Malam Minggu seperti ini bukannya malam yang biasa dihabiskan oleh sepasang kekasih bukan? Seperti jalan-jalan ke mall atau sekedar keluar untuk makan malam.
Sangat bertolak belakang dengan kekasihku, Kang Yeosang. Ia tipe laki-laki yang tidak suka berpergian. Jika orang lain memanggil pacarnya dengan sebutan: chagi, sayang, honey, baby, dll, berbeda dengan Yeosang. Yeosang hanya memanggil namaku "Ongwa" tanpa embel-embel alay lainnya. Terkadang aku merasa kesal dengan sikapnya yang seperti itu.
Tapi apa salahnya jika sekarang aku mengajaknya untuk keluar menikmati suasana malam? Doakan saja supaya ajakanku kali ini tidak ditolak ya!
OcangKu♡
Hai yang
Hm kenapa?
Keluar yuk hehe
Aku mager, hwa
Km aja yg kluar sndiriIhh kok gitu sih? :(
Plis lah ya. Kan km tau sndiri kalau aku ga suka keluar. Apalagi malem2
Sebentar ajaa... kuy yang
Gamau
Ayolaahhh
Masa kita kalah sama pasangan lainnyaIdih
Ga pentingIhh ocanggg :"(
Udahlah hwa
Jangan alay
Aku gasukaYaudah klo km gamau, gpp
Good night❤Too.
Aku menghembuskan nafas kasar setelah Yeosang menolak ajakanku. Kapan ya hubungan kami bisa seperti pasangan lainnya? Apakah aku terlalu memaksa Yeosang untuk berubah? Hmm, entahlah.
Walaupun respon Yeosang terkadang tidak sesuai harapanku, tidak apa-apa. Bagaimanapun juga ia laki-laki yang sangat aku cintai. Aku juga tidak rela jika harus kehilangannya.
Jarum jam menunjukkan pukul 21:30. Sudah sangat malam bagi murid sepertiku ini. Sebaiknya aku segera tidur karena besok sudah banyak kegiatan ekstra kurikuler yang menanti di sekolah.
***
"Hai Seonghwa!"
Ya, itu San! Tidak seperti biasanya ia tidak mau menyapaku. Hmm, pasti ada maunya ni anak.
"Kenapa, San?" tanyaku.
Dengan cepat San menarik tanganku menuju ruangan kelas XI C, tempat yang biasa digunakan untuk melaksanakan ekstra Bahasa Inggris.
"Pelan-pelan woi!" teriakku.
"Letoy amat jadi orang," ujar San saat kami berdua sudah tiba di depan kelas XI C.
"Yaudah masuk kuy." lanjut San.
Aku mengangguk nurut lalu mengikuti San dari belakang. Jadi, aku dan San mengikuti ekstra yang sama, yaitu ekstra Bahasa Inggris. Kalau Yeosang ikut ekstra Matematika. Walaupun kami berbeda ekstra, tetapi kami tetap satu hati. Asekk.
"Good morning!" ujar Pak Kyungsoo seraya menaruh beberapa buku di atas meja.
"Sudah siap belajar bahasa Inggris?"
"Siap pak!!"
San tiba-tiba menyenggolku. "Eh eh pak Kyungsoo sok Inggris yaa..."
"Kan dia guru bahasa Inggris, tolol." jawabku sambil menyentil dahi San.
San terkekeh. Kemudian ia menolehkan pandangannya ke depan.
"Sekarang saya minta kalian buat satu paragraf. Temanya bebas. Tetapi harus menggunakan bahasa Inggris. Dikumpul sekarang. Harus selesai!"
Setelah Pak Kyungsoo memberikan kami tugas, ia kembali duduk di tempatnya.
Aku pun memutuskan untuk bertanya kepada San apa yang akan dibuatnya. "Lu buat tentang apa San?"
"Gue buat tentang gue jalan-jalan sama Uyong kemarin." jawab San tanpa menoleh ke diriku. Ia masih fokus dengan buku tulis di hadapannya.
"Kalo lu apa?" San tiba-tiba bertanya.
Aku menghela nafas. "Gatau."
"Buat tentang lu sama Yeosang aja~"
"Gue kan gak punya spesial moment sama Yeosang."
"Aneh ya. Lu berdua pacaran, tapi enggak keliatan kayak orang pacaran. Heran cogan."
Raut wajahku yang awalnya gembira berubah menjadi kesal karena ucapan San. Seenaknya dia bilang aku dan Yeosang tidak terlihat seperti orang pacaran. Dasar dimple.
Bodo amat dengan tugas pak Kyungsoo. Aku akan membuatnya asal-asalan. Tidak peduli jika mendapat nilai C.
***
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Semua siswa pun diperbolehkan untuk meninggalkan lingkungan sekolah. Sangat lega rasanya.
"Eh San, lu pulang sama siapa?"
"Gue bawa sepeda, hwa. Kalo lu?"
"Gue bawa motor. Hehe."
Kami pun berpisah. San melangkahkan kakinya ke kanan, tempat parkir sepeda. Sedangkan aku ke kiri, tempat parkir motor.
Disaat aku sudah berada di motor dan aku hendak menggunakan helm, seseorang tiba-tiba datang dan mencolek punggungku dari belakang.
"Eh San? Kenapa?"
Ternyata pelaku yang mencolek punggungku itu San.
"Rantai sepeda gue lepas. Gue boleh gak pulang bareng lu?" ujar San sambil mengkedip-kedipkan matanya.
Beberapa detik setelah itu, tiba-tiba Yeosang datang dari kejauhan seraya melambai-lambaikan tangannya ke arahku. "SEONGHWA!!"
Kami berdua pun berpelukan. "Ngapain kamu lari-larian?" tanyaku.
"Aku kira kamu bakal ninggalin aku. Soalnya aku mau pulang bareng kamu," jawab Yeosang dengan nafas yang masih belum teratur.
Yeosang baru menyadari ada San di sini. "Eh, San? Ngapain di parkiran motor? Bukannya kamu biasanya naik sepeda?"
Jleb. Kali ini aku dilanda kebingungan karena ada dua orang spesial yang meminta pertolongan kepadaku. Pertama San, dia sahabatku. Tidak mungkin jika aku menolak permintaannya. Kedua Yeosang, dia pacarku. Kami berdua sudah berpacaran selama 2 tahun, dan tidak mungkin juga aku menolak permintaannya. Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Pilih pacar atau sahabat?!
Somebody helppp meeee:"((( -ongwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire [SEONGSANG] ┊ ATEEZ
FanficSebuah kisah tentang Park Seonghwa yang berkeinginan agar kekasihnya berubah menjadi sosok yang lebih romantis. Started: 200719 Published: 210719 Finished: 190919