murka

2.8K 108 4
                                    

Sorry for typo and enjoy.
Jeng jeng:')

-----

Seina's prov

Hujan benar-benar turun deras, karena itu aku dan Dirga sempat berteduh dahulu sebelum pulang. Alhasil kami sampai rumah sekitar jam 7 malam.

Aku tidak melihat siapa pun di meja makan. Dengan ke adaan basah kuyup aku berjalan menaiki tangga menuju kamar.

Lucy membuka pintu kamar nya, pakaian nya rapih seperti akan keluar.

" gue mau ke rumah Andin, papa nyusul kakek ke luar kota. Lo kalo laper panggil bi sumi aja di kamar belakang." ujar nya dingin kemudian melewati ku.

aku tersenyum bukan kah ini suatu progres yang baik? bukan kah Lucy sudah mau berbicara dengan ku?

" eh, lupa.. Gue nginep." tambah nya.

Aku hanya mengangguk kemudian melihat kepergian nya.

" hati-hati Luc.." lirih ku setelah sosok nya pergi.

Setelah itu aku melangkah menuju kamar, namun terhenti karena Leon menahan lengan ku yang akan membuka pintu kamar ku.

Wajah nya dingin, dan tatapan nya terkesan membunuh. Aku diam kemudian menarik lengan ku kembali. Tapi sayang pergerakan ku kurang cepat.

Leon menarik lengan ku kemudian membawa ku masuk ke dalam kamar ku. Mendorong tubuh ku hingga aku terjatuh ke lantai.

" bagus! kemana aja lo! mau ngelonte kaya mama lo!" ucap nya.

Hati ku teriris, apa aku sekeji itu di mata nya? apa aku serendah itu di mata seorang Leon tenzara.

" habis dari hotel mana sama Dirga? ngabisin berapa ronde lo sama dia? udah gak perawan lo! hm? jawab gua!" dia berteriak di depan wajah ku. Bahkan lengan nya mencengkram rahang ku.

Mama.. Seina takut.


" jawab bego! lo bisu?" Leon menatap ku penuh amarah.

Aku ini kenapa? kenapa mulut ku tidak mau berbicara apa-apa. Kenapa ini menyakit kan. Kenapa Leon begini.

" a.. Aku.. cu.."

" apa! ngomong yang jelas!" bentak nya.

Aku tersentak, bulir bening itu berhasil lolos dari mata ku. Sejauh aku bersama nya. Satahu ku tentang semua ke burukan nya, aku tahu kalau Leon gak akan kasar pada perempuan.

" hiks.. Ak.. Aku salah apa sama kamu.. Hiks, aku bikin kamu sakit hati? kamu.."

" iya! iya gua sakit hati! gua gak suka lo pergi sama dirga!" aku menatap mata nya, mata elang laki-laki itu memerah pertanda bahwa ia benar-benar di puncak Kemarahan nya.

" ma.. Maafin sei" aku tertunduk mencoba memohon maaf atas kesalahan yang ku buat. Walau aku tahu, apa kehendak nya atas diri ku.

" gua gak terima Sei.. Gua gak terima kalo milik gua di ambil dirga! gua gak suka.." lirih nya.

" maaf.. Leon, sei minta maaf.." aku terisak sambil terus menundukan kepala ku.

" di mata gua.." dia mengelus rambut ku lembut.

" lo itu.." Dia mengangkat wajah ku.

Dia mencium bibir ku lembut, sungguh demi apa pun. Aku terkejut, Leon mencium ku. Merebut first kiss ku, Aku tak mampu bergerak. Aku hanya membeku atas perlakuan nya.

sekitar satu menit kemudian dia melepaskan ciuman nya, menangkup pipi ku kemudian mengusap pipi ku lembut.

" lo tuh cuma jalang di mata gua!"

Hati ku sakit, apa yang dia lakukan dan perkataan nya benar-benar membuat ku terluka. Ke tahuilah, aku meremas baju ku sendiri. Mencoba menahan sesuatu yang akan meledak jika tak bisa ku kendalikan.

srakk..

Nafas ku seolah tercekat, air mata ku pun kembali menetes. Dengan lancang nya laki-laki itu merobek dress yang ku gunakan.

Aku menatap nya seolah tak percaya. Bajingan ini..

" demi tuhan, di mata gua. laki-laki paling bejat di dunia ini cuma lo! Leon!" teriak ku.

Plak!

Dia menampar ku. pipi ku memanas entah dengan hati ku. Ini jauh lebih menyakitkan luka nya pun tentu lebih dalam. Astaga, tuhan.. Tolong aku.

" Bangsat lo! cowok keji, cowok hina!" maki ku sambil berusaha menutupi tubuh ku.

dengan gerakan cepat dia memeluk ku. Dan tentu aku memberontak tapi dia memeluk ku sangat erat, menyembunyikan wajah nya di celuk leher ku.

Mencium nya pelan, hingga aku semakin gencar memberontak perlakuan nya terhadap diri ku.

" Leon hikss" aku menangis sejadi-jadi nya.













" lo punya gua, pokok nya cuma punya gua. Buat malam ini, besok sampai seterus nya. Faham?"

Bad boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang