Chapter 15

312 38 6
                                    

📖 Happy Reading 📖

.

.

.

.

.

Pentas seni akhir semester Hummington High School resmi ditutup dengan penampilan dadakan The Sky yang diminta langsung oleh para penonton serta persetujuan dari ketua panitia.

Bagaimana tidak setuju, aura semangat para penonton yang meneriakkan nama The Sky terus menerus membuat Ahn Donghwan— ketua panitia dan para krunya kewalahan padahal sudah seharusnya jadwal mereka rampung saat itu juga.

Sorakan meriah dan euforia penampilan menjadi bagian akhir dari selesainya acara pentas seni ini. Para penonton keluar dari gedung kesenian secara teratur serta hati yang bahagia.

Pertunjukan tahun ini bisa dibilang yang paling meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

"Lo pulang bareng gue atau nungguin Baejin, Ji?" Tawar Daehwi disaat teman-teman dance lainnya mulai pada bubar.

"Gue nyari Baejin aja, Wi. Eh iya! Si Eunha sama Yeri mana nih? Mereka dateng kan?" Jihoon celingukan nyari keberadaan sahabat-sahabatnya yang lain di sekitar bangku penonton.

"Dateng kok! Dia tadi ngechat gue katanya duduk di pojokan bareng Yeri sama adek-adeknya." Daehwi ikut celingukan lalu matanya nangkep keberadaan sang sahabat di pojok sana.

"Nana! Yeyem!" Teriak Daehwi nyaring. Saking nyaringnya, beberapa orang yang masih duduk ditempat jadi noleh ngeliatin dia.

"Hih, pelan-pelan dong, Wik! Diliatin orang-orang tuh!" Bisik Jihoon natep Daehwi kesel.

"Hehehe.. terlanjur."

Eunha, Yeri dan adik-adik mereka menoleh kearah sumber suara. Yeri duluan yang balik menyapa lalu mengajak Eunha jalan kearah keduanya.

"Widih.. Keren banget kalian tadi." Puji Eunha saat udah berdiri didepan para sahabatnya.

"Gerakannya.. wush.. mantep bener. Set set set!" Yeri memperagakan salah satu koreografi The Hot Sensation dengan raut konyol.

"Gak gitu juga kali, Yem." Jihoon menjitak pelipis Yeri.

"Adek gue nih sampe netes liurnya saking hotnya gerakan kalian. Ternodai nih, bahaya!" Yeri geleng-geleng kepala sambil natap si adik— Kim Jeongin dengan pandangan jijik.

"Apaan sih kak, gue biasa aja." Jeongin menyikut lengan Yeri karena nggak terima. "Lu aja yang alay, bantet."

"Yeu adek durhaka! Gak sopan! Pake ngatain orang tua lagi! Gue piting mau lu?! Sini! Gue pites juga tu mulut—"

"Udah.. udah.. Aduh, ni dua berantem mulu kerjaannya. Gue pulangin ke dunia lain nih biar tau rasa!" Eunha menengahi seraya melototin matanya kearah dua bocah itu.

"Males banget punya adek kaya dia. Ngeselin mulu." Gumam Yeri masih lirik-lirikan tajem sama adiknya.

"Sapa juga yang pengen punya kakak kaya lu, dasar boncel. Kurcaci." Lirih Jeongin tapi masih kedengeran ditelinga cewe-cewe sekitarnya.

Yeri ngedengus dramatis sekaligus nggak terima. "Huh?! Apa lu bilang, nyet?! Gak sopan banget lu jadi adek—"

"STOP STOP ADUUH! Udah deh kalian. Pengang nih telinga dengerin kalian adu bacot mulu!" Daehwi menutup mulut keduanya dengan telapak tangan. Kedua kakak beradik itu otomatis kicep, tapi masih saling tatap-tatapan tajem.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang