-1

62 23 45
                                    

Kalau ada typo tolong kasih tau ya😊

☔☔☔

"Banyak yang terjadi saat hujan turun. Termasuk, saatku menemukan dirimu."
-Sharena Laudya Alkhai.

☔☔☔

Gerimis yang turun di pagi buta seperti saat ini, selalu saja membuat siapapun kehilangan semangat aktivitasnya dan hanya memilih untuk tertidur di atas ranjang.

Bahkan untuk seorang gadis remaja yang sudah siap akan berangkat ke sekolahnya. Dia sudah menggunakan seragam putih abu-abunya beserta dengan atribut yang lengkap.

Rambut panjangnya yang kecoklatan itu diikat satu. Poni pagarnya sangat rapi. Sepatu hitamnya pun sudah terpakai rapi di kakinya.

Hanya satu, saat ini dia sangat mengantuk. Hawa dingin yang menusuk ke dalam tubuhnya itu membuatnya menggigil. Tapi dia menyukai itu. Sesekali gadis itu menguap.

Dia melirik tempat tidur empuknya. Astaga, betapa enaknya jika gue tertidur di sana! Udah sejuk, kasurnya empuk. Ahhhh....surga, pikirnya.

Gadis itu segera menepis pikiran bodohnya itu. Mana mungkin dia tidak bersekolah hanya karena ingin tidur di atas  kasur empuknya itu.

Gadis itu menggeleng. Lalu dia berjalan menuju ke lemari pakaiannya. Mengambil ransel merah beserta sweeter merah kesayangannya. Kemudian berjalan keluar kamarnya yang luas itu.

Dengan malas dia melangkahkan kakinya ke ruang makan. Disana sudah tersedia dua piring nasi goreng yang pastinya adalah buatan kakak laki-lakinya.

Gadis itu duduk di salah satu kursi yang ada. Lalu mulai menyantap makanan buatan kakaknya itu.

Tak lama kemudian, datanglah sang kakak yang juga sepertinya terlihat malas untuk pergi ke sekolah hari ini. Postur tubuh atletisnya itu tak mendukung semangatnya. Sosok itu kelihatan lesu dan mengantuk.

"Morning, Sharen."

Gadis yang bernama lengkap Sharena Laudya Alkhai itu pun mengangguk dan membalas sapaan dari kakaknya itu.

"Morning, Bang."

Setelahnya, tak ada yang berbicara lagi. Keduanya memilih untuk sarapan tanpa obrolan. Serta bergelud dengan pikiran masing-masing.

Selesai sarapan, Sharen menaruh piring kotornya di wastafel. Lalu pamit pada kakak laki-lakinya itu untuk berangkat lebih dulu.

Gerimis yang tadi sempat turun, sekarang sudah berhenti. Gadis dengan tinggi tubuh 163 cm itu berjalan menuju garasi untuk mengambil motor ninja berwarna merah kesayangannya. Tak lupa juga dia mengenakan helm yang tentunya juga berwarna merah.

Dia melirik gerbang hitam rumahnya yang menjulang tinggi sudah terbuka. Kemudian dia menyalakan motornya itu dan segera melaju meninggalkan rumah bertingkat 2 dengan cat berwarna krem itu.

Butuh waktu 5 menit untuk sampai di sekolahnya, SMA Rafflesia 1. Setelah memarkirkan motor kesayangannya di lahan parkir yang super luas milik sekolahnya itu, dia berjalan menuju ke gedung sekolah yang dindingnya bercat putih dengan ketinggian 3 lantai itu. Berbentuk huruf U yang sangat luas.

Tentangmu & Hujan di Bulan Januari [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang