^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
"Huuuuuuuuuu!"
Suasana riuh terdengar di sebuah lapangan basket di salah satu Universitas terkenal di Korea.
Dua tim tengah bertanding dengan cukup seru. Sesekali terdengar sorak bahagia dari dua pendukung tim yang sedang bermain itu. Tapi juga kadang terdengar desahan kecewa saat tim yang di dukung gagal memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Dari sekian banyak penonton di tempat itu, Baekhyun duduk di samping Kyungsoo. Menggunakan atribut yang membuatmu terlihat berlebihan.
Ini ide Eunha, katanya, salah satu pemain basket kebanggaan Holigyn corp adalah atasan mereka. Jadi sebagai bawahan, mereka harus memberikan dukungan terbaik.
Baekhyun memakai kaos yang di permukaannya ada gambar Chanyeol. Belum lagi pipinya di tempel stiker bergambar pria itu. Hhhh! Dia ingin menolak, tapi Eunha memohon dengan sangat agar dia tetap memakainya.
"Divisi kalian gila! Perasaan yang main bukan cuma dia, tapi kenapa cuma divisi kalian saja yang begini?"
"Aku cukup stress pindah ke perencanaan. Orang-orangnya benar-benar tak terduga."
"Park Chanyeol! Park Chanyeol! Park Chanyeol!"
Baekhyun menoleh, segerombolan perempuan dari perusahaannya juga, memekikkan nama Chanyeol dengan sangat keras. Dahinya berkerut dengan jelas.
"Apa dia setenar itu?"
"Kau baru tahu ya? Rumor yang beredar, dia sering mengencani anak baru, untuk one night stan."
"Mwo?"
"Itu rumornya. Aku tidak tahu kenyataannya seperti apa."
"CHANYEOL OPPA SARANGHAE!"
Suasana hening tiba-tiba. Baekhyun menatap si pemilik suara yang baru saja memekik keras di tengah keramaian acara itu.
Baekhyun tahu siapa gadis itu. Kang Seulgi, rekannya dari divisi lain yang baru saja kembali setelah lama bertugas Busan juga Daegu.
Dari mana Seulgi kenal Chanyeol? Dan bahkan dengan berani gadis itu memekikkan kalimat bernada pernyataan cinta.
Di lapangan, Chanyeol sempat berhenti sejenak, bukan melihat di pemilik suara, tapi melihat ke arah Baekhyun.
"Eonnie! Sepertinya Park bujang melihat kesini!" bisik Eunha yang duduk di samping Baekhyun. Yang sejak tadi juga heboh dengan yel-yel tak pentingnya, kalau menurut Baekhyun.
Baekhyun mengalihkan tatapannya pada Chanyeol.
"Dia terlihat tak nyaman dengan teriakan itu." lanjut Eunha.
Baekhyun masih menatap pria itu lalu...
"Apakah kita harus membalas Eunha-ya?"
"Bagaimana caranya? Kita meneriakkan kata itu juga?"
"Molla."
"Ya! Baik, aku saja yang melakukannya." Eunha sudah siap dengan teriakannya. Tapi harus kembali duduk, karena peringatan keras dari Baekhyun.
"Ya! Jangan berani melakukan itu!"
"Dia menunggu semangat dari kita. Lihat! Dia melihat kesini berulang kali."
"Park Chanyeol! Park Chanyeol! Park Chanyeol!" kembali terdengar nama Park Chanyeol bergaung keras di arena.
Baekhyun kembali melirik ke tempat duduk yang berjarak sekitar satu meter darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
( End ) Sorry!
FanfictionChanyeol POV . . . Semua salahku, apa yang terjadi dengannya adalah salahku. Kalau saja hari itu aku tak memanggilnya dengan sebutan 'sayang', mungkin saat ini dia masih bahagia dengan kekasihnya. Tapi.... Satu kata itu merubah seluruh hidupnya. . ...