05

996 195 85
                                    


Yujin sama Yena lagi di tongkrongan. Padahal besok hari pertama mereka sekolah secara resmi jadi siswa, tapi sekarang jam 9 malem aja masih di tongkrongan.

Yena sibuk telponan sama pacarnya yang Yujin tau namanya Yuri. Temen satu ruangaannya Yena dulu.

"Kamu tidur sana"

Terdengar suara menjijikan dari Yena. Ya gimana sih, suara di manja-manjain biar gemes? Itu yang Yena lakuin ke Yuri.

Yujin ketawa ngakak doang, "Geli anjing"

Yena nabok kepala Yujin. "Bacot sia"

Abis itu Yujin ngebiarin Yena sibuk sama dunianya. Oh iya, Yujin sama Yena ada geng baru. Temen Yena semua sih, ada Suyun, Sian, sama Wangke.

Yujin ngambil gitar nya lagi, trus ngetuk gitar itu.

"Woi"

"Apaan?" saut Sian,

"Ngamen gimana?"

Suyun nyamperin Yujin, trus nepuk bahu Yujin dengan wajah sok sedihnya.

"Gua tau kita miskin, Jin. Tapi ngga gini caranya" celetuk Suyun, Yujin ketawa ngakak.

"Ya ngga ngamen beneran konteks ngamen anjir, ya kita kasih penampilan aja disini" kata Yujin.

Wangke mendekat, "Anjai, boljug. Udah lama ngga test drive"

"Apa hubungannya setan!" Yena dateng tiba-tiba degulin kepala Wangke.

"WOY, UDAH DI FITRAH INI" Wangke ngegas mode on.

Yena sama yang lain cuma ngakak.

"Udah hayu sikat" kata Sian, terus mereka ke posisinya masing-masing.

Jadi gini, tempat nongkrong mereka ini di pinggir jalan, yang otomatis bakal terlihat sama semua orang yang lalu lalang. Dan tempat nongkrong mereka juga cukup banyak yang ngunjungin.

Yujin teriak ke yang punya tempat tongkrongan, "MANG OHIM, NUMPANG NYANYI!"

Trus mereka mulai penampilannya,


(ya anggap aja itu Yujin dkk. Lagu yang mereka bawain itu)

Di tengah lagu, orang-orang udah mulai kumpul buat dengerin lanjutan lagu yg dibawain anak-anak itu.

Ember yang sengaja di taro ditengah tengah pun udah keisi sama recehan. Lumayan buat bayar utang ke mang ohim.

Di akhir lagu, mereka dapet tepukan yang meriah dari beberapa orang yang nontonin mereka dari awal sampe akhir.

Sampe netra Yujin nangkep sosok kesukaannya lagi tepuk tangan dengan senyum mengembang di wajahnya.

Yujin buru-buru samperin Minju. Dia ngga sendiri, ada satu lagi temen perempuannya.

"Halo" sapa Yujin, Minju ketawa

"Hai, tadi penampilannya bagus. Kalo ada pensi, tinggal hubungi kalian ya?" kata Minju, Yujin senyum.

"Boleh, kalo kak Minju yang maksa" jawab Yujin.

"Dasar"

Dua-duanya ketawa kecil, sampe suara temennya Minju menginterupsi keduanya.

"Permisi, nyamuk?"

Minju berdehem ngga enak, "Eh iya, lupa. Kenalin, namanya Na Go Eun. Temen sekelas" kata Minju.

Yujin ngulurin tangannya, "Ahn Yujin"

"Go Eun" jawabnya,

"Udah tau, kan tadi kak Minju kasih tau" jawab Yujin lagi. Ditambah cengiran di wajahnya.

"Pulang gih" kata Yujin ke Minju,

Minju ngangguk. "Kamu pulang juga"

Yujin ketawa, "Iya ini pulang"

"Daaah," pamit Minju.

"Kak Minju!"

"Kenapa?" Minju berbalik lagi,

Yujin senyum ganteng. "Besok, pulang bareng ya?"






—tbc


qotd.
lanjut tida?

perdik, jinjooWhere stories live. Discover now