PART 4

110 16 3
                                    

Keesokan harinya,terlihat Ayana sedang serius membaca sebuah buku sastra,saat itu Ayana sedang duduk sendirian di bawah pohon besar yang berada di taman kampus.

Tak lama Bisma pun datang,melihat Ayana yang sedang duduk sendirian Bisma langsung menghampirinya.Lalu dengan keisengannya Bisma meniup telinga Ayana,yang membuat Ayana tersentak kaget.

"Bisma,kamu iseng banget sih" ujar Ayana.

"Lagian,serius banget sih bacanya.Oh iya,tangan kamu gimana?".

"Udah agak baikan kok".

"Audrey memang sudah kelewatan,kapan-kapan aku harus kasih dia pelajaran supaya enggak ganggu kamu lagi".

"Kamu perhatian banget sih sama aku".

"Ya harus dong,aku bukan hanya ingin jadi pacar kamu aja.Tapi aku juga ingin jadi bodyguard kamu,yang setiap waktu terus jagain kamu."

"cocweet banget sih" ujar Ayana sambil mencubit hidung Bisma.

"Aww,sakit tahu kalau hidung ku pesek gimana."

Ayana pun tertawa melihat tingkah Bisma.

"Awas Ay,ulat bulu." Kini giliran Bisma yang menjaili Ayana.

Karena merasa ketakutan,Ayana langsung mendekati dan memeluk Bisma.

"Mana Bisma?"

"Boong deh" ujar Bisma.

Lalu,Ayana pun langsung melepaskan pelukannya itu.

"Bisma kamu jail banget sih" ujar Ayana sambil memukul Bisma dengan buku yang sedang di bacanya itu.

Sementara itu,terlihat dari kejauhan Audrey sedang mengintip Bisma dan Ayana yang sedang berduaan di taman kampus.Kemudian,beberapa kali Audrey mengambil foto Bisma dan Ayana dengan ponselnya.

"Gue bakalan kasih foto ini ke Om Arya dan Tante Sarah.Mereka pasti akan marah kalau tahu anaknya berhubungan sama cewe kampungan itu.Gue akan melakukan apa saja supaya Bisma jadi milik gue" ujar Audrey.

Bisma dan Ayana masih terlihat bersenda gurau.Ayana pun masih sedikit jengkel dengan kejailan Bisma.

"Lebih baik kamu pergi aja deh,aku mau lanjutin baca buku ini."

"Jadi kamu lebih milih buku itu dari pada aku."

"Ya iyalah,kamu tahu enggak pengarang buku ini romantis banget.puisinya bagus-bagus lagi,aku suka sama buku ini."

"Jadi kamu kira aku enggak romantis.Aku juga bisa kok buat puisi."

"Masa sih,memangnya kamu bisa buat puisi."

"Bisa dong,kamu dengar yah.

Wahai sang embun pagi
Sampaikanlah rasa rindu ini
Hampa terasa hidupku tanpanya
Karena aku benar-benar mencintainya

"Gimana Ay,bagus enggak?oh iya ada satu bait lagi".

Lalu,Bisma pun melanjutkan puisinya itu.Namun Ayana terlihat tidak menyukai puisi Bisma yang garing itu.Saat Bisma sedang menghayati puisinya itu,Akhirnya dengan mengendap-ngendap Ayana memutuskan untuk meninggalkan Bisma di taman.

Sementara itu,Bisma terus membaca puisi.Tanpa ia sadari Ayana sudah meninggalkannya.

"Gimana Ay,puisi aku romantis banget kan" ujar Bisma.

Namun saat Bisma membuka matanya,Ayana sudah tidak ada di sampingnya lagi.

"Ay..Ay..kamu kok malah ninggalin aku sih Ay.Awas kamu yah,sudah capek-capek buat puisi kamu malah pergi" ucap Bisma yang terlihat kesal karena Ayana diam-diam meninggalkannya.

MY LOVE DESTINY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang