1|. " jangan dekat-dekat"

108 36 14
                                    

****

Ananta Berusaha menyelaraskan Jalannya dengan Vana.

Sementara Vana ia berusaha menghindar dari Ananta.ia merasa risih Saat ananta selalu di dekatnya. Berbalik dengan ananta.Ananta Selalu khawatir Jika Vana tak berada di dekatnya. Ia takut jika vana Berulah rusuh lagi di sekolah.

Karena dari kecil Ananta terbiasa akan mengurusi setiap keperluan hidup Vana sampai sekarang.

Namun Sikap Vana yang Semena-mena seakan membuat Ananta Selalu dalam Masalah.

Ananta tak masalah Menjaga Vana, tetapi Ananta juga kewalahan Harus Keluar masuk Ruang BK.
Sementara Vana?
Dia hanya masa bodoh.

Ananta buka tidak sama sekali iklas,ananta hanya butuh istirahat sejenak. Itu saja.

"Vana kamu jalannya cepat amat, bisa pelan-pelan? "

"nggak!"

Vana terus berjalan Mendorong Orang-orang di depannya.matanya Menjulur sinis dan tajam Sehingga banyak yang takut Akan seorang Vana.

"Vana ....".

"nggak!!! "

"Vana ... kamu_".

"nggak!!! "

Vana terus Berjalan secepat mungkin,Sehingga Ananta Sulit menyesuaikan Jalannya dengan Vana.

Sementara Ananta Tetap Berusaha memburu Vana yang saat ini berlari.

Dua orang itu Berlarian Seolah di kejar sesuatu.

Sampai Akhirnya Vana sampai Di depn kelasnya. Dengan Peluh yang membasahi Dahinya akibat sehabis berlari.

"tuhkan..Di bilang... jangan lari,kan jadi capek.. ",ucap ananta yang ngosngosan akibat ulah vana.

"lo ngapain sih dekat-dekat!!! ".

"kan Ananta tugasnya jagain kamu Vana".

"gue bukan anak kecil!! "

"kamu masih kecil Vana! "

Vana Maju selangkah Menatap Wajah ananta dengan seksama.

"lo bilang apa?! "

"kamu masih kecil vana".

BUUK

Satu pukulan Berhasil melayang Di pipi Ananta sehingga ananta tersungkur ke belakang.

Siswa yang berada dalam kelas berteriak histeris, melihat kelakuan Vana yang semena-mena pada Ananta, mereka juga kasihan melihat ananta yang hampir sering di tonjok Vana.

"Sekali lagi lo Ngomong gitu lo dapat yang lebih dari pada ini!! "

"Vana..kamu itu masih anak kecil, Berfikir tanpa Dua kali, Berlaku kasar Pada siapapun tanpa memandang siapa dia,itu Bukan Fikiran Orang dewasa".

Deg!

Vana Merasa tersindir ucapan Ananta, sekali lagi ia di permalukan di depan kelas.

"pergi".

"Ta_".

"PERGI DARI DEPAN GUE!! "

Ananta tersenyum Meski masih merasa sakit di Pipinya ia berusaha Kuat.

Ia merogoh Tas Usangnya mencari sesuatu.

"belum makankan ... Ini nasi goreng ada ayamnya, kol tumis sama Roti selai kacang di makan yah ...".

Vana Menatap ananta datar,ia masuk ke dalam kelasnya, Tak membalas juga pemberian Ananta.

Ia lebih memilih bergabung dengan Teman segengnya.

"Sini biar Aku kasiin".

Ananta Memandang sosok perempuan dengan senyum yang terekah di bibirnya.
Ia terlihat Baik di mata ananta.

"mm ... Yaudah makasih yah!"

"sama-sama" Gadis itu kemudian Melenggang masuk ke dalam Kelas IPS.

Sebelum beranjak Ananta menatap Vana yang memunggunginya. Seakan tau Vana tak ingin di tatap oleh ananta ia kemudian pergi.


Pohon saja akan merasa terganggu adanya Benalu di setiap batangnya,gue juga Begitu!!

-Vanasrah Verainka Husain

Jika kamu menanggap benalu pembuat Pohon terganggu, lantas saat pohon itu mati, benalu juga akan ikut mati, masih kah kau anggap Benalu itu pengganggu?

-Ananta Kusuma dewa.

#BigOne

Jangan lupa di vote dan komen

Di vote aja juga nggak apa-apa

💜💜

VANANTA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang