Yujin telat. Pintu gerbang udah ditutup sementara dia baru aja nyampe. Baru masuk sekolah udah bikin repot.Yujin diem merhatiin osis osis yang jaga di gerbang. Ngga ada kak Minju,
Akhirnya dia cuma diem di depan gerbang sampe dibolehin masuk atau disuruh pulang lagi. Pilihannya ya cuma dua itu.
"Yang telat mana?" kata seseorang yang suara nya ngga asing di telinga Yujin.
"Itu"
Mata Yujin tatapan sama Minju. Iya, itu suara Minju.
Yujin senyum, "Pagi"
"Pagi. Kenapa terlambat?" tanya Minju sambil buka pager,
"Barber shopnya penuh semalem sama anak anak yang mau potong rambut, jadi saya kebagian malem. Om barber nya juga udah ngantuk. Liat, pitak disini" Yujin nunjuk kepala belakangnya. Minju ngga bisa nahan ketawanya,
"Mau masuk ngga?" tanya Minju ketika udah ngga ketawa,
Yujin ngangguk. "Mau, kalo sama kak Minju"
"Ck, dasar. Ayo sini"
Yujin nyengir dan ngikut Minju dari belakang. Osis osis yg tadi jaga gerbang ngeliatin Yujin dengan tatapan yang aneh.
"Masuk ke kelas. Nanti pulang aku kasih hukuman" kata Minju, Yujin ngangkat sebelah alisnya.
"Hukumannya berat ngga?"
"Ngga tau deh, sana masuk"
Yujin nyengir, "Hehe, dadah"
Minju cuma natap Yujin yang punggungnya perlahan hilang dibalik pintu ruangan kelasnya.
Rasa-rasanya, Minju udah lama ngga ngalamin hal kaya gini. Deg-degan waktu bareng Yujin. Kaya ada sesuatu di diri Yujin yang berhasil narik perhatian Minju.
✨✨✨
Bel pulang udah bunyi. Yujin nunggu Minju di lapangan, sebelumnya Minju minta Yujin tunggu di kelas aja, tapi Yujin nolak.
Yujin merhatiin Minju yang lagi di sapa sama semua anak anak baru. Senyum yang terpampang di muka ayu si gadis itu entah kenapa bikin Yujin ngerasa, tenang.
Yujin senyum waktu Minju melangkah mendekat ke arahnya.
"Lama ya?" tanya Minju,
Yujin geleng, "Santai aja. Jadi, hukumannya apa?"
"Aku minta kamu keliling cari tanda tangan seluruh pengurus osis" kata Minju,"Seluruh?"
"Iya seluruh, aku tunggu disini sampe selesai" kata Minju.
Yujin nyengir, "Cie nungguin"
"Yee, masih baik aku tunggu" kata Minju sambil ketawa.
"Tunggu ya"
Hampir satu jam lebih Minju ngeliat Yujin muterin sekolah buat ketemu sama osisnya. Minta tanda tangan sana sini, total yg harus Yujin dapetin itu sekitar 40 tanda tangan.
Yujin balik lagi ke Minju dengan senyum dimple nya yang bikin siapapun melting.
"Udah, kak" kata Yujin,
Minju ngambil buku tulis Yujin dan meriksa semua nama, apa ada atau ngga. Alis Minju mengerut waktu kolom dibuku Yujin cuma 39.
"Loh 39?"
Yujin ngangguk.
"Satu lagi?" tanya Minju, Yujin nunjuk Minju.
"Kak Minju kan"
Minju diem, tapi abis itu ketawa manis.
"Lupa diri sendiri masa, mana sini pulpen nya" kata Minju. Yujin gelengin kepala,
"Bukan disitu"
"Loh, trus dimana?"
Yujin ngeluarin spidol item dari tas nya, trus dikasihin ke Minju.
"Disini" Yujin nunjuk dada kanan nya.
"Ngaco! Masa di baju?" Minju ketawa, Yujin ikut senyum.
"Ini spidolnya permanen, soalnya aku ngga mau kak Minju terhapus dari daftar nama orang penting di hidup aku"
—tbc
besok qotd eak wkwk