3

79 10 2
                                    


Ai's pov

Pikiran gue sekarang bener-bener penuh karena agak banyak yang berpartisipasi dengan brosur gue kemarin. Semoga gue bisa memimpin mereka dengan baik.

Apa yang harus gue mulai nanti? Apakah gue harus mulai dengan pelajaran teori musik? Bukannya segala sesuatu itu harus dimulai dengan teori sebelum kita melakukan prakteknya?

Oke. Gue bakal ngajuin ke guru gue buat nyiapin teori musik itu.

"Ibu, makasih makan siangnya ya!" sahut gue ke ibu pemilik kantin. Dia tersenyum, lalu mengangguk.

Gue menghampiri ruang guru gue untuk meminta beberapa teori-teori musik dari guru musik gue. Dia wajahnya hanya diam dan memberikannya tanpa menoleh sedikit pun. Yaa memang dia seperti itu.

Masuk ruang musik, yaa akhirnya gue gak hanya melihat Arisa di kelas ini. Banyak anak-anak kelas dua dan beberapa teman kami yang masuk ekskul ini.

"Hai semuanya! Gue Ai ,ketua dari ekskul ini. Salam kenal! Semoga kalian betah di ekskul ini!" ucap gue sembari menunduk.

Dan ekskul ini gue lanjut dengan beberapa materi yang tadi gue ambil di ruang guru, semoga mereka bisa membuat ekskul ini makin dipandang.


Arisa's pov

Gue tau Ai berusaha untuk membuat ekskul ini lebih seru dan lebih serius. Tapi gue gak pernah ekskul musik dengan teori sebanyak ini.

Gue memerhatikan sekeliling gue, mereka terlihat jenuh. Rasanya gue pengen Ai berhenti sekarang. Tapi sebelum gue mengakhirinya, akhirnya dia menutupnya lebih awal.

"Oke, kita bakal lanjut lagi besok, hati-hati dijalan semuanya"

Fix, gue langsung jalan nyamperin dia. Gue gak ngerti maksudnya dia apa.

"Ai"

Ai yang masih sibuk ngobrol dengan adek kelas kita, langsung menghampiri gue.

"Lu yakin mau ngajar kita dengan cara gini?"

Ekspresi Ai berubah bingung, "Maksud lu apa sih ris?"

"Lu disuruh ngajar gini sama guru ekskul kita?"

"Apasih ris, gue gak ngerti maksud lu"

Gue menarik napas,

"Gue tau, lu berusaha ngejadiin ekskul ini jadi lebih baik, tapi gak gini caranya"

Ai masih diam, menunggu lanjutan gue berbicara.

"Lu ngajar biasa aja kayak dulu, langsung praktek, jangan terlalu banyak materi gini"

"Emangnya kenapa?" Ai tampaknya kesal.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Lu mau gantiin gue?" tanya Ai.

Aduhh gue bener-bener bingung sama arah pembicaraan kali ini.

"Maksud gue, lu gak harus maksain diri lu cuma buat ekskul ini, gue tau lu suka, tapi kita kan juga harus fokus belajar buat UN, dan—"

Ai langsung berjalan pergi, meninggalkan gue di ruangan, sendiri.

Gue terdiam.

Itu tadi beneran Ai? Dia gak pernah ninggalin gue pas gue lagi ngomong gini loh!

always (disarm 2) | treasure 13Where stories live. Discover now