Gara Gara Arak

20K 2.4K 133
                                    

Selesai menjemput Angin di sekolah dan mengantarnya pulang ke rumah Samudra tancap gas enggan berlama lama di rumah di karenakan keberadaan Sekar membuat kemarahannya bisa saja meledak. Samudra lebih memilih sibuk mengurus bisnis properti bapaknya dan kembali sangat malam sekali. Samudra memakirkan mobilnya keluar dari dalam mobil melangkah memasuki rumah. Saat ia menuju kamar langkahnya terhenti mendengar suara sayup perempuan membacakan cerita berasal dari kamar Angin. Samudra penasaran ia membuka pintu kamar Angin tidak terkunci dan melihat di celahnya ke arah dipan sosok Sekar sedang duduk di sana, membacakan buku dongeng untuk Angin.

Samudra mengerutkan keningnya, ia menutup pintu itu kembali dan melangkah laju ke kamarnya. Samudra melepaskan jaketnya membantingnya ke dipan. Melihat pemandangan barusan, Samudra semakin yakin Sekar sengaja bersikap bak malaikat untuk memikat satu persatu keluarganya, kemudian perempuan itu tidak segan meminta di akui sebagai bagian dari keluarga. Yang paling buruk Sekar berniat menjadi selir dari bapaknya. Bukankah memang perempuan murahan akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Samudra mengepalkan tangannya, ia duduk di tepi dipan membuka laci mejanya mengambil foto seorang perempuan cantik yang anggun.

Perempuan anggun yang sangat Samudra rindukan. Samudra hanya berharap beliau tenang di sisi Sang Kuasa.

Ingatan yang dulu ingin Samudra pupus perlahan kembali dalam memory pikirannya. Di foto ini adalah mending ibunya bernama Ratih, beliau meninggal karena kecelakaan mobil.

Pristiwa itu terjadi di Saat Samudra berusia 5 tahun. Semua terekam jelas saat ibunya mengajak Samudra memasuki mobil dan berhenti di sebuah rumah pergudikan.

Samudra tidak mengerti apa tujuan ibunya ke rumah nista itu, Samudra turun dari dalam mobil mengiringi langkah cepat ibunya memasuki rumah itu dan memanggil nama seseorang. Nama sang ayah Candra Genendra yang di temukan sekamar dengan salah seorang gundik murahan sedang melakukan hubungan suami istri. Sangat tergambar jelas pancaran kesedihan dari wajah ibunya yang histeris pada ayahnya sementara Samudra bergeming menyaksikan pertengkaran itu. Memperhatikan ayahnya tergesa gesa memasang celananya untuk mengejar ibunya yang berbalik pergi sembari menarik tangan Samudra menuju mobil dan mengendarainya dengan kecepatan penuh.

Dalam keadaan kalut, kecewa dan sakit hati membuat kecelakaan mobil itu terjadi, ibunya tidak mampu mengendalikan laju kecepatan mobil yang hampir bertabrakan dengan mobil lain, hingga terguling berapa kali di jalanan yang merenggut nyawa ibunya selamanya dan Samudra selamat dalam kecelakaan itu.

Samudra menghela nafas beratnya, ingatan itu sungguh menyesakan jiwanya, tapi sekarang ia tidak ingin membuka luka lama itu apa lagi menyebut nama sang ayah yang lebih memilih pergi dari hidupnya bersama gundik murahan itu. kepedulian dan perhatian saudara ibunya lah Rajendra hingga Samudra berdiri sampai detik ini. Beliau memang pakdhe Samudra tapi sejak kecil Samudra sudah terbiasa memanggil beliau bapak dan budhe Lingga sebagai ibu. Samudra pun tidak berkenan memakai nama belakang ayahnya, ia lebih senang memakai nama Rajendra di belakang namanya sampai kapanpun, Samudra akan menjaga nama baik dan kehormatan keluarganya dan tidak membiarkan siapapun merusak keluarganya.

"Sekar," Desis Samudra penuh penekanan, dalam hatinya bersumpah ia akan mengusir Sekar dari sini, cepat atau lambat ia tidak akan membiarkan Sekar menguasai keluarganya.

***

Sekar menutup buku dongeng yang selesai di bacanya, senyumnya terukir di sudut bibir menatap pada Angin yang sudah tertidur, ia membenarkan selimut menutupi tubuh angin kemudian keluar dari bilik kamar itu.

Sekar kembali ke bilik kamar kecilnya, ia berbaring di atas dipan menatap nanar ke atas mengingat kejadian pagi tadi saat ia menginjak kaki Samudra sangat kuat. Rasa bersalah menggerogoti hati Sekar karena telah berani bertindak lancang tapi semua ia lakukan demi perlawanan atas sikap Samudra yang melecehkannya.

SekarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang