Seven Kings and A Girl
K
Oleh : GoRA X GoHands
Seven Kings and A Girl
Oleh : Kawaihana
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika dia dipenjara disini berarti kemungkinan dia juga ada hubungnnya dengan perihal 'Raja' ini. Tapi berkali-kali aku memanggilnya tak juga ada jawaban dan suara dengkuran itu terus berlanjut. Sepertinya orang ini terlalu sibuk dengan alam mimpinya sendiri...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 13
Megumi POV
Karena tak adanya jawaban dari ruang tahanan yang berada tepat di depan ruangan dimana kini aku ditahan, aku menghela nafas dan kembali duduk di kasur tahanan yang tidak nyaman ini dan menenangkan pikiranku. Mengingat-ngingat kembali apa saja yang sudah terjadi hingga aku bisa terseret dalam masalah besar ini. Pertama-tama pembunuh yang wajahnya persis sama dengan Shiro, preman merah yang mengejar kami, Kuroh yang berniat membunuh Shiro, prajurit berpakaian biru yang ingin menangkap Shiro, dan kini diriku yang masuk penjara.
Walaupun niatku ingin berpikir, tapi tubuhku tak mau ikut diajak berpikir karena lelah. Kucoba untuk tidak terlalu mempedulikan kasur yang tak nyaman ini dan membaringkan tubuhku, mencoba untuk tidur. Ini pertama kalinya aku tidur di dalam sel penjara, dan tak kusangka, aku bisa tertidur tanpa bermimpi.
Keesokan paginya...
Aku terbangun karena mendengar suara pintu sel penjara yang terbuka. Terlihat dua orang prajurit yang sepertinya pernah kulihat kemarin. "Ikutlah dengan kami. Kapten memerintahakan agar interogasimu dilanjutkan" salah satu prajurit itu berkata. Tanpa memiliki pilihan lain, aku mengikuti mereka berdua. Tadinya kukira aku akan dibawa menuju ruang interogasi yang kemarin. Tapi ternyata bukan. Jalan yang kami lalui pun sangat berbeda. Tanpa terasa ternyata kami sudah samapi ke tempat tujuan. Didepanku terdapat sebuah pintu ganda berwarna coklat. Salah satu dari kedua prajurit itu mengetuk pintu dan meminta izin masuk karena telah membawakan tahanan yang akan diinterogasi... itu maksudnya diriku.
Saat pintu dibuka, terlihat sebuah ruangan yang cukup besar yang sepertinya sebuah ruang kerja. Sebuah meja dengan kursi yang kelihatannya sangat nyaman, beberapa kursi lainnya dan sebuah lemari. Dan yang membuat ruangan kerja itu terlihat berbeda dengan ruang kerja lainnya yaitu terdapat sebuah ruang khusus beralaskan tatami dan perlengkapan upacara minum teh. Di atas tatami tersebut, sang raja biru dan wakilnya sedang duduk.
Raja biru menyuruhku masuk dan memerintahkan dua prajurit yang tadi mengawalku itu untuk kembali melakukan pekerjaannya masing-masing. Kini hanya ada kami bertiga di ruangan ini. Raja berkaca mata itu menyuruhku untuk ikut duduk di atas tatami bersama mereka. Aku mengikuti kata-katanya itu dengan ragu-ragu.
Aku melepas sepatuku dan duduk di atas tatami dengan perasaan canggung. "Sebelum kita mulai interogasinya, sepertinya lebih baik kita saling mengenal dengan lebih baik terlebih dahulu. Namaku Munakata Reisi. Raja keempat, Raja biru dan juga kapten dari Scepter 4. Ini wakilku, Awashima Seri" Raja biru itu memperkenalkan diri dengan sopannya, itu membuatku ikut memperkenalkan diriku. "Namaku Yasakani Megumi, Kelas 2 SMA Ashinaka Gakuen". Setelah perkenalan diri itu, kukira aku akan langsung diinterogasi, tapi nyatanya tidak.
Kapten dari Scepter 4 ini malah menggunakan peralatan upacara minum teh yang ada dan dengan lihainya mulai membuat teh. Aku jadi bingung. Sebenarnya orang ini mau menginterogasi atau mengadakan upacara minum teh??
Selama beberapa saat dalam keadaan hening kecuali suara peralatan membuat teh yang sedang digunakan, hingga akhirnya keheningan tersebut dipecahkan oleh Awashima Seri yang melaporkan keadaan pengejaran atas Shiro dan Kuroh. "Secara singkatnya, pengejaran gagal dilakukan karena cuaca yang buruk, dan sampai saat ini belum ada sesuatu yang mencurigaan tentang mereka" Mendengar laporannya itu ak jadi tahu kalau mereka berdua plus Neko belum tertangkap, dan itu membuatku sedikit lega. Berbeda denganku, Kapten Scepter 4 yang kini sedang membuat teh itu sepertinya sedikit kesal. Walaupun wajah dan nada bicaranya tak berubah, tapi sepertinya dia sedikit kesal karena tak mendapatkan buruannya.
Aku menyadari kalau sang kapten menyiapkan tiga gelas teh. Apakah gelas lebih itu untukku?? Saat aku berpikir, pandangan mataku beralih pada sang wakil yang sedang menyiapkan wagashi... dan dia juga mengambil tiga kaleng anko. Dan horrornya dia memasukkan satu kaleng anko di atas satu buah wagashi hingga menggunung. Sebutir keringat menetes di pelipisku. 'Ini orang ingin membuat wagashi pakai anko atau anko pakai wagashi???' pikirku, tapi tak sanggup mengatakannya. Saking terpananya... bukan... saking terkejutnya aku tak mendengarkan apa yang dikatakannya saat menuangkan sekaleng anko itu.
Sepertinya bukan aku saja yang menganggap kalau wagashi + setumpuk anko itu sungguh tidak normal. Karena saat aku menoleh berusaha mengalihkan pandangan dari makanan manis itu, aku melihat wajah dan tatapan mata Munakata Reisi sang kapten yang sepertinya juga enggan memakan makanan seperti itu.
Tiga gelas teh selesai dibuat, dan wagashi plus ekstra anko juga sudah siap dihidangkan. Awashima Seri membagikan masing-masing satu gela teh dan satu buah wagashi anko, termasuk aku. Pikiranku masih berputar. Apakah ini kebiasaan atau hobi sang kapten dan wakilnya ataukah ini memang cara mereka dalam menginterogasi tahap dua. Melakukan cara yang berbeda agar dapat meluluhkan tersangka sebelum diinterogasi.
Aku memberanikan bicara"Maaf... apakah kalian akan menginte..." kata-kataku terputus karena suara pintu yang diketuk. Sang kapten mempersilahkannya masuk. Saat orang itu masuk, ternyata dia orang yang pernah muncul saat aku diinterogasi kemarin. Orang yang menurutku seperti 'versi lain' dari Raja Biru. dia melaporkan kalau salah satu pimpinan divisi mereka diserang dan PDA miliknya dicuri. Mereka melanjutkan percakapan mereka, dan karena aku tak begitu paham apa yang mereka bicarakan jadi aku tak mengatakan apapun dan terus ikut melihat layar besar yang menampilkan peta. Yang pasti mereka sedang membicarakan apa yang dilakukan Shiro dkk.
Saat aku menolehkan pandanganku, aku melihat piring wagashi milik sang Kapten telah berubah posisi menjadi berada di sampingnya. Sepertinya memang dia enggan memakan makanan manis itu.
TBC
Chapter 13 Selesai.
Mohon Reviewnya ya ^_^
Salam,
Kawaihana
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Kings and A Girl
FanfictionMegumi adalah salah satu murid di Ashinaka Gakuen. Kehidupan sekolahnya biasa-biasa saja hingga suatu hari di kelasnya muncul seorang anak laki-laki yang belum pernah dilihat / dikenalnya sebelumnya. anehnya, semua guru dan murid mengenalnya. hanya...