Pertemuan

200 17 10
                                    

Kernyitan di dahinya mulai nampak. Jari-jari pendek itu terus mengetuk pada meja.

“Men-san, mana sih? Gue udah lapar!” Suara kekesalan terdengar untuk yang ketiga kalinya dari seseorang yang tak lain adalah dia yang telah terdeskripsi diatas

“Sabar napa.. Kan barusan udah gue hubungi lagi ke tempat pizzanya, mereka bilang lagi di perjalanan.” Jawab Mandy

“Wah gawat! Kalo perutnya telat diisi, adik kecil kita ini bisa-bisa terhambat pertumbuhannya!” Usil Alan, sang leader

“Bener Alan-kun! Makan yang ada dulu aja nih, roti melon punya gue. Hahaha" Balas lagi Mandy yang biasanya jadi bahan kejahilan si anak nakal itu kini malah dia yang menjahili balik

"Urusai! Berisik kalian pada! Gue pengen pizza malah dikasih yang lain. Gue tunggu di depan aja lah. Ntar kalo orangnya udah datang mau gue omel-omelin!" Kesalnya menuju pintu

Di tempat ini, sebuah studio dance, kelima performer dari grup musik GENERATIONS from EXILE TRIBE sedang melakukan latihan seperti biasanya. Saat waktu rehat tiba, Mandy memesan pizza untuk mereka makan dengan paket express agar cepat sampai karena Reo yang memintanya. Tapi pesanan tak kunjung datang hingga membuat si anak bontot itu mengeluh dan mendapat keusilan dari Mandy dan Alan. Sedangkan yang dua, malah asyik membahas hewan peliharaan mereka. Kagura si kucing milik Hayato, dan Mairo serta Aruby si duo landak kepunyaan Yuta.

Di depan pintu masuk studio Reo menunggu kedatangan si pizza itu.

"Paket express apaan coba? Udah nunggu lama banget belum datang juga! Gimana sih gak profesional amat!" Reo terus menggerutu tiada henti

Datanglah sebuah motor dengan kotak penyimpanan pizza di belakangnya. Terparkir tepat di depan Reo dan si pengendara turun dengan tergesa lalu membawa pizzanya dan masuk melewati Reo dengan jalannya yang terpincang-pincang.

"Tunggu! Anda mengantarkan pizza untuk nama Mandy kah?" Tanya Reo menghentikannya

"Hai! Benar.." Jawabnya

"Berikan pada saya." Balas Reo

"Anda.. Mandy-san?" Tanyanya

"Bukan! Saya temannya. Tapi saya menunggu pesanan ini juga." Jawab lagi Reo. Ia yang awalnya ingin langsung memarahi saat si pengantar itu datang, kini malah terdiam saat melihat kondisi orang itu.

"Sumimasen! Tolong maafkan saya karena datang terlambat! Saya benar-benar menyesal!" Ucapnya memohon sambil terus membungkukkan badan

"Apa yang telah terjadi? Baju anda kotor dan celananya pun robek. Anda juga kesulitan berjalan." Tanya Reo penasaran

"Saya.. mengalami kecelakaan saat di perjalanan. Tapi tenang saja, pizzanya tidak apa-apa! Itu masih bagus dan bersih. Saya jamin, tuan!" Dia meyakinkan ucapannya

"Baik, baik, saya percaya. Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi?" Reo terus bertanya

"Saat mengantar ke tempat sebelum ini, saya terpeleset dari tangga, lalu setelah itu saya pun tersandung pipa dan.. seperti inilah..." Jelasnya dengan nada yang semakin melemah

"Malang sekali gadis ini..." Batin Reo

"Etto.. kaki anda terluka, tidak baik jika dibiarkan. Saya akan bantu mengobati. Mari ikut saya.." Tawar Reo pada perempuan si pengantar itu karena tak tega melihat keadaannya

"Apa tak merepotkan?" Tanyanya. Reo pun menggelengkan kepala.

Mereka pergi ke ruangan tempat Reo serta member lain latihan.

"Ehh cewek ini siapa?" Tanya Hayato

"Pengantar pizza." Jawab Reo singkat

"Lah cewek toh yang nganternya. Gue kira laki.." Kaget Mandy

Love Story: Reo SanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang