❄️V. Strawberry Cake

2.1K 281 32
                                    

Hujan di malam minggu




Setiap orang tentu akan merasa jengkel dengan cuping yang mungkin mengepul panas, tatkala mendengar suara yang tidak ingin mereka dengarkan dimalam yang bisa dikatakan istimewa ini




Tentu saja istimewa. Bagaimana tidak istimewa? Sedangkan hari esok mereka bisa merebahkan diri sepuasnya tanpa satupun suara alarm yang mungkin membangunkan mereka dari mimpi panjang hasil begadang tadi malam. Jangan lupakan tentang pasangan - pasangan yang keluar hanya untuk sekedar jalan - jalan ria, kemudian bercerita tentang lelahnya menjalani hari yang terasa begitu berat entah karena masalah pekerjaan, untuk seorang pelajar ataupun mahasiswa, mereka bisa saja bercerita tentang belajar ataupun masalah dengan guru dan dosen yang mungkin saja marah - marah tanpa sebab pada mereka, yang berimbas dengan nilai 'D' dan berakhir mengulang mata kuliah tersebut tahun depan. Semuanya, semuanya diceritakan. Seolah - olah beban itu bisa saja terangkat dan menguap begitu saja. Dan berharap hari esok menjadi lebih baik dari hari - hari sebelumnya





Normal saja, dan Jisoo termasuk orang - orang yang berharap hari esok menjadi lebih bahagia dan baik - baik saja. Bedanya, ia hanya tidak punya tempat untuk sekedar berbagi, berbagi keluh kesah, berbagi segalanya. Apapun itu, tidak ada tempat yang bisa menampung kesedihan hati






Jisoo hanya bisa tersenyum tipis, ditengah hujan dengan payung yang melindungi nya dari rintik - rintik tangisan langit, kala melihat beberapa orang masih tetap kekeuh menerobos hujan dengan berbagi payung bersama. Beberapa dari mereka bahkan terang - terangan menggandeng tangan ataupun saling merangkul ditengah payung dengan hujan yang tak lagi begitu lebat seperti beberapa menit lalu





Jisoo hanya melihat, dan mungkin merasa sedikit bahagia hanya karena melihat mereka? Entahlah. Normalnya, orang - orang yang berjalan sendirian sepertinya pasti akan mengutuk mereka yang berjalan dengan kemesraan yang ditunjukkan didepan mata mereka, dan mendoakan agar orang - orang itu berjalan sendirian seperti dirinya. Tapi Jisoo tidak. Terlalu tidak penting mendoakan keburukan untuk orang lain




Bibir persiknya terkulum begitu saja, sambil sesekali menyesap latte hangat yang ada didalam gelas plastik kecil ditangan kanannya, dengan tangan kiri yang memegang payung hitam itu erat. Kemudian melirik jam hitam yang terpasang manis dipergelangan tangan. Ia melewatkan jam makannya lagi, dan malah meminum kopi sekarang. Maag nya bisa saja kambuh kapan pun, dan maag itu sangat merepotkan





Jisoo menguap kecil, tiba - tiba saja ia ingin makan cake krim yang banyak stroberi diatasnya. Lalu ditemani segelas coklat panas yang manis, kemudian disuguhkan pemandangan jalan raya yang basah. Mungkin, itu ide yang bagus untuk mengusir rasa sedihnya kini






Iris kelabunya mengedar, melirik dimanapun kafe terdekat yang mungkin menjual apa yang Jisoo inginkan sebagai makan malam nya kini. Dan ia menangkap sebuah kedai mungil diujung jalan, menjadi tujuan akhirnya malam ini sebelum pulang







Baru saja mau melangkah, ponsel miliknya bergetar dengan brutal disaku mantel hitam yang ia gunakan, ketika dirogoh, puluhan notifikasi pesan menyapa, yang hampir seluruhnya dari Nayeon yang terus bertanya kapan bisa pergi berkencan dengan seorang pria bernama Kim Taehyung, pemuda yang sekitar setengah jam tadi ia temui secara tidak sengaja diruang rawat inap Soobin, remaja tampan yang mungkin hampir ditaraf depresi







Secara kebetulan, setelah Jisoo bangun dan selesainya percakapan antara dirinya dan Jennie, Jisoo memutuskan untuk kembali bekerja, alih - alih istirahat setelah asma nya yang kambuh. Dan, yeah seperti itulah. Secara tidak sengaja masukke ruangan Soobin untuk memonitor keadaan remaja itu, ia bahkan bertemu dengan Nayeon. Nayeon langsung saja tanpa basa basi memperkenalkannya pada pria jangkung yang Jisoo akui terlihat tampan meskipun didalam cahaya redup. Bahkan Jisoo ingat tatapan intimidasi dan hangatnya genggaman tangan besar pria itu. Berbanding terbalik dengan tatapannya yang mengintimidasi dan dingin









Our Love Story: To(get)HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang