RAMADHAN 2019

25 1 0
                                        

Assalamu'alaikum, Readers. Kali ini aku mau sharing tentang kehidupan Ramadhanku tahun ini. Aku nulisnya ini sambil jaga warung kecil ditemani es kedondong, kerupuk, dan playlist musik andalan. Soalnya habis mengkhatamkan satu drakor lagi. HAHAHA. Setdah, Qur'an khatamin sana!?

Yes, puasa tahun ini adalah kali kedua aku tidak memulainya bersama anggota keluarga di rumah. Ibu, tante, Iffah dan kucing-kucingku Boy dan Lily. Tapi di tahun ini sedikit beda karena anak kecintaan Ibu, adikku yang nomor 2, Si Amul akhirnya sudah jadi mahasiswa. Mamam tu puasa di kost. Ketawa jahat dong aku.

Alhamdulillah aku menjalani kehidupan kuliah yang keras sebagaimana teman-teman perantauanku yang lain lakukan di ramadhan ini. Tarawih dan sahur pertama sama anak-anak kamar. Puasa pertama di kampus, hawa panas plus naik turun tangga pula. Belum lagi pusing sama tugas dan seabrek UAS yang masih harus dijalani. Cuma bisa banyak-banyak istighfar aja sudah ditengah bibir yang tandus. HAHAHA.

Ada hitungan 3 mingguan mungkin ya aku puasa di kost. Komunikasi sama keluarga cuma lewat telpon atau WA. Iya dong ya, mau lewat mana lagi coba. Ibuku, salah satu orang yang paling dirindukan. Orang yang nyempatin video call pas buka puasa, orang yang bisa panik sendiri ketika telponnya ga diangkat ketika waktu sahur tiba. Mau jadi alarm katanya. Bu, Bu. That's why I heart you very much. Dia pernah bilang, mau segede apa, dia masih menganggap anak-anaknya ini seperti little baby nya. Hm.

Kebetulan desaku ke Samarinda Seberang tempat aku kuliah jarak tempuhnya bisa 1,5-2 jam, sekitar 70an km kalau tidak salah. Dekat, enggak. Jauh juga, enggak. Kadang pengen banget pulkam pas weekend, tapi capek. Masa cuma 2 hari aja di rumah. Numpang kentut aja. Alhasil cuma bisa bengong di kost sambil leha-leha sama handphone. Nonton youtube sepuasnya sampe elek. Iya, ga ada yang WA memang. (Gak nanya, Nuk. Sumpah).

Ada cerita yang menarik dari Amul, adikku. Katanya ini ramadhan terburuk sepanjang hidupnya. HAHAHA. Kasihan juga sih. Sahur-buka, makannya ga beres. Kadang malah ga sahur. Ibadah juga katanya ga maksimal. Berpisah sama teman-teman karibnya pula. Jadi aku sebagai kakak yang (mencoba) baik, kuajaklah dia bukber sesekali di luar. Sekalian ngisikan bensin dan belikan persediaan untuk sahurnya nanti. Dia tuh lucu sih, ditanyain mau sahur apa, dia bilang gorengan aja. Bisa tuh dia beli goreng belasan ribu untuk makan sahurnya. Dia sih memang gorengan lovers ya.

Seiring waktu berjalan, UAS dan tugas-tugas satu persatu terpenuhi. Bukber demi bukber juga sudah dijalani. Bukber kelas. Bukber kawan SMK. Bukber bareng kamu aja yang belum. Iya, kamu (Bacot, Nuk). Akhirnya kami bertandang ke home sweet home kami. Masih sama, rumahku masih diramaikan suara adik sepupu kami yang masih unyu-unyu. Suara mesin sumur bor juga.

Datangnya kamipun disambut hangat sama adik sepupu kami yang kecil-kecil dan aku langsung menghampiri ibu yang lagi bikin kulit lumpia. Kupeluknya dia. Aku nangis, by the way. Saking kangennya. Padahal baru 2 bulan aja ga ketemu. Ah, akhirnya aku pulkam.

Belum sempat ganti baju, adik sepupuku yang mucil, si Fadhel, langsung aja merengek-merengek minta nonton film. Ya, Iffah adikku yang nomor 3 dan Fadhel itu movie holic banget. Jadi sebelum pulang, aku downloadkan mereka film-film yang mereka request.

Pada akhirnya kami semua duduk di ruang tamu dan memutuskan untuk menonton film yang katanya terlaris sepanjang masa. Ya, betul. Avengers:Endgame. Film bajakan dengan subtitle tidak karuan itu berhasil bikin rasa penasaran mereka sedikit berkurang. Hari itu termasuk salah satu best day of my life.

Hingga hari-hari berikutnya aku menjalani ramadhan di rumah sekitar 6 atau 7 hari saja dengan sukacita. Sahur buka dengan keluarga, membantu ibu berjualan takjil, dan membuat kue kering untuk cemilan di hari lebaran. Total batal puasa 10 hari. Sekian cerita singkat penuh unfaedah ini, terimakasih yang sudah mau baca. Wassalam.

280719

SUARA DARI ANAKDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang