^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Jum'at pagi Baekhyun datang ke kantor dengan wajah lebih segar. Semua urusannya di Ansan sudah selesai. Dia sudah mengirimkan laporan juga hasil trial produk baru itu pada Chanyeol dan Sejeong kemarin. Hari ini, dia hanya akan mendengar hasil dari pekerjaannya.
Baekhyun masuk ke ruangannya dan langsung di sambut tiga orang yang tiga hari ini dia abaikan.
"Nunna ada waktu?"
Baekhyun mengangguk, dia langsung duduk di kursinya dan mendengarkan laporan Mingyu. Beberapa hal yang perlu dia catat, dia catat di buku kecilnya, lalu terlihat dia juga mendiskusikan sesuatu dengan Mingyu. Hingga sekitar setengah jam kemudian, mereka selesai dengan diskusi itu.
Mingyu kembali ke mejanya dan Baekhyun melanjutkan pekerjaannya. Namun baru sekitar lima menit, Chanyeol masuk ke ruang perencanaan dengan wajah marah.
"Ikut aku ke dalam." ujarnya pada Baekhyun.
Baekhyun berdiri dari duduknya dan menyusul Chanyeol.
"Ada apa?" tanya Baekhyun.
"Kau tahu, laporan yang kau berikan ini, berbanding terbalik dengan laporan yang diberikan Kim Jongdae pada buyer kita. Sekarang, orang itu marah pada Shim daepyeonim karena merasa dibohongi. Kau disana selama tiga hari ini Baekhyun-ssi, apa saja yang kau lakukan. Kenapa laporanmu bisa berbeda dengan laporan dari produksi?!"
Chanyeol membanting laporan Baekhyun di meja dengan kasar. Membuat gadis itu berjengit kaget.
Baekhyun meraih laporan, hasil kerja kerasnya selama beberapa hari ini. Dan menurutnya tak ada kesalahan pada laporan itu. Dia membuat laporan itu berdasarkan apa yang dia lihat. Dan bahkan Jongdae juga sudah dia berikan tembusan laporan itu. Kepala produksi di Ansan itu tak memintanya melakukan revisi apapun dan bahkan memujinya telah melakukan pekerjaan bagus, lalu sekarang?
"Ini laporan dari pihak produksi."
Baekhyun membandingkan laporan yang dibuat Jongdae. Ada satu perbedaan, dan itu terdapat pada bahan pembuatan minuman itu.
"Aku benar-benar sudah melakukan riset itu dan mereka memberi angka sesuai yang tercetak di laporanku."
"Lalu darimana dia dapat angka itu!" nada suara Chanyeol meningkat.
Baekhyun tertunduk dalam. "Aku akan membuat laporan ulang."
"Tidak perlu. Kita sudah memakai laporan Jongdae. Keluarlah! Lain kali kau harus lebih berhati-hati dan sebelum membuat laporan, pastikan dulu semuanya."
Baekhyun mengangguk, lalu dia keluar dari ruangan itu.
Tubuhnya terasa sangat lemas, gadis itu terduduk lesu.
Dia tak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Semua pekerjaannya selalu beres dengan baik tanpa ada urusan lebih panjang dengan pihak produksi. Tapi sekarang....
Gadis itu menelungkupkan kepalanya di meja. Tak lama kemudian terdengar isakan kecil.
Apa Jongdae sengaja melakukan ini padanya? Tapi kenapa? Apa dia sudah berbuat jahat pada pria itu?
"Eonnie!"
Baekhyun mendongak dan mengusap mata basahnya kasar. "Ada apa?" tanya pada Eunha.
"Aku ingin mendiskusikan pekerjaanku. Apa bisa?"
Baekhyun mengangguk, dia masih sedikit terisak, tapi dia tetap menerima Eunha dengan senyum kecilnya.
Eunha duduk di sampingnya, lalu mulai membahas tentang laporan yang di buat bawahannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
( End ) Sorry!
FanfictionChanyeol POV . . . Semua salahku, apa yang terjadi dengannya adalah salahku. Kalau saja hari itu aku tak memanggilnya dengan sebutan 'sayang', mungkin saat ini dia masih bahagia dengan kekasihnya. Tapi.... Satu kata itu merubah seluruh hidupnya. . ...