"Hallo, Ai... Aiiank-Ku.." Ucap seorang pemuda.
"Paan si, Ay, ay ,ay.."
"Nama gue tuh, Airin ya.. A-I-R-I-N.. Bisa baca gak sih lo.." Dumelnya sembari menahan kesal.
"Itu kan panggilan khusus Gue ke Elo, Ai.." Jawab si pemuda sambil tersenyum.
"Special..." Bisiknya.
"Lebay..." Balas Airin sambil memutar mata jengah.
"Minggir! Gue mau lewat.. Hobi kok ngalangin jalan orang sih.." Protes Airin.
Sipemuda bergeser dua langkah ke Kanan.
"Ai, jangan marah-marah mulu bisa gak sih?"
"Suka-suka gue dong, mulut-mulut gue, kok Lo yang repot..." Airin masih kesal. Jrlas saja, ia hampir telat ke Kampus karena kesiangan, eh pas sudah sampai dikampus Dosennya ada acara. Gimana gak kesal coba. Kemudian, direcoki oleh Cowok yang paling di benci. Ikmal Maulana Malik Ibrahim. Iya, Airin tahu namanya memang bagus. Islami banget, tapi kelakuannya yang bikin Airin Pusing. Mngganggu. Katanya Ikmal suka dengan Airin. Sudah pada tahap Cinta malahan. Apa ada yang percaya? Padahal, Ikmal dan Airin bukan Teman sekelas apalagi teman setongkrongan, mereka haya teman Sperjuangan yang berjuang ingin cepat Lulus dan bekerja terus menikah punya anak dan hidup bahagia."Kalo lo marah, Cantiknya nambah tau, Ai .. Dan itu bikin gue makin cinta.." Ucap Ikmal sambil nyengir.
"Bodo am---- "
"Awasss, Aii..."Bruk...
Ikmal menarik tangan Airin dengan keras, karena tiba- tiba saja ada mobil melaju cepat ke arahnya. Padahal mereka bukan sedang ada di jalan atau parkiran, tapi taman kampus.
Terang saja, Ikmal terjatuh karena tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya ketika Airin menubruknya.
Kemudian, tanpa disadari posisi mereka kini Airin di Bawah Ikmal diatasnya.
Airin masih memejamkan mata,
'Mungkin Shock' Batin Ikmal. Ikmal pun sama terkejutnya dengan Airin."Heh.. Kalian ngapain? Mau mesum ya..." Seorang dosen paruh baya menghampiri mereka. Sontak, Ikmal bangun. Berdiri dengan cepat.
"Eh, nggak,Pak.. Nggak.." Bantah Ikmal.
"Kami hampir ditabrak mobil,Pak.." Tambahnya. Jujur.
"Jangan bohong kamu, mana ada mobil ke Taman.. Lagian, mana ada mesum ngaku.." Ucapnya kemudian.
"Eh, eh,eh.. Pak, kami beneran jatog, Pak.. Tadi ada mobil lewat kesini. Seriuss deh,Pak.." Kini Airin yang menjawab, setelah Ia sadar dari Shocknya."Halah...." Pak Dosen mengibaskan tangannya.
"Ayo ikut ke ruangan saya, kalian akan saya nikah kan.. Hubungi orang tua kalian.." Titahnya. Kemudian berjalan melintasi taman, menuju Ruang Dosen disebelah timur gedung.
Mereka berdua berjalan,mengikuti langkah Dosen tersebut.
"Lo sih," Gerutu Airin.
"Ya, maap, Ai.."
"Mana gue tau, bakal kek gini jadinya.." Ucapnya. Jujur saja, meski ada niat untuk menikahi Airin -Ai nya- suatu saat nanti, tapi bukan dengan cara seperti jalannya.. Haduh, takdir suka becanda emang.. Gerutu Ikmal dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGKAHKU TERTUJU PADAMU
ChickLit"Ai, boleh gak Aku nyerah?" Ucap seorang pemuda. Namanya Ikmal. Ikmal Maulana Malik Ibrahim. Seseorang yang Ikmal ajak bicara hanya bergeming, membuang pandangan ke samping kiri. Diam. Ikmal maju, menghampiri gadisnya. Iya, gadisnya. Karena, setelah...