enjoyy yaa untuk cerita yg ini.. koment dari kalian sangat membantu untuk cerita selanjutnya.. jangan lupa kasih bintang juga yaa.. ;)
-------------------------------
ada perasaan bersalah dihati Fanya kepada ciya dan karang ketika membayangkan dirinya yang mulai menyukai keberadaan Bastian disisinya. bahkan Fanya lebih senang jika mendapat SMS dari Bastian dibanding mendapat telepon dari karang. Di sisi hatinya yang lain, fanya engga mau menaruh perasaan pada bastian, dia engga mau melukai perasaan karang dan ciya. Fanya takut karma.
Selama Fanya menjalin hubungan dengan karang, tak ada sedikitpun perasaan bahagia seperti pasangan lainnya. Hampa. hanya itu yang Fanya rasakan.
"Fanyaa" panggil Jihan yang mengagetkan Fanya. "Fan, kamu tau ga sihh, masa Karin yang temennya Diyan (Matannya Bastian). dia bilang sama temen-temennya, kalo dia jadian sama Karang dan kemaren aku liat mereka jalan berdua ke taman kota."
"kamu serius??"
" Aku serius Fanya,, masa hal kaya gini ajah aku bercanda sihh."
"aku engga percaya. kan Karin emang orangnya begitu. ganjen kesemua cowok."
"yauda kalo kamu emang ga percaya. coba kamu cari tau lagi, mereka jadian itu beneran apa bohongan."
"iyyaa,, nanti aku tanyain lagsung ke karang yaa."
drrrttttt.. tiba-tiba HP fanya bergetar di kantong celana. Ada chat masuk dari Bastian.
bastian: kamu lagi apa? udah makan blum?
Fanya: engga lg ngapa-ngapain. belum nih. lg males keluar rumah.
bastian: 15menit lg kamu aku tunggu didepan gang rumahmu. bawa helm ya. kita jalan. cari makan buat kamu.
Fanya: aku ga bisa. lagi ada Jihan dirumahku.
bastian: ga peduli. pokoknya 15 menit lagi aku jemput.
Fanya: aku ga bisa. kenapa maksa banget sihh.
ga ada balesan dari bastian. 'ih,, tuh orang kenapa sihh. ga jelas baget. gimana bilangnya yaa biar Jihan pulang' batin fanya. Fanya paling anti untuk nyuruh orang lain yang lagi main kerumahnya untuk pulang. "Fan, aku pulang dulu yaa,, ayang bebs aku udah ngejemput. daahhh..."
"ohh, iya jii kamu hati-hati dijalan yaa. salam ke ayang bebs kamu yaa.. hahhaha"
alhamdulillah, ternyata sebelum fanya nyuruh pulag, jihan udah pamit duluan. pas bangett waktunya. sekarang tinggal siap-siap buat cari makan sama Bastian. Tepat 15 menit setelah Bastian sms Fanya. HP fanya bergetar memberi tanda kalo ada chat yang masuk. dan udah dipastiin itu dari bastian, yang isinya dia udah ada di depan gang rumah fanya.
"kenapa engga masuk kedalem gang ajah siih. kenapa harus nunggu didepan gang?' Tanya fanya setelah mereka bertemu. fanya langsung mengguunakan helm yang sudah disiapkannya tadi dan naik keatas motor Bastian.
"engga apa apa. pegangan yaa" refleks fanya narik baju bastian yang dipinggang. karna emang biasanya fanya megang baju bagian pinggang kalo lagi di bonceng.
"ga mau dipegang bajunya. peluk."
"engga mau."
"peluk."
"engga"
semakin fanya ngotot buat nolak, bastian malah mempercepat laju motornya. "peluk ga"
"engga mauu" seketika itu juga motor yang dibawa direm mendadak dan memelankan laju motornya. tangan kirinya lepas dari stir motor dan langsung menggelitik dengkul fanya. fanya yang paling engga kuat kalo udah dikelitikin dibagian manapun kaget, refleks menjerit sambil menepis tangan bastian yang lagi menggelitik dengkul fanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fictioncinta itu memang suatu anugrah terindah yang dirasakan oleh setiap makhluk hidup. namun terkadang kenyataan membuat cinta tak dapat berbuat apa apa selain berharap takdir akan berpihak pada cinta ini. ketika harapan itu tak kunjung datang dan mulai...