Pdf sekar original redy hanya bisa di beli di wa +62 895‑2600‑4971 (putri) atau di kbm app dan playstore buku aqiladyna.
Air mata Sekar tidak berhenti mengalir, ia membersihkan tubuhnya lagi menguyurnya dengan air dingin. Masih terisak membuat tubuhnya bergetar. Sekar luruh memeluk lututnya, ia mengigit bibir bawahnya meredam tangisannya yang semakin menjadi.
Sekar telah hancur, Samudra hanya menganggapnya tidak lebih dari seorang jalang yang haus dengan belaian untuk memuaskan para lelaki setelahnya duit bayaran akan di terimanya seperti yang Samudra lakukan berapa saat lalu setelah percintaan mereka selesai. Samudra tanpa perasaan memberikan beberapa lembar duit padanya.
Sekar yang bodoh seharusnya Sekar brontak, membenci Samudra yang telah melecehkannya jauh tapi Sekar tidak mampu melakukan semuanya bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri andai malam itu Sekar tidak mabuk tentu Samudra dan dirinya tidak akan pernah saling bersentuhan. Dan kali ini persetubuhan itu terulang kembali. Sekar tidak mampu untuk mencegah apa lagi melawan. Ia pun tidak mengerti kenapa ia selemah ini. Mungkin benar adanya ia perempuan lemah bahkan sangat lemah buktinya ia membiarkan suaminya menyiksanya lahir batin dan menjualnya di tempat pergundikan. Membiarkan dirinya terhina di titik paling bawah saat ia harus rela melayani lelaki hidung belang setiap malamnya.
Saat Sekar memberanikan diri melawan takdir yang terlalu kejam merajai dirinya, ia berusaha brontak, menerobos semua benteng kekejaman itu hingga ia memberanikan diri lari dari rumah bordil yang banyak memberikannya kenistaan dan kesengsaraan. Bukan malah mendapatkan apa yang Sekar mau, hidup tenang dengan bekerja dengan halal tapi ia malah terjerumus lebih dalam lagi dalam kungkungan seorang lelaki yang dulu sangat membenci dirinya, bahkan sekarang melecehkannya.
Sekar menjambak rambutnya, wajah seorang lelaki baik terlintas di benaknya, lelaki yang paling Sekar cintai, lelaki yang pertama sampai akhir yang menghargai Sekar sebagai seorang perempuan.
Dewata Dhaneswara. Hanya lelaki itu yang mampu melindungi Sekar tapi Sekar enggan mengusik kehidupan Dewata yang sudah berbahagia dengan Puspa, gadis yang baik telah menolongnya juga. Sekar tidak ingin menambah dosanya menjadi orang ketiga di antara kehidupan Dewata dan Puspa. Ia menyayangi keduanya.
Sekar sudah sedikit lega menangis, menumpahkan kesakitannya, ia menyambar kain melilitkannya di tubuhnya, ia membuka pintu kamar mandi perlahan mempehatikan area dapur yang sepi, buru buru Sekar keluar dan berlari kecil kembali ke kamarnya.
Sekar menghela nafasnya karena ia tidak berjumpa lagi dengan Samudra yang mungkin kini berada di kamar. Sekar duduk menyentuh permukaan dipan, adengan Samudra yang mencumbunya di atas dipan terlintas di benaknya membuat tubuhnya meremang yang seketika Sekar tepis, ia melangkah ke lemari mengenakan pakaian dalam dan baju dasternya. Setelah rapi dan perasaannnya cukup baikan Sekar beranjak dari kamarnya melangkah menuju dapur.
Suara percakapan mbah Zumi dengan seseorang perempuan terdengar saat Sekar memasuki dapur, Sekar bergeming menatap ke arah perempuan mungil berparas cantik sedang membantu mbah Zumi memasak. Mereka sedang asik ngobrol sesekali senyum mengembang di keduanya.
Mbah Zumi menoleh pada Sekar, dan berseru ramah.
"Nduk sini kenapa bengong di sana?" Tanya mbah Zumi hingga perempuan itu menoleh tersenyum ke arah sekar.
Sekar balas tersenyum ia mendekati mereka.
"Kenalkan ini non Lisa kekasih juragan muda Samudra." Kata Mbah Zumi memberitahukan yang terasa beribu jarum menghujam hati Sekar, tatapannya nanar menatap betapa cantik perempuan di hadapannya ini yang ternyata kekasih Samudra, lalu kenapa Samudra malah mengkhianati perempuan ini dan menyentuhnya sampai berulang kali.