05

23 4 0
                                    

Kinara keluar dari ruang osis. Senyum seolah tidak pernah absen dari bibirnya.

Kinara berdiri di depan ruang osis sambil memainkan ponselnya.

"Halo Na, lo udah pulang belum?" Tanya Kinara kepada seseorang di telepon. "Yaudah gue pulang sendiri aja" lanjut Kinara.

Kinara kemudian memutuskan sambungan telepon. Dan berjalan keluar sekolah.

"Naik taksi online lagi ga ada kuota, Papa lagi sibuk ngurusin kerjaan, angkot emang masih ada?" Gumam Kinara.

Duk!

"Aw! Sshh!" Ringis Kinara yang jatuh terduduk di lantai sekolah.

"Sorry" ucap seseorang yang menabraknya dari belakang.

"Gapapa kok" jawab Kinara.

Seseorang itu kemudian mengucapkan terima kasih dan berlalu.

Kinara hanya tersenyum menanggapi itu. Kinara bangkit dan meneruskan langkahnya untuk pulang.

Kinara berdiri tepat di depan sekolahnya, menunggu angkot untuk mengantarkannya pulang.

Sudah lebih dari setengah jam Kinara berdiri di depan sekolah. Namun angkot yang Ia tunggu tak kunjung kelihatan.

Brum!

"Woi! Santai elah jangan ngegas!" Sepertinya Kinara sudah tidak bisa mengendalikan sebal sehingga Ia berbicara dengan nada tinggi.

"Ngapain?" Tanya seseorang dari belakang Kinara.

Kinara yang mendengar pertanyaan itu sontak kaget dan refleks membalikkan badan.

"Nungguin angkot" jawab Kinara mencoba santai.

"Pulang?" Tanyanya lagi.

"Ya iya lah Kak Arg--"

"Tau nama gue?"

"Di name tag kan ada"

Arga kemudian berlalu menuju parkiran motor.

"Kirain mau ditawarin buat pulang bareng, biar gue ga jamuran gitu. Yeu ternyata enggak" dumel Kinara.

Selang beberapa menit, motor ninja berhenti tepat di hadapan Kinara.

"Naik" titahnya.

"Ogah, takut diculik. Lagian lo siapa? Gue gak kenal" sinis Kinara.

Seseorang yang tengah menaiki motor itu melepas helm fullface nya.

Kinara melongo melihat seseorang yang memberi tumpangan untuk pulang.

"Kak Arga nawarin aku pulang?" Tanya Kinara.

"Ya" jawab Arga datar.

"Emangnya gapapa? Aku takut jadi salah paham" jawab Kinara.

"Naik!"

Kinara pasrah dan menaiki motor ninja milik Arga.

Tidak ada obrolan diantara mereka. Hanya ada suara motor dan angin.

"Dimana?" Tanya Arga yang sedikit samar di telinga Kinara.

"Apanya?!" Balas Kinara dengan teriakan.

"Rumah"

"Jalan Venus. Ada perempatan di depan belok kiri" jelas Kinara.

Arga menuruti petunjuk Kinara. Dan melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata.

KINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang