kesalahan

2.7K 101 0
                                    

Sorry for typo and enjoy

-----

Seina's prov

Aku terdiam, tadi malam. Semua harapan ku telah Leon patah kan. Tadi malam, laki-laki itu mengambil sesuatu yang berharga buat ku.

" kamu gak tidur ya?"

Aku tak menjawab nya, laki-laki itu adalah orang yang paling ku benci di dunia ini.

" maaf.." dia bergerak untuk memeluk ku, namun cepat-cepat aku menepis nya.

" pergi kamu.." lirih ku.

Dia menatap ku seolah tak percaya. Lengan nya bergerak menggenggam lengan ku. Manik mata nya berusaha menatap ku lekat.

" aku salah, aku emosi. Maaf.." dia bergerak kemudian memeluk ku erat.

" aku salah, aku bajingan, aku keji, aku.." dia menangis.

Laki-laki itu menumpukan kepala nya di bahu ku. Ia menangisi kesalahan nya, aku sendiri masih diam membisu.

" aku salah Sei.. Aku tahu, kalau memang kamu membenci ku silahkan Sei.. Silahkan benci aku. Karena bagai mana pun, aku yang akan bertanggung jawab jika suatu saat nanti akan terjadi hal yang tidak di ingin kan.. aku bodoh.."

Aku ikut menitikan air mata, harus kah aku percaya? harus kah aku meng'iyakan' ucapan nya. Apa harus? apa ini benar Leon?

" kalau pun tidak dapat restu, aku janji akan bawa kamu pergi. Aku janji sei.." ia mendongak.

perlahan sudut bibir ku terangkat. Aku memegang kedua bahu nya, menatap laki-laki itu. Kemudian mengelus lembut pipi nya.

" kamu gak usah ngelakuin itu, kamu janji kan? bakal ada buat aku? bakal nemenin aku? kamu janji gak akan tinggalin aku kan Leon?" kata ku.

Laki-laki itu mengangguk mantap. Sorot mata nya menunjukan bahwa ia serius.

" bagai mana pun, aku janji Sei. Aku bakal tanggung jawab."

🌻🌻🌻🌻

Aku kira semua orang telah kembali, ternyata belum. Hanya ada aku dan para asisten rumah tangga tentu nya.

Fikiran ku terus berkecamuk perihal apa yang aku dan Leon lakukan. Dosa besar yang sangat aku sesali. Jujur aku takut, aku takut kalau Leon ingkar.

" mau sarapan apa?"

Aku tersentak kemudian menatap nya. Dia tersenyum kemudian membawa sepiring nasi goreng.

" ini di makan ya.." titah nya kemudian duduk di sebelah ku.

Aku mengangguk ragu, kemudian dengan hati-hati aku menggapai sendok yang tak jauh dari jangkauan ku, menyendokan nasi goreng yang di bawa oleh leon untuk ku.

" enak?" tanya nya antusias.

aku tersenyum kemudian mengangguk. Dia tampak senang karena pujian ku.

" kalau gitu di habisin.." titah nya.

" aku kenyang.." lirih ku.

" engga gitu, harus makan pokok nya!" tegas nya.

" huftt.. Jadi pengatur lagi." aku memanyun kan bibir ku sebal.

Dia terkekeh kemudian menyendokan nasi nya dan mengarah kan ke mulut ku.

" kereta masuk aaa~" kata nya seperti akan menyuapi anak kecil.

aku tersenyum. " leon ih, kamu kira aku anak kecil.." aku merajuk. kemudian membalikan tubuh ku membelakangi nya.

Tanpa ku sadari laki-laki itu menopangkan dagu nya di bahu ku.

" jangan ngambekan gitu.. Aku gak suka." bisik nya.

Kemudian aku berbalik menatap nya, laki-laki itu tengah tersenyum rupa nya.

" makan lagi ya?" tawar nya.

Aku mengangguk, walau jujur fikiran ku sudah buyar entah kemana. Di satu sisi aku senang leon kembali, di satu sisi aku takut. Takut kalau masalah besar akan datang tiba-tiba.

" masalah Anjani.." Dia membuka suara tiba-tiba.

" kenapa?" tanya ku.

jelas aku tahu, dia mau bertanggung jawab pada hal jelas kalau wanita yang ia cintai kini membalas cinta nya. Bukan kah ini mengerikan?

" aku bakal tinggalin dia demi kamu.." ucap nya.

Mata ku membola, dia masih dengan ekspresi serius nya.

" ini konsekuensi yang aku ambil, aku tau bakal ada bencana besar yang bakal datang di ke hidupan kita sebentar lagi. Tapi aku janji, aku gak akan biarin bencana itu ngusik kamu. Aku bakal lindungin kamu kaya dulu aku lindungin mama.." Dia menggenggam tangan ku.

" kamu percaya aku kan?" tanya nya.

Air mata ku menetes. Tuhan, aku mohon dengan sangat. Jangan berikan rencana buruk terhadap aku atau pun Leon karena sesungguhnya. Aku sepenuh nya mempercayai nya untuk saat ini.

Bad boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang