❄️I. Monochrome

5.2K 401 57
                                    

Terhitung sudah 10 lelaki yang menyatakan perasaan padanya. Perasaan suka padanya pada minggu ini. Dengan sekali hembusan napas, Jisoo menolak

Padahal salah satunya baru saja dekat beberapa bulan tapi juga tetap berakhir Jisoo tolak

Padahal Jisoo tulus untuk berteman dan dia tidak mau punya status lain. Dia hanya sudah nyaman dengan keadaannya saat ini. Kenapa semua yang ada diotak lelaki itu hanya perasaan suka pada seorang gadis? Apa tidak ada yang mau berteman tulus dengannya? Jisoo hanya butuh teman, ia tidak butuh pacar ataupun hubungan romansa lainnya

Diantara teman-teman hanya Jisoo yang belum menikah, ralat Chaeyoung masih bertunangan dan akan segera menikah. Ada yang masih berpacaran dan bertunangan, yeah setidaknya mereka punya pasangan masing-masing kan? Jennie bahkan sedang mengandung enam bulan. Jisoo? Lelaki yang dekatpun belum ada

Tak hanya sekali, teman-temannya sering mengirim seorang pria untuk mengajaknya kencan, bahasa kerennya itu kencan buta. Bermacam-macam tipe pria sudah pernah Jisoo kencani karena kencan buta yang dirancang oleh mereka. Namun, tak ada satupun yang menyatu dengan hatinya

Chaeyoung bahkan sampai mengiranya Lesbi ataupun LGBT. Jahat memang pemikirannya, tapi bagaimana temannya itu tidak curiga? Melihat Jisoo yang tak pernah sekalipun memiliki pacar dan kontak fisik lebih dengan seorang pria. Mentok-mentok hanya bersalaman, itupun hanya sebentar. Bagaimana sebagai seorang teman, Chaeyoung tidak khawatir? Tapi pada akhirnya Jisoo dengan tegas memberi tahu

"Tidak, aku gadis normal. Aku masih tertarik dengan pria, jangan khawatir."

Namun, tetap saja khawatir! Jisoo tak kunjung punya pacar atau seorang pria yang bisa di gaet untuk pesta pernikahan Chaeyoung minggu depan. Ini lah kegelisahannya, dia bahkan sampai mengumpulkan temannya yang lain (minus Jisoo) untuk berdiskusi

"Jadi bagaimana? Masa Jisoo datang sendirian di pernikahanku nanti? Tidak bisa, dia harus mengajak seorang pria untuk menemani. Aku kasihan melihatnya sendirian nanti karena kalian pasti bersama pasangan masing-masing." Chaeyoung mengusak-usak rambut frustasi. Sedangkan teman-teman yang ikut berdiskusipun demikian, pusing memikirkan hal ini

Kadang Chaeyoung pun heran, padahal ia lebih muda dua tahun tapi melangkah duluan kejenjang pernikahan, istilahnya melangkahi Jisoo yang lebih tua. Dia tentu saja tidak enak, meskipun Jisoo terus menerus mengatakan kalau Jisoo tidak apa-apa dilangkahi, saat Jennie menikah duluan di antara mereka, Jisoo terus mengatakan tidak apa. Padahal mereka yang tidak enak

Chaeyoung bahkan pernah memancing Jisoo, ia kepalang penasaran bagaimana reaksi Jisoo saat Chaeyoung mengatakan tidak akan menikah sebelum Jisoo memiliki pacar. Kalian tahu apa reaksinya?

"Jangan perdulikan aku. Cukup aku yang tidak menikah, kalian jangan. Berbahagialah, aku tidak masalah kalian melangkahiku duluan."

Sungguh Chaeyoung hampir menangis mendengar pernyataan Jisoo, meskipun keras kepala teguh dengan pendirian kalau ia tidak mau memiliki hubungan apapun selain berteman dengan seorang pria

"Apa aku harus mencari seorang pria untuk jadi teman kencannya lagi?" Nayeon yang sedari diampun angkat bicara

"Jangan, percuma. Aku bahkan sudah pesimis duluan. Jisoo akan tetap menolaknya mentah-mentah." Jennie berucap frustasi. Astaga, demi apapun ada sebuah nyawa di dalam perutnya, dan tidak seharusnya Jennie menyiksa diri untuk memikirkan Jisoo yang keras kepala itu

"Setidaknya untuk menemani Jisoo untuk ke pernikahan Chaeyoung. Tidak masalah, kan mencoba lagi? Terakhir kali, aku janji. Aku yakin pria ini bisa meyakinkan Jisoo."

Nayeon tidak pernah seyakin ini sebelumnya. Entahlah, itu hanya perasaannya saja, perasaan yang kuat kalau pria ini akan bisa mencairkan bongkahan es yang berasal dari kutub utara di hati Jisoo

Our Love Story: To(get)HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang