya mainan anjing yang berada di dashboard mobil. "Iyaaa... gue serius. Siapa tau setelah gue traktir galau lu jadi ilang~"

Aku pun dengan cepat memakai jaketku lalu mengambil helm. "Kuy, kita berangkat!"

***

Motorku berhenti di sebuah warung lalapan yang letaknya tidak jauh dari rumahku. San yang meminta ke sini. Katanya, "Kalau lalapan itu murah plus enak~" Sedangkan aku hanya bisa mengiyakan saja, agar San senang :)).

Kami berdua pun duduk lesehan. Datang seorang pelayan membawakan menu.

"Lu mau apa, hwa?" tanya San seraya membaca menu.

"Gue ayam. Paha tapi. Gue gak mau dada,"

Si pelayan langsung mencatat pesanannya.

"Mas, kalo saya lele satu. Gorengnya yang kering ya."

"Mas, kalo ayamnya jangan kering, ya. Saya ga suka ayam kering."

Si pelayan pun nampak kelelahan melayani kami berdua :v.

"Minum apa?" tanya pelayan.

San angkat suara. "Air lah. Yakali kita berdua minum kencingnya mas,"

Astaga aku dibuat tertawa oleh San.

"Eh, San. Gak boleh gitu," ujarku sok suci.

Karena aku kasihan sama pelayannya, aku pun menyuruhnya untuk membuat dua es teh manis. Supaya cepet gitu, kasian dia terlalu lama dijailin sama San ^v^.

"Eh, pelayan tadi cakep ya?" tanya San setelah si pelayan pergi.

"Woi inget Uyong woi!"

San mengelus daguku. "Hehe, makasi udah ngingetin~"

Keheningan pun terjadi. San sibuk memainkan ponselnya, sedangkan aku sibuk menunggu ayamnya matang.

San tiba-tiba teriak. "ASTAGAAA!"

Semua pengunjung dan pelayan warung lalapan pun menoleh ke San. Memang ya sahabatku ini bikin malu aja.

"Ssssttt! Jangan teriak bego!" ucapku seraya berbisik.

"YEOSANG BUAT SNAPGRAM WOY!! LU COBA LIAT ISINYA APAAN,"

"Gila, gue gabawa hp bambang!"

San pun pindah posisi. Semula ia duduk di depanku, sekarang ia duduk di sampingku.

San menyodorkan ponselnya. "LIAT INI WOY!! LU BAKAL TERKEJUT!"

Aku benar-benar terkejut setelah melihat snapgram Yeosang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku benar-benar terkejut setelah melihat snapgram Yeosang. "Bangsaaatttttt!!!!!"

Apakah Minhee pacar Yeosang yang baru? Semudah itukah ia melupakanku? Tapi, kenapa ia tidak bilang kepadaku jika ia lebih nyaman dengan laki-laki lain ketimbang diriku?

Apa maumu, Kang Yeosang? ㅠ__ㅠ

San mengusap-usap punggungku. "Sabar, hwa. Gue selalu ada buat lo kok,"

Entah kenapa air mataku tiba-tiba jatuh. Padahal aku tidak mengizinkannya untuk membasahi wajahku. "T-tapi, gue gak bisa sabar, San. Hikss... hiks... gue sayang Ocang. Tapi kenapa dia jahat sama gue? 😭😭"

"Sabar, hwa. Sabar. Jangan nangis lagi, masa lu nangis di dagang lalapan~" hibur San.

Aku pun langsung memeluk San tanpa peduli dengan orang-orang di sekitar yang menatap kami aneh. "Lo memang sahabat gue yang terbaik!"

San tiba-tiba melepas pelukannya. "Eumm, hwa, makanannya udah dateng,"

Ni pelayan memang ngeselin ya. Batinku.

Disaat kami makan, San tiba-tiba mengucapkan ini, "Besok sore kita ke toko buku juga. Gue kepo sama tampangnya Minhee. Kalo bisa, gue mau hajar tu anak."
























Halo gaes. Besok sore ada yg mau ke toko buku bareng Seonghwa San gak?? 😂

 Besok sore ada yg mau ke toko buku bareng Seonghwa San gak?? 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Desire [SEONGSANG] ┊ ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang