nyamper dulu

1.9K 410 63
                                    

seungwoo udah ada di depan kostan byungchan. baru banget sampe, sih. dia belum bilang sebenernya mau ke kostan byungchan ke orangnya, cuma yakin aja dia tuh kalau byungchan ada di rumah.

terus seungwoo langsung ngechat byungchan.

seungwoo
chan
turun dong, udah sampe.

gak nyampe semenit langsung diread sama byungchan, terus dibales.

byungchan
gak lucu, jgn bercanda
paansi bang

seungwoo ketawa doang, gemesin banget ini anak itik. terus dia diem aja, gak bales. dia yakin pasti sekarang byungchan juga lagi turun.

dan bener aja, byungchan turun. udah ready sama pajamas-nya, gambar anak ayam. jalan ke arah seungwoo sambil bibirnya dicemberutin gitu.

"kenapa sih manyun-manyun," kata seungwoo. jarinya narik bibir byungchan gemes.

"abang tuh," kesel byungchan. "seminggu ilang, tau-tau balik, muncul. mana bawa mobil, tumben amat."

seungwoo senyum, gemes dia tuh kalau byungchan bawel gini.

bang seungwoo nih ya, padahal hari-hari juga si buyung gede congornya. emang ya—kalau kata seungyoun, orang jatuh cinta tuh: tai kambing dikira chococip.

"habis dari amerika, chan."

terus byungchan langsung senyum, excited banget dia. sampe loncat-loncat kecil gitu. "ketemu kak seungsik ya! ih, apa kabar dia?"

seungwoo senyum. seungwoo kira seungsik bakal cerita ke byungchan soal mereka putus. ternyata seungsik tetaplah seungsik, selalu nyimpen semuanya sendiri.

"baik kok dia, chan."

byungchan ngangguk-ngangguk. "kalian udah berapa lama sih, bang? kapan mau diresmiin nih?"

seungwoo diem, senyumnya ilang. "lima tahun, chan. apa yang mau diresmiin? kan udah kandas."

byungchan melotot, mulutnya kebuka. "HAAAAAH?"

seungwoo ngangguk, terus bahunya ditabok sama byungchan. gak sakit sih, si buyung kan kekuatannya ngalir ke congor semua bukan ke otot.

"kok bisa putus sih, bang? apa-apaan? cerita lo sama gue." byungchan ngomel, dia nyerocos. terus melototin seungwoo. habis itu byungchan minta dibukain pintu mobil, katanya dia sama seungwoo harus ngomong.

seungwoo mah nurut aja. mana bisa dia nolak byungchan.

BUCHEEEEEN.

"gue mulai bosen, chan. bukan sama seungsik-nya, sama keadaan."

byungchan masih diem, natap seungwoo dalem banget.

"gini-gini aja, chan. capek gue-nya."

byungchan buang nafas, kesel byungchan denger seungwoo begitu. "capek kenapa sih, bang?"

"capek, chan. dari lima tahun gue bareng dia, cuma tiga tahun ngabisin waktu bareng. sisanya ldr, jauh."

byungchan diem, dia ngewajarin sih. soalnya ldr tuh emang susah banget. byungchan sama sejun kan juga ldr. makanya mereka putus.

"tapi, bang," byungchan natap seungwoo. "lo kan sama kak seungsik suka saling samper. maksud gue, lo gak kayak gue dan sejun yang emang pure gak ketemu. masih capek juga?"

seungwoo ngangguk. dibilang masih sayang seungsik jawabannya iya, tapi kalau ditanya capek atau gak, jelas iya.

"yang mutusin siapa?"

"seungsik."

"kenapa?"

seungwoo diem aja. byungchan gemes. dia cubit lengan seungwoo. "jangan bilang lo suka sama bocahan lain ya, bang?"

seungwoo senyum aja, natap byungchan daleeeem banget. habis itu dia nyalain mesin mobilnya. "temenin gue makan ya, chan."

byungchan mendengus kesel. "tuh kan kebiasaan gue nanya gak dijawab," keselnya. "ya udah, ke pecel bude ya. pengen ayam bakar."

"iya, bawel."

🌈🌈🌈🌈🌈🌈

ba.

usaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang