J_A - Kesepuluh

121 32 62
                                    

Mulmed : Andai Dia Tahu by Kahitna
(Coba dengarkan saat membaca.)

Dimohon untuk menekan tanda 'BINTANG' serta meninggalkan komentar.Terima kasih 🙏.

||

"Memendam itu menyesakkan.
Agar menjadi lega dan tanpa beban, maka sampaikanlah."

~Kapten Inf. Arganindra M.B.~

💘

Kalimat itu nampak benar adanya. Rasa sesak di dada dan pikiranku memang sedikit berkurang, setelah niatku tersampaikan kepada orangtua Mitha. Kini, yang harus aku lakukan adalah berjuang dan berusaha meraih hati serta cinta seorang ... Damithara Hanin Atmoko.

Namun rasa bahagia yang membuncah di dadaku sejak pagi hari, buyar seketika. Bagaimana tidak?! Sejak sepuluh menit yang lalu, aku sudah berada di Kodam Jaya. Mayor Inf. Faris Akbar, Danyon-Komandan Batalyon- sekaligus Kasuh-Kakak Asuh- saat aku menjalani pendidikan-lah yang membawaku serta ke tempat ini.


*Flashback on :

#14:48 Pos Penjagaan Batalyon

"Ndra!" Bang Faris menepuk pundakku.
"Siap, Bang!" Aku berbalik dan memberikan hormat padanya.
"Kau tetap ikut, aku ya!" ajaknya.

Aku kaget luar biasa. Yaa Allah! Malam ini kan ... aku akan bertemu dengan Mitha. Kedua keluarga kami memang sepakat mengadakan acara makan malam bersama, untuk mempertemukanku dengan Mitha. Apa rencana Allah yang sebenarnya tentangku dan Mitha? Hingga Allah, masih belum mengijinkan kami untuk bertatap muka kembali.

"Malah bengong kau! Kau ada acara malam ini? Jadikah?" tegurnya, menyelidik padaku.

"Siap! Sudah teragedakan, Bang." Aku memang sudah bercerita, bahwa ada seorang wanita yang ingin kupinang.

"Begitu, ya!" gumam Bang Faris.

"Izin, Bang! Tak bisakah ... Lettu Ihsak atau Kapten Ramli yang menggantikan?"

"Maaf, Bro. Bukan ngga bisa. Tapi kita berempat yang akan kesana, tanpa terkecuali." Bang Faris sepertinya menangkap kegelisahanku. "Abang tau apa yang kau pikirkan, Dek. Tapi perintah tetaplah perintah! Apalagi jika menyangkut matra, dan kita adalah seorang prajurit. Bagi kita Tuhan dan Negara, urutan teratas. Urusan yang lain mengikuti sebagai pelengkap saja!" imbuhnya berusaha memberikan pengertian kepadaku.

"Baik, Bang! Kalau begitu, saya izin kembali ke Rumdin-Rumah Dinas. Sekalian memberitahu keluarga."

"Iya. Telepon keluargamu dulu sana! Pukul 16:00, kita kumpul di depan kantor saja." perintahnya.
"Siap, laksanakan. Selamat sore, permisi Ndan" Bang Faris hanya menjawab dengan anggukan.

~~~

Sesampaiku di Rumdin, aku segera menghubungi mama ....
"Assalamu'alaikum!" sapaku.
"Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarakatuh. Le ... jam berapa sampe rumah, nanti?"

Jika sesuai yang direncanakan, maka aku akan tiba di kediaman orangtuaku sebelum Maghrib. Barulah kami sekeluarga akan berangkat bersama-sama menuju kediaman orangtua Mitha.

Jawaban ANDRA [Proses REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang