Leanna Leonardo, gadis cantik jelita berkulit putih mulus, kini menginjak usia 18 tahun. Anak kelas 12 IPA 1 di SMA Bakti Pertiwi yang terkenal karena kecerdasannya. Dengan peringkat pertama paralel, kerap kali ia ditunjuk mewakili sekolahnya dalam ajang lomba akademik. Terakhir, Anna mengikuti lomba OSN Matematika tingkat provinsi Jakarta. Benar saja, ia mendapatkan juara 1. Prestasi itu tentunya sangat membanggakan sekolahnya.
Terlahir dari seorang dokter dan Jenderal tak membuat Anna Sungkar untuk berteman dengan siapa saja. Mungkin dari kebanyakan orang memilih teman yang selaras dengan derajat keluarganya. Tapi lain dengan Anna, dia berfikir kalau harta adalah titipan, lantas apa yang harus dibanggakan?. Ya, begitulah Anna, sifatnya yang baik hati serta dermawan, membuat dia mempunyai banyak teman.
~Leanna Leonardo~
------
Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan waktu pulang sekolah telah tiba. Anna dan kedua sahabatnya bergegas meninggalkan tempat duduknya. "Ah.. suntuk banget ya hari ini? Mana ketemu sama guru killer lagi," ujar Amel.
"Tau tuh! mana ngantuk banget lagi. Tau gini, gue nggak usah berangkat sekalian," tambah Zahra. "Udahlah, nggak usah ngoceh gitu, mending pulang aja, capek gue," ucap Anna.
Zahra, dan Amel adalah dua sahabat yang sangat berharga bagi Anna. Hanya saja sikap mereka yang menyebalkan membuat Anna selalu jengkel. Gimana nggak ngeselin coba, status jomblonya kerapkali dijadikan bahan tertawaan bagi mereka. Sudahlah, jangan bahas masalah status, bisa-bisa Anna murka. Bagaimana tidak? Apa iya, cuman gara-gara masalah status Anna sampai digunjingkan oleh mereka?.
Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan kursi-kursi menyebalkan itu.
"Ra, habis ini lo mau kemana? Nggak ada acara kan? Jalan yuk, bosen nih di rumah mulu," Ujar Anna.
"Kalo gue sih udah ada janji sama Roy," jawab Zahra."Kalo lo Mel?" tambah Anna.
"Sorry banget na, gue mau jalan sama Bagas," ujar Amel."Ah.. ngeselin banget deh, masa kalian mau jalan terus sih sama pacar-pacar kalian? Jalan sama gue-nya kapan? Temenin gue aja yuk, gue juga pengen jalan," tambah Anna, merayu.
"Suruh siapa jomblo," ledek Zahra.
"Apaan sih Ra, biarin dong, mau jomblo kek, mau nggak kek, terserah gue. Lo nggak usah ikut campur," ujar Anna menggerutu.
"Jadi nggak ada yang mau nemenin gue nih? Ngeselin banget. Sahabat macam apa kalian ini, lebih memilih pacar daripada sahabatnya sendiri!". "Jangan gitu dong na, masa gitu aja ngambek? Next day kita temenin deh, janji, beneran, nggak boong, sumpah," ucap Amel sembari merangkul .
"Bodo ah, gue maunya sekarang!"
"Jangan gitu dong na, anna kan cantik, baik, besok aja ya, janji deh," tambah Zahra merayu, sambil mengangkat jari kelingkingnya, sebagai pertanda kalau dia mau berjanji.
"Ya udah, iya-iya, besok ya, awas aja kalo besok kalian jalan lagi sama cowok-cowok kalian, gue bakal murka!" Anna mendengus kesal. "Iya Leanna Leonardo," jawab Zahra dan Amel serempak.
Setibanya mereka di depan gerbang sekolah, Zahra dan Amel langsung menemui Roy dan Bagas yang sedari tadi menunggu.
"Kita balik duluan ya Na," ucap Zahra dan Amel. "Ya udah hati-hati, inget, besok kalian jalan sama gue."
"Iya tenang aja, kita janji", sahut Amel.Dalam hati, Anna menggerutu kesal "Ngeselin banget sih, nasib jomblo gini amat ya, tapi apa salahnya jomblo? Lagian enakan jomblo kan? Lebih bebas mau ngelakuin apa aja, tapi nggak enak juga sih, nggak ada temen buat diajak jalan, kan ngenes."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Sukses
Teen Fiction"Jomblo Sukses" julukan untuk Anna, gadis belia dengan paras mempesona. Tetapi status jomblo masih merekat kuat dalam tubuhnya. Kemolekan Anna sukses membuat para kaum Adam ternganga. Haha iya jomblo sukses, bagaimana tidak? hampir 4 tahun setelah p...