Robet mulai resah dengan sikap Laura yang tahu dengan masa lalu. Robet selalu menghindar setiap kali Laura membahas Inah dan Ririn. Robet tidak pernah mau menatap mata Laura, karena Robet tahu itu mata Ririn. Robet melihat mata Laura sangat tajam dan sinis.
Robet mulai memindahkan Laura ke SMA yang umum. Laura sangat cantik. Banyak pria yang menyukai Laura karena wajahnya yang mirip artis luar negeri. Berbeda dengan teman-teman wanita sekelasnya, banyak yang cemburu melihat kehadiran Laura.
Alvin pemuda tampan yang pintar tapi play boy. Melihat Laura, Alvin langsung memutuskan Rena. Alvin berusaha mendekati Laura yang sedang duduk di kantin.
"Halo cantik! Murid baru, ya?" Sapa Alvin.
"Sudah tahu kok tanya!" Jawab Laura ketus.
"Kenalkan... Namaku... " ucap Alvin sambil menyodorkan telapak tangannya.
"Alvin, kan? Yang baru saja memutuskan kekasihnya, Rena diruang perpustakaan?" Sela Laura.
"Kok kamu tahu?" Tanya Alvin.
"Semua orang juga tahu, kalau kamu pria play boy yang suka berganti pasangan!" Jawab Laura ketus.
Alvin terdiam sejenak memikirkan kata-kata Laura. Alvin merasa heran Laura mengetahui kalau dirinya baru saja memutuskan Rena.
Laura mulai merasakan aneh, saat melihat mata Alvin, Laura bisa melihat kejadian yang dialami Alvin. Laura berpikir keras, kenapa dirinya bisa melihat masa lalu dari mata yang ditatapnya.
"Kok melamun? Kamu seperti paranormal, ya? Bisa tahu apa yang aku alami?" Ujar Alvin mengagetkan Laura.
Laura hanya diam mendengar ucapan Alvin. Mata Laura menatap gadis yang berdiri beberapa meter dari tempat duduknya. Laura menembus mata Rena dan membaca semua yang dilakukan Rena.
Laura melihat Rena menaburkan sesuatu di atas bangku tempat duduk Laura di kelas. Laura juga melihat Rena memasukan air ke dalam tas Laura.
"Kurang ajar!" Gerutu Laura.
"Aku? Kurang ajar? Dari tadi aku diam saja," sanggah Alvin.
Laura menoleh dan menatap mata Alvin. Laura melihat Alvin membela Laura yang akan diserang Rena. Laura geram dan menahan marah melihat Rena ingin melukainya. "Apa ini? Kenapa aku bisa melihat semuanya?" Gumam Laura dalam hati.
"Kenapa menatapku seperti itu? Aku ganteng kan?" Canda Alvin.
Lonceng bel berbunyi sebelum Laura menjawab pertanyaan Alvin. "Ayo masuk!" Ajak Alvin. "Kamu duluan saja!" Tolak Laura.
Laura masih memikirkan apa yang sudah dilihatnya. Laura berjalan sangat pelan. Laura tidak sadar, guru sudah memasuki ruangan. Dada Laura terasa panas dan seperti ingin marah. Gejolak hati Laura begitu besar ingin memarahi Rena.
Saat Laura akan masuk ke ruangan, guru langsung menegur Laura.
"Kenapa terlambat masuk ke kelas? Kamu anak baru bukan? Apa kamu tidak tahu peraturan di kelas ini?" Tanya ibu guru.
"Maaf, Bu," jawab Laura.
Laura masih berdiri disamping gurunya. Laura masih bingung apakah akan duduk atau tidak.
"Kenapa masih berdiri di sini? Kembali ke tempat dudukmu!" Bentak guru.
"Tapi, Bu... Kursiku kotor, tas dan bukuku basah. Ada yang sengaja melakukannya, Bu," ucap Laura.
Ibu Guru berdiri dan menatap Laura. Ibu guru tidak percaya begitu saja ucapan Laura. Ibu guru melangkah menuju tempat duduk yang kosong dan memeriksanya. Rena sangat heran Laura mengetahui perbuatannya.
"Siapa yang melakukan ini? Siapa yang sengaja mengotori bangku dan membasahi tas Laura?" Teriak guru.
Semua murid terdiam, tidak ada satu pun yang menjawab. Alvin mulai curiga pada Rena. Murid-murid saling bertatapan merasa aneh ada yang usil pada Laura.
"Rena yang melakukan semuanya, Bu!" Teriak Laura.
Ibu Guru menoleh kearah Rena. Guru mendekati Rena dengan wajah tegang.
"Apa betul yang diucapkan Laura, Rena?" Tanya guru.
"Aku... Aku... "jawab Rena gugup.
"Sekarang juga kamu keluar dari kelas! Bersihkan kamar mandi sekolah! Dan ingat? Besok kamu harus mengganti semua buku milik Laura yang sudah basah!" Bentak guru.
Rena bangkit dari tempat duduknya. Rena sangat dendam pada Laura karena sudah mempermalukan dirinya. Rena berjalan keluar dari kelas sambil melotot kearah Laura.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Indigo (Misteri Mata Laura) PART 1
ParanormalSang Indigo, Misteri Mata Laura Part 1 Menjelang pernikahan Robet, musibah datang. Ayahnya Robet meninggal dunia. Robet mabuk berat dan tidak sadar meniduri pembantunya. Istri Robet mulai curiga melihat Inah perutnya semakin membesar. Inah...