approval.

3.5K 141 1
                                    

Sorry for typo and enjoy.

———

Setelah warga kembali ke rumah mereka masing-masing Leon menyuruh Sei untuk menghubungi mama nya.

" hallo, mama?"

" wa'alaikumsalam.."

Sei tau kalau mama nya sedang meledek nya yang barusan tidak mengucap salam. Gadis itu memutar bola mata nya malas.

" assalamualaikum mama Resya.." kata Sei sambil melebih-lebih kan pada nada bicara nya.

Terdengar samar mama Sei terkekeh di sebrang sana. " ada apa sayang?"

" maaa... Masa tadi rumah kita hampir kemalingan..."

" innalillahi. Terus kamu gimana? Barang ada yang ilang? Maling nya udah di tangkap pihak berwajib? Giman-gimana cerita?" tanya mama sei sekaligus.

Anak nya hanya memijat pelipis nya pening, kenapa secerewet ini reaksi nya. Kalau sei memang kenapa-napa rasa nya kan engga akan mungkin Sei bisa telfon mama nya kaya sekarang.

" Sei gak apa-apa ma.. Tadi tuh ada Leon yang nolongin Sei, beruntung banget belum sempet kejadian apa-apa.."

" alhamdulillah kalo gitu, Bilang sama Leon makasih gitu dari mama. Kalau bisa minta Leon buat nginep dulu di rumah. Besok mama bakal langsung pulang kok.."

" iya ma.. emang niat nya Sei telpon mau minta izin mama supaya Leon di bolehin nginep buat jagain Sei, Lucy sama Lina."

" iya deh iya.. Kalo Leon mama setuju."

Dan setelah nya sambungan telpon di akhiri oleh Sei dengan alasan. " udah dulu ya ma.. Udah malem." dan sambungan berakhir.

Atas persetujuan mama sei, leon pun memutus kan menginap di sana.  Karena takut akan terjadi hal yang tidak di ingin kan.

" Leon tidur di sofa aja gak apa-apa kan?" ujar Sei.

Leon hanya mengangguk kemudian berbaring di sofa tersebut. Lucy yang melihat tingkah sepupu nya itu hanya berdecih kemudian menarik paksa Sei agar pergi ke kamar.

" Hoaaamm.. Ngantuk euy, untung besok libur." ucap Lina yang sudah berbaring.

" iya nih, btw kok si Leon mau ya jagain kita-kita..." Lucy berujar sambil sibuk memasangkan Masker di wajah nya.

" eum.. Gatau juga.." Sei berbicara sambil menggulung poni nya dengan roll rambut.

" haduh.. Oon lu berdua, ya jelas lah.. Karena leon itu udah sayang sama Sei!" kata Lina spontan

" ihhh Lina apaan sih!" Sei melempar boneka kelinci milik nya ke arah Lina.

" hahaha..."

Lucy sendiri menatap Sei heran. " muka lu merah sei, kek kepiting rebus."

Sei sadar kalau degupan jantung nya mulai berbunyi tak menentu, di tambah pipi nya merasa panas.

" STOP! PLEAS!" kata Sei tegas.

Lina dan Lucy hanya tekekeh karena ulah Sei. Semarah apa pun sei, di mata teman-teman nya sei tetap menggemas kan.

//skip//

Pagi sudah tiba Sei bangun lebih awal saat melewati ruang tengah Sei mengintip Leon. Laki-laki itu sudah bangun.

Ia terduduk dengan wajah pucat dan tatapan nya kosong. Merasa khawatir Sei menghampiri Leon.

" leon? Lu kenapa?" tanya Sei sambil memegang kening Leon.

Benar, agak hangat. Namun.

" minggir. Gue mau cabut, ada urusan!" Leon menyingkirkan tangan Sei di kening nya.

Sei yang kaget hanya diam membeku. Sosok leon pun bangkit kemudian pergi dari rumah Sei.

" apaan sih?" Lucy menghampiri Sei.

" eum.. Gak apa-apa hehe.." Sei hanya tersenyum tipis kemudian pergi ke arah dapur.

🍁🍁🍁

" anjai dari semalem di line kagak bales-bales kemane aja lo!" ujar Dirga.

Leon duduk di depan teman lama nya itu. " sibuk.." jawab nya kemudian.

" nih biar gak mumet." Gerry yang faham akan kondisi Leon malah menyodorkan sebungkus rokok ke teman nya.

Leon menatap malas ke dua teman nya, namun tangan nya menggapai sebungkus rokok itu.

" gue denger lo udah ada cewek ya?" kata Dirga sambil sesekali menyeruput kopi nya.

" bukan pacar gue.." jawab Leon asal sambil menyalakan rokok yang terselip di bibir nya.

" Gilaa sih! Leon.. Leon.. Kapan berubah nya sih lu." kata Dirga.

" halah! Sok suci lo Ga! Jomblo aja belagu." ujar Gerry.

Dirga menatap Leon dan Gerry bergantian. Pasal nya ia tak habis fikir kedua teman nya ini paling sering mengganti pasangan.

" cewek mana lagi sih Le? Pake mantra apa lo naklukin dia?" tanya Dirga.

" ada. Anak satu sekolah gue, masih polos jadi gampang di begoin." jawab Leon dingin.

Bad boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang