3. Gradual Mischief

39.3K 2.2K 289
                                    

Di sekolah.

Seperti biasa Rahi ngerumpi dengan teman-temannya. Selain Misa, dia juga punya Andromeda, lalu ada Diandra yang bukan anak K-Popers.

Bahan rumpian kali ini adalah member yang menurut mereka paling seksi.

"Member terseksi di EXO itu Kai, kulitnya eksotis, bibirnya cipokable lagi. Kebayang deh kalo gue icip-icip bibir dia ... duh," ucap Andromeda kesenangan.

"Soal bibir, menurut gue Sehun lebih nyoi-nyoi gitu keliatannya, mana pink banget lagi, mungil-mungil manja. Seksi kan gak harus eksotis." Tentu saja itu Rahi.

Misa tak mau kalah mengagungkan biasnya. "Kyungsoo dong! Kalian gak lihat bibir dia lope-lope gitu bentukannya, padet lagi, atas bawah oke."

"Tapi Kyungsoo gak punya roti sobek, Misa. Sehun juga tampangnya lebih ke bayi-bayian gitu, beda sama Kai. Pokoknya soal seksi, Kai itu udah paket komplit deh."

Tahulah ya siapa yang ngomong.

"Sumpah, gue gak ngerti kalian ngomong apa." Kalau ini Diandra, dia paling anti dengan oppa-oppa Korea. "Nih, ya, mending kalian tuh belajar. Insaf dong, udah mau UN juga."

"Mending lo diem aja deh, Di," sahut Andromeda.

Diandra berdecak. "Realistisnya, emang para Oppa Korea kalian bisa apa kalau nilai UN kalian jeblok? Suka tuh sama yang berfaedah dikit ngapa!"

"Kegantengan mereka itu sangat berfaedah sekali asal lo tahu," ucap Rahi yang Misa angguki.

"Buktinya si Rahi punya karya gara-gara suka sama Sehun. Ya kan, Ra?"

"Nah! Selain itu, jiwa-jiwa bersedih gue tuh jarang muncul kalo bahas soal idola."

"Karena bahagia tiap kali lihat, inget, dan ngomongin soal idola ... dijamin, kita ini calon-calon awet muda!" imbuh Andromeda yang sepaham dengan Rahi.

Merasa diskak-mat, Diandra mendengkus saja. Kalah deh dia kalau beradu argumen dengan kawan K-Popersnya.

Lalu ketiga kawanan pecinta cogan Korea itu kembali ngerumpi, kali ini lebih ke gibah.

"Ra, pengawal lo berapa sih umurnya?"

"Kok tiba-tiba tanyain dia, An?"

Misa yang sadar kondisi pun menunjuk sosok Sean si pengawal Rahi di dekat gerbang sekolah. Dari arah kantin, kawasan itu cukup terlihat.

"Gue baru sadar, ternyata dia ganteng banget. Calon imam untuk perbaikan keturunan tuh, Ra."

"Lo doyan om-om, An?" tanya Misa.

"Kalo om-omnya kayak dia mah siapa yang nolak, sih?"

Rahi mengangguk. Pengawalnya memang ganteng, makanya Rahi suka gerepe-gerepein dia.

"Istigfar ya kalian!" tegur Diandra.

Misa mengerling. "Ngomong-ngomong, lo pernah dikhilafin apa aja sama Om Sean, Ra?"

Yang ada Rahi tertawa. "Dia itu polos banget, asal kalian tahu. Mana pernah dia khilaf, waktu gue pegang-pegang dadanya aja gak ada reaksi."

"Serius? Waktu praktik buat novel dewasa lo itu, dia gak ngapa-ngapain lo gitu?" Andromeda mulai kepo.

Rahi mengangguk dan bicara seadanya. "Iya, waktu gue tanya soal ciuman enaknya miring kiri atau kanan aja dia gak tahu. Pokoknya lemah teori dan praktik deh. Umurnya aja yang tua, tapi pengalamannya ecek-ecek kalo soal yang berbau dewasa."

"Berarti kalah ya sama isi otak lo?" sindir Diandra.

Tapi Rahi angguki dengan bangga. "Yo'i dong! Makanya gue ajarin dia dikit-dikit, ya ... hitung-hitung les privat gitu."

Under GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang