13

367 35 16
                                    

Maafin kalo ada typo nya yahhh selamat membaca








Brakk

Pintunya didobrak oleh seorang pria. Ntah dari mana ia berasal. Pria ini terlihat marah. Untung dia datang tepat waktu.

Bugh

Tangan Yoongi ditarik dan satu pukulan berhasil mendarat diujung bibirnya bagian kanan dan tak lupa darah segar mengalir disitu.

Yoongi tak melawan sedikit pun. Yah, ia adalah manusia terdingin tetapi sangat kejam.

Kini pria tadi ingin memukul Yoongi lagi, tetapi terhenti saat Jihyo berteriak.

"Kook stop!!!" Yah, yang menolongnya adalah Jeon Jungkook. Jihyo sendiri tak paham. Apa maksud semuanya. Apa ini adalah salah satu dari rencananya? Sungguh Jihyo frustasi sendiri.

Akhirnya Jungkook berhenti untuk tak memukulnya. Kini ia berjalan mendekati Jihyo. Menarik tangannya. Lalu keluar dari kamar hotel itu.

Yoongi yang tersungkur dibawah tersenyum. Bukan tersenyum jahat. Entah mengapa ia merasakan hal aneh tadi saat ia berada didekat Jihyo. Perasaan yang tak pernah ia rasakan kepada perempuan lain. Sehingga ia merubah semua rencananya.

*Flashback on

Ia keluar dari kamar tersebut. Lalu ia mengeluarkan benda pipih berbentuk persegi panjang. Menekan beberapa angka lalu menempelkan benda tersebut ketelinganya.

"Kook sepertinya aku tak ingin melukai gadis ini. Entah mengapa aku juga bingung. Melihatnya menangis aku kasihan padanya." Ini kah seorang Min Yoongi?

"What?! Kau ini kenapa? Apa kau---"

"Kook sudahlah. Sekarang kau temui Eunha dan jelaskan bahwa rencana kita diubah. Aku tak mau gadis seperti dia tersakiti. Paham?!" Ketegasannya mulai keluar. Kalau sudah begini siapa yang berani menentangnya?

"Baik baik. Tapi jika aku memukulmu atau semacamnya. Kau jangan salahkan aku. Karena ini semua kau yang minta bukan?"

"Iya baiklah."

*Flashback off

"Maafkan aku." Raut wajahnya berubah menjadi sangat sedih. Ia merasa sangat bersalah. Ia melihat kepergian Jihyo bersama Jungkook.

Jika kalian pikir Jihyo sudah dicium atau apalah, kalian salah. Karena Jungkook datang tepat waktu. Dengan begitu semuanya kini sudah aman. Yah walaupun Yoongi terluka. Tapi ia pikir keselamatan gadis itu nomor satu. Arghh Yoongi dibuat gila oleh permainanya sendiri.

------------------------

Kini mereka duduk di dalam satu mobil. Jihyo masih menangis mengingat kejadian tadi membuat ia takut berada didekat Jungkook.

Sedangkan Jungkook sendiri berusaha untuk menenangkannya. Tapi apalah daya, jika seseorang sudah berbuat kesalahan tak mungkin bisa dipercaya begitu saja.

Jungkook tetap fokus menyetir walah hatinya sangat tidak nyaman melihat Jihyo yang sedari tadi tak mau berhenti menangis.

"Berhentilah menangis. Matamu akan sembab nantinya." Masih tak menghiraukan omongan Jungkook, Jihyo menundukkan kepalanya tak berani menatap ke mana-mana. Bisa dibilang ia trauma.

"Huft." Terdengar helaan nafas dari Jungkook. Ia mulai bingung akan menenangkan Jihyo dengan cara apa.

Ia terdiam sebentar. Ia mulai berpikir akan membawa Jihyo ke taman saja. Yah, walaupun sudah memasuki malam, tetapi demi menenangkannya Jungkook harus melakukannya. Ia mulai melajukan mobilnya kearah jalan yang menuju sebuah taman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always Alone (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang