Bagian 3 (Anak tiktok)

1.6K 121 7
                                    

"Sayang.."

Prilly menghentikan aktifitasnya saat tiba tiba lengan hangat itu melingkar tepat dipinggangnya.

Ya! Tak salah lagi bahwa ali memeluknya dari belakang.

"Aku lagi masak sayang, kamu tunggu didepan aja ya."

"Ga mau, mau nemenin kamu." bisik ali dengan nada manjanya.

Prilly membalikkan badannya, senyum simpul merekah dari sudut bibirnya sembari mengusap kedua pipi suami kebanggaannya itu.

"Captain, sadar coba kamu udah ga lagi muda. Anak kita udah remaja, malu atuh kalo mereka liat." ali tertawa mendengar pernyataan prilly barusan.

"Kenapa kalo udah tua? Mau tua atau muda kamu akan tetap menjadi nyonya syarief." ucap ali sambil mencubit hidung prilly.

"Siap laksanakan, captain!" prilly mengecup singkat pipi ali dan kembali melanjutkan melakukan aktifitasnya.

"Aku tunggu dikamar ya kalo udah selsai." ucap ali.

...

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana nanda bisa bermalas malasan dan bangun sepuasnya.

"Hoamm..." nanda mengusap matanya, mencoba mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali.

"Jam berapa sih ini?" gumam nanda, diliriknya jam dinding yang menunjukan pukul 07:15.

Matanya mengerjap ngerjap kearah langit langit dinding, mencoba mencari fokus sembari membayangkan apa yang harus ia lakukan hari ini.

15 menit berlalu, tak ada perubahan dari posisinya saat ini. Kesadarnya elah 99% kembali sejak 13menit yang lalu, namun sisanya ia pergunakan untuk mengumpulkan niat untuk bangkit dari gravitasi kasur yang sungguh menggoda ini.

"Huftt.." Dengan rasa berat hati ia mulai beranjak dari kasur dan mulai berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri.

...

"Nasi goreng mau?" tanya prilly saat melihat anak gadisnya baru saja menduduki kursi meja makan.

"Roti selay strawbarry." balas nanda.

"Naren mana?" tanya ali disela makannya dan nanda pun hanya menaikan kedua bahunya pertanda tak tau, hmm lebih tepatnya tak perduli. Ia kemudian langsung menyantap roti yang telah disiapkan ibunya.

"Oh iya, daddy kapan flight lagi?" tanya nanda.

"Mungkin minggu depan, ke tokyo 10 hari."

"Enak ya jadi pilot, kemana mana gratis." sindir nanda.

"Kan itu sebuah kebawajiban sayang, mungkin banyak orang yang sepemikiran sama kamu, tapi yang mereka ga sadar pilot itu punya tanggung jawab yang besar, bawa puluhan nyawa untuk sampai tujuan dengan selamat." tungkas ali diiringi senyum tipisnya.

"Hmm jadi pengen deh.." Ucap nanda dengan senyum sembari menghayal ia yang bisa traveling keluar negri setiap minggu.

"Kepengen apa lo? Kepengen nikah? Dewasa adikkuuu." Naren yang baru saja datang, langsung mengambil dan memakan roti yang dipegang nanda.

Dengan mata membulat dan emosi memuncak, tangannya mengepal bersiap melayang jitakkan dengan sekuat tenaga.

Takk

"Aduh" sang empu hanya mengelus elus kepalanya yang cukup nyeri.

"Bisa ga sih sopan jadi orang!" Balas nanda dan mendapatkan cengiran gigi dari naren. "Hehe.."

"Ya maap sih sensi amat, nih gue balikin, ga iklasan amat jadi orang." dengan menunjukkan wajah sok polos tanpa dosa naren mengembalikan roti bekas gigitannya kepemilik aslinya.

Captain Is Back (Captain? Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang