Pendekatan (1)

107 12 5
                                    

"Oi"
"Oi"
"Oi"
"Oi"
"Oi"

Rentetan pesan line ditujukan oleh Reo untuk Mandy. Biasanya mereka sering menghabiskan waktu bersama, jadi jika butuh sesuatu mereka bisa langsung mengemukakannya. Tapi kali ini si member tertua itu sedang berada di kota lain maka Reo menghubunginya lewat pesan dan sengaja membuat spam agar cepat direspon oleh Mandy.

Mandy: "NANI??!!!"

Reo: "Mensan! Lo tau alamat restoran pizza yang minggu lalu dipesan itu gak?"

Mandy: "Yang waktu latihan itu? Yang si pengantarnya kecelakaan?"

Reo: "Hooh! Tau gak?!"

Mandy: "Kagak tau. Tapi gue punya kontaknya. Gimana?"

Reo: "Hmm oke deh. Kirimin!"

Mandy: "Pizzasuki xxx-xx-xxx"

Reo: "Sankyu!"

Mandy: "Lo mau pesen lagi?"

Tapi pesan dari Mandy itu malah diabaikan oleh Reo. Setelah dapat apa yang dimau, dianya yang malah menghilang.

"Dibaca doang. Dasar si bocah!" Gerutu Mandy

Setelah mendapat apa yang diinginkannya, ahh tunggu, ini belum tepat. Setelah mendapat jalan untuk mencapai keinginannya, Reo segera menghubungi kontak yang diberikan Mandy itu.

"Moshi-moshi" Reo memulai pembicaraan

"Moshi-moshi. Konnichiwa! Kami dengan restoran Pizzasuki, pesanan seperti apa yang anda inginkan?" Jawabnya dengan sigap

"Ano.. Pizzasuki ya? Bisakah saya meminta alamatnya? Karena saya ingin langsung datang kesana." Tanya Reo

"Benar, ini Pizzasuki. Baiklah, alamat kami di ... " Sang Customer Service menjelaskan secara rinci alamat dari restorannya

"Sudah saya catat. Terima kasih!" Ucap Reo

"Sama-sama, tuan. Kami menanti kedatangan anda kesini. Selamat siang!" Balasnya mengakhiri percakapan

"Yosh! Dapat! Gue siap-siap mau kesana." Senang Reo

Sementara keadaan saat ini di restoran itu,

"Aihara-san.. Maaf sudah merepotkanmu. Sekarang aku sudah menyelesaikan urusanku. Kamu bisa kembali ke pekerjaanmu lagi." Ucap seorang wanita

"Sudah selesai? Syukurlah kalau begitu." Jawab Aihara

"Apa ada telepon untuk pesanan?" Tanyanya

"Barusan aku menerima telepon, tapi dia meminta alamat restoran karena akan langsung datang kesini." Balas Aihara

"Ahh begitu ya.. Baiklah." Jawabnya

Aihara Yumi melanjutkan pekerjaannya lagi untuk mengantar pizza ke tempat pelanggan.

Satu jam berlalu. Tibalah Reo di tempat tujuannya. Ia masuk dan menempati meja yang dekat dengan pintu masuk. Tempat itu lumayan luas, dan disana tampak ramai oleh pengunjung. Pelayan kemudian mendatangi Reo,

"Silahkan tuan.." Ucapnya sambil memberikan daftar menu

"Aku pesan pizza ini dan minuman ini." Jawab Reo sembari menunjuk gambar pesanannya

"Baik tuan. Mohon ditunggu pesanannya. Terimakasih." Pelayan pun pergi

Reo menengok kesana kemari seperti mencari sesuatu. Seringkali ia pun mengarahkan pandangan ke parkiran yang jelas terlihat dari tempat ia duduk.

"Mana yaa.." Batin Reo

"Ini tuan pesanan anda. Selamat menikmati." Pelayan datang lagi membawakan pesanan Reo

"Hai terima kasih." Ucap Reo. Saat pelayan itu akan pergi, lalu Reo menghentikannya.

"Tunggu sebentar! Emm.. Hmm.. Ano.. Anda kenal dengan Aihara-san? Aihara.. Yumi?" Tanya Reo ragu-ragu

"Ohh Aihara-chan! Dia bekerja disini juga sebagai pengantar pizza." Jawabnya

"Lalu.. dimana dia sekarang?" Tanya lagi Reo

"Setahu saya dia sedang mengantarkan pesanan. Jika sudah selesai, kemungkinan dia akan berada di dapur membantu berkemas paket." Jelasnya

"Apa dia sudah lama bekerja disini?" Reo terus menerus bertanya

"Sekitar satu tahun. Karena saya tahu sekali saat dia pertama kali melamar kerja kesini." Jawabnya

"Aahh iya iya.. Hmm yasudah. Terima kasih informasinya, Pelayan-kun!" Ucap Reo

"Sama-sama.. Ano mohon maaf tuan, ada perlu apa anda dengan Aihara-chan?" Pelayan itu mulai kepo

"Eee.. Ada sesuatu hal saja yang ingin saya bicarakan dengannya. Yaa.. begitulah." Reo kebingungan mencari alasan

"Seperti itu.. Karena harus anda ketahui, Aihara-chan sudah saya anggap seperti adik sendiri, jadi saya memiliki kekhawatiran padanya." Jelasnya sedikit tertawa

"Oohh.. Tidak! Tidak! Aku tidak ada maksud negatif pada Aihara-san! Aku hanya ingin bertemu dengannya saja." Reo menegang

"Baiklah.. Nanti akan saya sampaikan saat bertemu dia." Pelayan itu pun meninggalkan Reo dan menghampiri pengunjung lainnya

Sekita satu jam menunggu, gadis yang ingin ditemui Reo pun tak kunjung datang. Sedangkan makanan yang dipesannya telah habis dan mustahil untuk memesan lagi karena perutnya telah terisi penuh.

"Ditungguin malah gak datang-datang. Padahal kan gue pengen nanya keadaannya doang. Gimana sama kakinya itu.." Lirih Reo

"Mungkin sekarang belum jodoh! Sudahlah.." Lemas Reo

Akhirnya, ia menyerah di hari itu. Segera membayar makanannya dan pergi dari sana dengan kekecewaan.

"Mana, mana, Tadashi-san?" Aihara seakan diseret oleh rekannya dari dapur menuju ke tempat makan pengunjung untuk melihat sesuatu

"Mana yaa.. Tadi gue lihat ada di deket pintu masuk. Tapi kok udah gak ada.." Ucap rekannya itu

"Mungkin dia udah pulang. Lagian mana ada sih yang nanyain aku, emang aku ini siapa? Orang terkenal aja bukan.. Tadashi-san ngaco nih!" Aihara tak percaya apa kata dia

"Suerrr Aihara-chan! Tadi ada laki-laki ganteng tuh yang nanyain elu ke gue, tapi elunya lagi keluar." Yakinnya

"Hai hai.. Iya aku percaya deh kata Tadashi-san. Seorang 'kakak' gak akan bohongin adeknya kan?" Aihara mengalah

"Nah bener tuh.. Lo harus percaya sama Onii-san!" Jawabnya

"Tapi mana?? Gak ada siapa-siapa??" Aihara tetap keukeuh menanyakan keberadaan orang yang dimaksud

"Dah pulang kali, nunggu elu kelamaan!" Jawabnya

"Mmm.. Belum jodoh kali yak!" Ucap Aihara asal. Tapi dia tetap memikirkan hal ini.

"Siapa ya... Bikin penasaran aja. Karena baru kali ini ada yang seperti itu.." Batin Aihara menerka-nerka

-bersambung-

Love Story: Reo SanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang