01-

56 7 0
                                    

"Ra! Bangun! Gue nggak mau telat hari pertama masuk sekolah setelah liburan!" Teriak Kirana dari luar kamar Kinara.

Mereka memang kembar, namun memilih untuk tidur sendiri sendiri karena tidak ingin berbeda paham.

"Iya Na bentar dulu!" Balas Kinara dengan teriakan.

Tak lama kemudian Kinara keluar dari kamar dengan menggendong tas sekolahnya dan berlari menuruni anak tangga menyusul saudara kembarnya alias Kirana.

Mereka kembar identik, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki mereka sama. Hanya saja sifat yang bertolak belakang yang membedakan mereka.

"Ayok!" Ajak Kinara antusias.

Kirana hanya memutar bola mata malas kemudian masuk ke dalam mobil.

"Kok bisa ya gue punya saudara kembar kek dia?" Tanya Kinara heran.

"Buruan Kinara Neishila Rahmansyah!" Teriak Kirana dari dalam mobil.

Kinara yang mendengar itu sontak kaget dan segera masuk ke dalam mobil.

"Lelet!" Sarkas Kirana, dan Kinara hanya nyengir.

---

Saudara kembar ini sekarang tengah berada di depan pintu gerbang sekolah. Berjalan berdampingan menuju kelas mereka.

"Kinara!" Sapa seseorang dari kejauhan dengan teriakan.

"Na, lo denger ga sih?" Tanya Kinara kepada Kirana.

"Ketos lo tuh" Sahut Kirana kemudian berlalu meninggalkan Kinara.

"Alergi tuh pasti, dasar kembaran aneh" Cibir Kinara. Kinara kemudian berjalan menghampiri seseorang yang tadi memanggilnya yang tak lain adalah Ketua Osis yang bernama Devan.

"Ada apa kak?" Tanya Kinara halus.

"Nanti istirahat pertama kita pertemuan dulu ya, bareng sama anggota yang lain" Jelas Devan

"Oke kak. Ada lagi?" Tanya Kinara

"Enggak deh kayaknya. Yaudah lo boleh pergi ke kelas lo" Ucap Devan

"Oke. Makasih kak. Gue duluan ya" Ucap Kinara kemudian melambaikan tangan dan berlalu.

Kinara berjalan dengan mulut yang komat kamit seakan mengucapkan mantra. Namun komat kamit itu adalah lantunan lagu favoritnya.

Ketika sampai di kelasnya, Kinara langsung duduk di samping Kirana masih dengan lantunan lagu dari mulutnya.

"Martha belum datang?" Tanya Kinara kepada Kirana

Kirana hanya menggelengkan kepalanya kemudian fokus pada buku yang Kirana baca.

"Aduh, lo nggak bosen apa ya baca materi mulu, heran gue. Hidup lu kayaknya hitam putih mulu deh ga ada warnanya" Cerocos Kinara.

"Bawel lo Ra, diem deh ah ga fokus gue aduh" Cecar Kirana.

Kinara hanya cekikikan melihat reaksi saudara kembarnya. Kemudian seseorang bertubuh mungil datang menghampiri mereka.

"Bahas apaan sampe ngikik gitu?" Tanya seseorang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Martha.

"Temen lo tuh Tha" Ucap Kinara yang menunjuk Kirana dengan menggunakan dagu.

KINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang