Two◾⬛◼◾

280 23 1
                                    

" Aku Dyandra,
Salam kenal semua..",

Begitu agaknya perkenalan singkat seorang Dyandra.

Dan tentu,kesopanan yg ia miliki menuai berbagai pujian teman sekelas barunya.

Berbeda dari yg Dyandra bayangkan bahwa teman2 barunya pasti akan menanyainya tentang pekerjaan atau kastanya.
Ia bahkan mengira semua orang hampir sama seperti kedua orang tuanya yg sangat menilai kasta.

Nyatanya,
Ia disambut dengan uluran tangan untuk berkenalan.
Juga dengan sapaan serta senyuman hangat.

Dalam sekejap,ia sudah mengenal teman sekelas barunya.

Dia,Dyandra yg berbeda saat berhadapan dengan orangtuanya.
Dyandra yg hanya akan menampilkan senyum manis dan ramah bukan senyum paksaan saat bertemu klien kedua orang tuanya.

Dyandra yg akan mempunyai banyak teman,
Bukan Dyandra yg dipaksa berteman dengan orang lain.

Dia bebas,
Walau hanya disekolah saja.
Bebas berekspresi juga berpendapat.

Seperti saat ini,
Dimana semua murid mengulurkan tangan atau mengajak Dyandra sekedar mengisi perut.

"Dyandra,ikut kita ,ke kantin yuk!".Ujar Lexa,teman baru Dyandra.

Yg dibalas anggukan kepala oleh Dyandra .

Sepanjang perjalanan menuju kanti,teman2 barunya merangkul Dyandra seraya bercanda gurau membuat suasana ceria.

Dyandra senang,
Sangat senang.

Raut wajahny menggambarkan ia sedang bahagia.
Ia diterima sangat baik disini,tanpa memandang status dan kasta.

...

Sesampainya di kantin,
Pandangan semua murid teralihkan dengan kedatangan Dyandra dan teman2 barunya.

Raut wajah Dyandra berubah menjadi tidak nyaman.
Sama seperti ia ditatap banyak orang saat perayaan2 besar kedua orang tuanya.

Sadar bahwa Dyandra kurang nyaman ditatap seperti itu,
Auna,yg juga teman baru Dyandra langsung bertindak.

"Matanya,tolong dikondisikan yaa.. jgn sampe gw tusuk pake jari gue!"peringat Auna galak.
Pasalny,Auna adalah orang yg paling peka dan galak menyangkut temannya.

Dan tentu saja,semua murid langsung berhenti menatap Dyandra dan melanjutkan makan mereka.

Setelah makanan yg dipesan oleh Dyandra dan teman2nya sudah tersaji di meja tempat mereka makan,
Mereka langsung melahap makanan mereka.

Dyandra memperhatikan cara makan teman2nya yg begitu lahap.
Sedangkan ia makan dengan teratur dan anggun.
Ia terbiasa makan seperti yg diajarkan orang tuanya.

Hingga sebuah tangan terjulur padanya,

"Kenalin,nama gw Aldari."ucap sebuah suara.

Sedangkan Dyandra hanya diam menatap uluran tangan itu.

Satu hal yg terlintas dibenakny.






Tbc.
Jangan lupa Voment

DyandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang