Pendekatan (3)

73 10 1
                                    

"Hoi! Ngelamun aja." Ucap Ryota menepuk pundak Reo yang duduk disampingnya

"Kaget tau!" Bentaknya dengan nada menyolot

"Gue tuh lagi nanya, tapi lo malah diem terus. Kenapa?!" Balas Ryota dengan bentakan juga

"Nggak.." Singkatnya

"Bentar lagi kita turun nih (dari mobil). Terus langsung syuting. Benerin sana mood lo! Jangan bikin acaranya berantakan. Kita udah jauh-jauh datang kesini!" Ryota memarahi Reo dengan kalimat pedasnya

"Hai hai! Gue ngerti!" Jawab Reo

Lusa tiba. Dan seperti yang telah dikatakan Reo sebelumnya, bahwa pada hari itu ia sedang tak ada di Tokyo. Sebuah acara yang disebut dengan GeneKou ini membawa semua member GENERATIONS termasuk dirinya unuk pergi ke luar kota. Melakukan syuting yang harus bertempat di kota tersebut. Setengah jiwanya Reo tampaknya masih tertinggal di ibukota terkait 'urusan pribadi'. Namun ia pun tak bisa meninggalkan tanggung jawab pada pekerjaan. Jadi mau tak mau.. hanya bisa sabar dan terus jalani saja waktu ini.

Malam harinya di restoran Pizzasuki..

"Beneran dah ini orang gak datang. Padahal Aihara-chan lagi santai tuh di belakang." Ucap Tadashi menengok sana sini

"Ngapain sebut-sebut namaku?" Aihara tiba-tiba muncul dari belakang

"Lo kenal Sano Reo?" Tanyanya tanpa basa basi

"Orang itu..? Eh Tadashi-san kenal dia?" Aihara berbalik nanya

"Kayaknya dia naksir dah sama Aihara-chan." Ceplos Tadashi

"Haaahh?? Apaan gak jelas banget!" Elaknya

"Dia kesini terus tuh buat nyariin elu...." Tadashi menjelaskan apa yang ia ketahui tentang Reo pada Aihara

"Masa sih? Jangan membohongiku!!" Aihara tak percaya setelah mendengar perkataan dari 'kakak'nya. Dan masih menganggap itu hanyalah bualan saja.

"Yaudah tungguin aja dek! Entah besok, atau besoknya lagi, atau besok besoknya lagi, dia pasti bakal kesini!" Tantang Tadashi

Dan.....

Benar saja!

Dua hari kemudian..

Reo melancarkan aksinya lagi.

Dengan arahan yang telah diberikan oleh Tadashi, kali ini dia yakin bisa mencapai tujuannya. Datang kesana pada pukul 15.30, dari kejauhan mata Reo menangkap seorang wanita berseragam keluar dari tempat itu. Membawa tumpukan pizza menuju motor yang sedang terparkir. Semakin cepat Reo melangkahkan kakinya, lalu semakin ia mendekat, dan ternyata.. tak sia-sia. Wanita itu adalah Aihara, yang berhari-hari ini dia cari!

"Yes! Jodoh!" Batin Reo terus berjalan menghampirinya

"Konnichiwa." Ucap Reo yang telah sampai dan berdiri di belakang Aihara

Lalu dia menoleh,

"Etto.. Sano Reo-san?!" Aihara kaget melihat seorang pria ada di hadapan dia dengan memakai topi serta saputangan melingkar di lehernya

"Apa kau sudah lupa padaku?" Tanya Reo

"Tidak! Aku tidak akan lupa pada orang se-terkenal Sano-san." Jawabnya

"Jadi, karena itu saja kau mengingatku?" Tanya lagi Reo

"Bukan seperti itu juga.. Pokoknya aku ingat dirimu." Jelasnya

"Hmm baiklah. Ano.. Aihara-san sedang bekerja yaa.. Maaf aku sudah mengganggu." Ucap Reo

"Seperti yang Sano-san lihat sih.. Anda sendiri? Mau makan disini kah?" Aihara menebak

"Aku.. ingin.. bertemu denganmu!" Gugup Reo

Suasana sekejap menjadi hening. Dengan mata yang beberapa kali saling berpandangan diikuti gelagat yang kikuk.

"Kenapa?" Aihara tak mengerti

"Aku rasa waktunya tak cukup jika harus dijelaskan sekarang. Kau harus bekerja bukan?" Tanya Reo

"Hai.. Aku harus bekerja." Jawab Aihara kebingungan

"Apa nanti malam.. kau bisa?" Tanya lagi Reo

"Bisa saja.. Aku selesai bekerja pukul 20.00 ." Jawabnya

"Yosh! Aku akan menunggumu." Ucap Reo

Sementara Aihara masih kebingungan dengan apa yang ia alami saat ini. Pandangannya jadi tak menentu dan dia malah terdiam mematung.

"Aihara-san! Cepatlah pergi. Pesanan ini harus segera kau antar bukan?" Reo mengibas-ngibas tangannya di depan wajah Aihara

"Ahh hai! Hai! Aku pergi!" Dia tersadar dan segera menjalankan motor

"Hati-hati!" Lambaian tangan dari Reo mengiringi perjalanan Aihara pada sore ini

"Ber..ha..sil.. Yattaa!!" Ekspresi kesenangan Reo muncul secara refleks di tempat umum ini

"Ehh kebablasan.. Untung gak ada orang yang lihat." Reo segera menghentikan dirinya sambil celingak-celinguk melihat ke sekitar

"Can't wait! Tonight.." Entah Reo akan pergi kemana dulu untuk menunggu malam datang, yang jelas dia tak bisa menghentikan senyumnya yang begitu lebar dibalik saputangan yang kini ia balutkan menutup sebagian wajahnya agar tak terlihat oleh orang-orang.

-bersambung-

Love Story: Reo SanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang