Haechan to the rescue

3.8K 685 42
                                    

"Ren, gue mau nanya serius sama lo, tapi lo jangan cekek gue"

Renjun menatap Haechan sahabatnya dengan penasaran.

"Nanya apaan?"

"Janji dulu lo gak bakal nyekek gue"

"Bacot amat, nanya tinggal nanya"

"Kok ngegas? Yaudah gak jadi nanya"

"Beneran gue cekek lo lama-lama, buruan tanya!"

"Yaudah iya iya" seru Haechan takut.

Pemuda berkulit sawo matang tersebut kemudian memperhatikan Renjun dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

"Baju kebesaran yang lo pake ini, bukannya baju yang sama persis Jeno pake beberapa hari yang lalu ya? Apa cuma perasaan gue aja?"

Belum sempat Renjun membalas pertanyaan Haechan, tanpa diduga Jeno datang menghampirinya dan langsung merangkul bahunya.

"Hp lo ketinggalan dikamar gue, kenapa tadi gak bangunin gue dulu- eh ada lo Chan, apa kabar-"

"What?!" jerit Haechan "Lo berdua-"

Renjun buru-buru menarik Jeno membawanya menjauh dari Haechan,

"Thanks" Renjun tersenyum sambil mengamit ponselnya dari tangan Jeno "Lo bilang hari ini ada latihan futsal kan? Sana buruan kelapangan"

Jeno melirik kearah Haechan "Tapi-"

"Udah sana buruan" Renjun mendorong-dorong paksa Jeno supaya pergi meninggalkannya.

Setelah ia berhasil membuat Jeno berlari meninggalkannya, Renjun pun kembali menghampiri Haechan.

"Gak perlu lo jalasin gue udah paham" ucap Haechan tiba-tiba dengan raut wajah yang masih terlihat sedikit shock.

"Bagus deh kalo lo paham" balas Renjun cuek.

Haechan kembali melebarkan kedua mata dan juga mulutnya "Lo gak ngelak? Jadi beneran lo berdua? Lo sama Jeno? Oh my god!"

Renjun memperhatikan Haechan yang kini mulai histeris bak fangirl yang melihat artis favoritnya memiliki momen dengan artis favoritnya yang lain.

"Haechan"

"Apaan?"

"Menurut lo, gue sama Jeno-"

"Cocok! Cocok banget!"

"Chan, gue bukan gay, dan gue juga belum seratus persen yakin gue bener-bener punya perasaan spesial ke dia atau cuma sekedar rasa sayang gue sebagai temen"

Haechan menggeser duduknya mendekat pada Renjun, ditepuknya pundak Renjun perlahan.

"Yakin perasaan lo ke Jeno cuma sebates temen? Jawab berdasarkan kata hati lo"

Renjun mengangguk ragu, sebelum kemudian ia menggelengkan kepalanya "Gak tau, gue bingung"

Haechan menghentakkan kakinya kesal "Greget gue! Ganti topik deh, gue penasaran, semalem lo sama Jeno, udah ngelakuin apa aja?"

"Ngelakuin apaan maksud lo?"

"Lo yang ditusuk apa dia yang nusuk-"

Renjun menjitak kepala Haechan sebelum ia sempat melengkapi ucapannya. "Ngeres amat otak lo!"

"Setan! Sakit kepala gue"

"Semalem gue sama Jeno cuma tidur doang, seperti biasanya tiap gue minep disana sih, dia di sofa dan gue dikasurnya." terang Renjun tanpa menggubris Haechan yang sedang mengaduh kesakitan.

Haechan kembali menghadap Renjun, "Gila, hari gini masih ada orang segentle itu. Jangan sia-siain Ren, ato lo bakalan nyesel"

Renjun mengangguk "Tapi gue bukan gay-"

Haechan memutar Bola matanya malas "Lo tau dari mana kalo lo bukan gay?"

"Mantan gue semuanya cewek-"

"Huang Renjun, dengerin gue, mau punya segudang mantan cewek pun belum tentu bisa dijadiin tolak ukur untuk nentuin normal atau gak nya orientasi seksual seseorang, contohnya lo"

"Gue? Kenapa dengan gue?" tanya Renjun heran

"Lo macarin cewek cuma karena lo ngelak kenyataan yang lo rasain"

Renjun hanya diam berusaha menyerap semua yang baru saja sahabatnya itu lontarkan.

"Setiap lo punya pacar, nuna ini atau nuna itu, yang lo curhatin ke gue selalu tentang Jeno, Jeno, dan Jeno melulu. Gue sampe bingung, pacar lo sebenernya nuna nuna itu atau Jeno" Haechan berhenti sejenak untuk mengambil napas, "Lo putus pun apa pernah lo sedih? Lo malah lebih sedih kalo Jeno nyuekin lo"

"Jadi maksud lo-"

"Lo gay Ren, dan seratus persen gay karena Jeno"

Heart Shaker |¦ NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang