Chapter 4 : Hero

19 3 3
                                    

Dengan pedang panjangnya itu... Dia akan melawannya sampai akhir !

"To-tolonglah se-seorang...".

Hobgoblin itupun menurunkan gada besarnya itu. Seketika itu...

"Crettt". Terlihat pedang panjang yang muncul dari belakang menancap di dada hobgoblin itu, cairan berwarna hijau bercucuran keluar dari tubuhnya, seketika itu semua bagian tubuhnya tertebas menjadi serpihan dalam waktu beberapa detik, darahnya pun kembali berceceran sampai mengenai wajahku.

Aku hanya terdiam melihatnya... Tubuhku sudah tidak bisa digerakkan lagi, pandanganku pun kabur, kepalaku mulai sakit.

"Hmmm nampaknya aku mendapat buruan besar hari ini...". Ucapnya.

***

"Bangunlah...".

"Grrrrr!!!".

"Berisik!".

Banyak sekali teriak yang terngiang dikepalaku... Sempat aku melihat beberapa ingatan dan impian dari beberapa orang.

"Kau hanyalah orang lemah !".

"Memangnya kalo aku lemah kenapa !".

"Pergilah !".

"Berisik !!!". Batinku pun menjerit... Dan entah bagaimana aku dapat membuka mataku.

"Ahh...". Aku pun membuka mataku... sembari memegang kepalaku.

"Yooo... Kau sudah bangun ?". Ucap seorang lelaki dengan suara tegas dan dalam.

"HM ??? Kau siapa ? ". Aku hanya melihatnya. Pandanganku masih kabur. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, namun aku yakin aku sudah sadar waktu itu.

"Hah... Nampaknya tubuh baru mu itu membanimu ya". Jawabnya.

"Sebaiknya kau tidur saja terlebih dahulu, akan kunetralkan sihirmu itu". Tambahnya.

"Ahhh... ?". Jawabku dengan mata setengah tertutup.

"Magic Projection...".

Setelah itu mataku sangat berat, aku sudah tidak bisa merasakan keadaan tubuhku. Aku tertidur lelap di kasur empuk itu.

"Semoga tidur mu nyenyak".

Setelah beberapa hari aku tertidur pulas dan menekan sihirku sendiri, akhirnya aku bisa bangun dari penyakit itu, dan benar saja aku merasa aneh dengan tubuhku ini.

"Ah...". Ucapku sembari membuka mata dan mencoba untuk duduk di atas kasur itu.

"Huuhhhh... Ini sangat dingin... Hmmm tunggu sebentar... Sial aku tidak memakai baju". Ucapku sembari meraba tubuhku dan melihat tubuhku sendiri.

"Ctarkkk". Terdengar suara kayu yang meledak dari depan tempat tidurku.

"Apa itu ?". Aku langsung melihat ke arah dimana suara itu terjadi.

"Hah... Nampaknya ada perapian, Kamar yang nyaman". Ucapku sembari melihat sekeliling kamarku itu, dan yah, kamar ini lumayan luas.

"Yoo... Akhirnya kau sadar juga... Kau tahu kau sudah tidur selama 8 hari". Ucap seorang manusia tua sembari melemparkan baju ke arahku.

"Hmmm ? Maaf anda siapa ?". Ucapku sembari memegang baju yang dilemparnya.

Dia nampak seperti orang yang sudah berumur 50 tahunan. Janggutnya sudah mulai terlihat putih namun rambutnya pun sama, kulitnya pun sudah berkerut, badan nya tegak dan berotot. Dia nampak seperti prajurit veteran dengan pedang panjang di punggungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang