25, (Wish) You Were Here.

3.1K 577 61
                                    

"Ra, lo udah siap-siap?"

"Udah, ini tinggal berangkat aja. lo gimana Rose?"

"Baru jalan nih, lo berangkat sama siapa? pacar?"

"Enggak, nanti berangkat sama kak Taeyong. Tapi dia cuma nganterin aja, ada operasi katanya."

"Ah oke, sampe ketemu disana ya!"

"Iya."

Hari ini, hari kelulusan angkatan
Aira setelah ujian yang cukup menguras pikiran selama empat hari.
Hari yang paling ditunggu-tunggu, kalian taulah seberapa ketidak sukaan Aira ke sekolahnya ini.

Bukan benci, hanya tidak suka. Walaupun terdengar sama saja sih.

"Ra, udah siap belum?" Suara Taeyong memasuki kamar Aira yang sedang
memberi polesan terakhir di wajahnya.

"Udah kak, berangkat sekarang?"

"Yaudah ayo, maaf ya kakak nggak bisa nemenin kamu. Atau mau telfon mama papa aja?"

Aira menggeleng secara refleks. Di pikirannya, orangtuanya pasti
capek karena mengurusi toko roti mereka yang baru-baru ini buka
tapi sudah ramai pembeli.

Sebenarnya sih, rata-rata dari
pembeli seorang atau sekumpulan gadis-gadis yang ingin melihat Taeyong. Padahal Taeyong hanya ikut
membantu ketika sedang ada jadwal kosong

Sedangkan sisanya para tetangga laki
laki yang ingin dekat dengan Aira
dan pelanggan yang benar-benar beli roti.

Acara graduation diadakan di gedung hall universitas satu yayasan dengan sekolah sma Aira, jadi tidak perlu jauh-jauh.

"Yakin nggak mau telfon mama papa?" tanya Taeyong lagi setelah Aira akan turun dari mobilnya.

"Iya beneran, kakak pergi sana. Nanti operasinya telat lagi."

"Yaudah, kalo ada apa-apa langsung telfon ya?"

Aira mengangguk sebagai jawaban dan melihat mobil Taeyong yang meninggalkan lobby univ.

Di lobby ada Rose dengan anggunnya berdiri sambil memainkan hpnya. "Hei? Kok lo nggak masuk aja?"

Rose mengangkat kepalanya melihat Aira yang sudah ada di depannya. "Oh, gue nungguin lo nih. Datang sendiri beneran?"

"Iya, emang gue mau datang sama siapa lagi?"

"Sama saya."

Aira dan Rose langsung menoleh ke arah pintu lobby, dimana Jungwoo lengkap dengan formal suitnya.

"Loh, kamu yang waktu itu jadi mentor sementara bukan?" tanya Rose lalu diangguki Jungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Loh, kamu yang waktu itu jadi mentor sementara bukan?" tanya Rose lalu diangguki Jungwoo.

Rose menoleh ke Aira untuk menanyakan maksud dari Jungwoo
yang katanya bersama Aira.
Sedangkan yang ditatap hanya memberi jawaban,

Gue juga nggak tau Rose, beneran.

Dengan gelengannya, Rose akhirnya pamit masuk ke acara duluan kepada temannya dan lelaki di depan mereka.

"Mau kemana?" tanya Aira ketika Rose mulai melangkahkan kakinya.

"Masuk dong, lo nggak mau lulus? Pacar gue udah nunggu nih hehe, ohya Jungwoo, gue titip temen gue ini ya, jangan lecet. Oke?"

"Selalu," jawab Jungwoo, sedangkan Aira terdiam di tempat memikirkan pertanyaan Rose.

Pacar?

Mungkin Jaehyun ya? Mereka mau tunangan kan, kata Rose waktu itu.

"Hei, sampe kapan kamu mau diem gitu?"

"Eh, kamu ngapain kesini?"

Jungwoo merapikan jasnya, "gapapa dong, aku kan sempet jadi mentor walaupun cuma sekali, aku juga diundang sekolah kok, nih." dia menunjukkan undangan yang ada di tangannya.

"Masuk sekarang yuk?" ajak Jungwoo lalu diangguki Aira.

Terimakasih Kim Jungwoo, setidaknya di hari kelulusannya, Aira tidak sendirian.





















Aira yang sedang terduduk di kursi
merasa sedikit kesal karena acara kelulusannya tidak kunjung
selesai, padahal sudah pembagian rapot, gordon dan lain-lain.
Sekarang hanya acara pensi yang diisi oleh beberapa tamu undangan sekolah.

Sebenarnya malam ini dia sedang tidak enak badan.

Ya, mau gimana lagi. Namanya juga prom night.

Dia berusaha melihat sekeliling mencari Rose, seseorang yang benar-benar mengenalinya walaupun
belum genap satu tahun itu.

Jaehyun? Hei, Aira tidak enak karena dia adalah tunangan temannya sendiri.

Chanu? Dia sudah pindah sebelum acara graduation.

Jungwoo? Ada, dia duduk di
sebelahnya, cuma Aira sedikit gengsi
karena mereka baru kenal.

Kepalanya sekarang benar-benar
berat, apalagi ditambah dia tidak bisa
menemukan keberadaan Rose.

"Aira!"

Dia memejamkam matanya rapat-rapat, saat namanya dipanggil oleh
seseorang yang entah siapa itu, yang pasti suaranya sangat familiar dan
belakangan ini selalu memenuhi pikirannya yang tidak lama disusul dengan rasa pusing yang hebat.

"Aira, aku mohon.."

"Hsshh,.."

"Aira? Kamu kenapa?" Jungwoo disampingnya langsung menghentikan kegiatannya yang
sedang menikmati acara sambil sesekali memeriksa Aira.

"Aira.., 'aku harap kamu disini'. Itu yang kamu mau kan? Aku mohon.."

"Nggak tau ini, pusing banget rasanya.." jawabnya masih terus
memegangi kepalanya.

Jungwoo mengeluarkan kunci mobilnya dan menuntun Aira jalan keluar gedung. "Aku antar kamu pulang sekarang, mending kamu istirahat dulu. Kamu kecapekan."

"Tapi Rose-"

"Nanti aku yang hubungi dia, aku antar kamu pulang dulu." Jungwoo langsung meletakkan lengan kanan
Aira ke lehernya dan menopang
pinggang gadis itu agar tubuhnya seimbang.

"Aku disini."

COMFORT VOL.01✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang